Islam Ditusuk Demokrasi Berulang-ulang Kali

Penikaman terhadap Ulama hanif terjadi lagi. Syekh Ali Jaber ditikam di Kota Bandar Lampung, Ahad sore (13/9/2020) oleh seorang penikam nekat.

Penikaman terhadap Ulama hanif terjadi lagi. Syekh Ali Jaber ditikam di Kota Bandar Lampung, Ahad sore (13/9/2020) oleh seorang penikam nekat.
Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)

Penikaman terhadap Ulama hanif terjadi lagi. Syekh Ali Jaber ditikam di Kota Bandar Lampung, Ahad sore (13/9/2020) oleh seorang penikam nekat.

Pria ini sempat diduga gila. Namun aneh kalau dikatakan gila karena kejadian ini nampak disengaja.

Bagaimana mungkin orang gila bisa begitu rapi menjalankan aksinya? Mengikuti pengajian dan langsung maju menikam ketika momennya pas syeikh memberikan ceramah.

Bagaimana bisa orang gila lolos dari pengamatan jama'ah? Bukankah orgil bisa dideteksi dengan pakaiannya yang lusuh, fisiknya yang tak terawat, dan kalau membawa senjata tajam tidak disembunyikan.

Si pelaku kemudian diketahui memiliki akun instagram dan facebook (hanya orang waras yang bermain IG dan FB).

Yang jelas Beliau telah dilukai (hampir kehilangan nyawa jika tikamannya mengenai tempat vital). Motif dan tujuan pelaku harus diselidiki beserta kekuatan besar yang melatarbelakangi aksi ini.

Kejadian percobaan pembunuhan terhadap Ulama bukan kali ini saja sebelumnya telah banyak kasus terjadi ketika ada banyak ulama yang vokal terhadap penistaan agama yang dilindungi oleh kekuasaan, mereka dicoba dibunuh. Ada yang diserang ketika hendak pergi Shalat Subuh di Masjid.

Tetapi para pelakunya sering dikatakan gila. Mengapa para Ulama menjadi sasaran? Karena mereka memperjuangkan nilai-nilai Islam yang dalam sistem demokrasi dianggap radikal.

Islam selalu dianggap ancaman dalam alam demokasi ketika diperbincangkan dan ingin ditegakkan oleh umatnya. Dalam sejarah, usaha politis untuk menegakkan Syariat Islam selalu mendapatkan "tikaman-tikaman mematikan dari sistem demokrasi".

Demokrasi yang diyakini sebagai solusi keberagaman yang menggantikan Khilafah kala itu sangat memusuhi aspirasi Islam. Ketika Ulama ingin menerapkan Piagam Jakarta (Kewajiban Menjalankan Syariah Islam bagi Para Pemeluknya) ditentang dan dianulir oleh sistem demokrasi.

Dikatakan bahwa akan mengancam minoritas. Ini berlawanan dengan prinsip demokrasi itu sendiri dimana mayoritas yang menentukan kebijakan. Lagipula Syariah Islam saat itu hanya diterapkan bagi Muslim saja.

Namun, ini dianggap sangat berbahaya bagi nilai-nilai demokrasi. Ketika Ulama dan Umat Islam mencoba bermain dalam demokrasi untuk menerapkan Islam, penguasa tak segan-segan membubarkan Parpol Masyumi. Padahal, Masyumi berjuang secara damai, non kekerasan dan demokratis.

Peran Islam semakin dipinggirkan sedangkan Komunis kala itu mulai berkembang dan akhirnya dilarang karena pemberontakan G30S/PKI. Pada zaman orde baru, para Ulama dan Santri dibantai di Tanjung Priuk. Sistem demokrasi terus berganti-ganti namun Islam secara politik dilarang.

Pada era reformasi pun Islam dan Ulamanya sering dikatakan radikal. Khilafah ajaran agung dianggap radikal. Orang yang berpenampilan good looking dianggap radikal.

Pokoknya yang berbau Islam dikatakan radikal. Di luar negeri FIS di Aljazair dan Ikhwanul Muslimin berhasil memenangi pemilu tetapi demokrasi tidak meridhoinya dan mengeksekusi kedua partai politik itu secara militer.

Padahal Islam adalah sumber inspirasi bagi negeri-negeri Kaum Muslimin untuk melawan penjajahan. Barat telah berhasil meruntuhkan Khilafah dan menciptakan demokrssi agar Kaum Muslimin lupa dan tak dapat kembali menegakkan Kepemimpinan Islam.

Khilafah adalah simbol kekuatan politis kaum Muslimin. Adanya Khilafah akan melindungi para Ulama dari persekusi dan pembunuhan. Namun, Khilafah selalu melindungi kaum minoritas dan memperlakukan semua warganya dengan adil.

Semoga Kekhilafahan bisa tegak kembali dan menghilangkan kejahatan-kejahatan demokrasi yang menyuburkan korupsi, kemiskinan, kriminalitas, dan lain-lain. []

Bumi Allah SWT, 14 September 2020

#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Islam Ditusuk Demokrasi Berulang-ulang Kali
Islam Ditusuk Demokrasi Berulang-ulang Kali
Penikaman terhadap Ulama hanif terjadi lagi. Syekh Ali Jaber ditikam di Kota Bandar Lampung, Ahad sore (13/9/2020) oleh seorang penikam nekat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4ttEMYeRHCM6KqKz0vEl8OT4dH5Z2kDX9g_CO5AoLudzgbu4DLiILROon0H3uya9jf3Q0fNLRAAX992VZ9M3-f3kJzehbVOTaIyL95JQoJOFaVadfylHggkSzXhHZQqsgxlI_fdYfESY/w640-h640/PicsArt_09-14-07.07.30_compress16.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4ttEMYeRHCM6KqKz0vEl8OT4dH5Z2kDX9g_CO5AoLudzgbu4DLiILROon0H3uya9jf3Q0fNLRAAX992VZ9M3-f3kJzehbVOTaIyL95JQoJOFaVadfylHggkSzXhHZQqsgxlI_fdYfESY/s72-w640-c-h640/PicsArt_09-14-07.07.30_compress16.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2020/09/islam-ditusuk-demokrasi-berulang-ulang.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2020/09/islam-ditusuk-demokrasi-berulang-ulang.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy