Kengerian Di Langit Gaza, Dimana Para Penguasa?
Kengerian Di Langit Gaza, Dimana Para Penguasa?
Oleh : Anindya Vierdiana
Terhitung sudah hampir 2 tahun terakhir ini Gaza semakin membara. Jiwa-jiwa tak henti berjatuhan, kengerian di langit Gaza bukan sekedar cerita tapi fakta tragis genosida. Lalu dimana para penguasa?
Militer Israel mengancam serangan lebih besar terhadap Jalur Gaza jika para sandera yang tersisa tidak segera dibebaskan. Peringatan ini disampaikan Tel Aviv setelah rentetan serangan udaranya menewaskan sedikitnya 55 orang (bertambah dari sebelumnya 44 orang) di berbagai wilayah Gaza sepanjang Kamis (24/4).
Militer Israel melanjutkan kembali rentetan serangan terhadap Jalur Gaza sejak 18 Maret lalu, setelah kolapsnya gencatan senjata yang berlangsung selama dua bulan yang sempat menghentikan pertempuran di wilayah tersebut. (News.detik.com Jumat 25-04-2025)
Panglima militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (25/4/2025), mengancam akan memperluas serangan di Jalur Gaza jika para sandera yang masih ditahan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 tidak segera dibebaskan.
Entah sampai kapan rakyat palestina di Gaza harus merasakan penderitaan yang bertubi-tubi. Serangan zionis yang membabi buta meluluh lantakan semuanya. Baik rakyat sipil, tenaga medis, relawan kemanusiaan, jurnalis, fasilitas umum, bangunan-bangunan, rumah-rumah penduduk tak luput dari serangannya. Inikah yang zionis katakan sebagai self defense?
Pembunuhan terus dilancarkan, rakyat sipil Palestina terus menerus diculik dan di sandera. Perlakuan mengerikan dan menjijikan sering kali harus dirasakan rakyat palestina di dalam penjara. Masihkah kita diam? Dimana para penguasa? Belum cukupkah tragedi di Gaza yang merenggut banyak nyawa menyadarkan kita?
Gaza harus di bela dan di perjuangkan
Dari Anas dari Nabi Saw bersabda: "Tidaklah beriman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari)
Hadist ini bukti dan menunjukkan pentingnya wujud rasa cinta kepada sesama muslim.
Gaza tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri. sesama muslim ibarat satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit, maka bagian tubuh yang lain pun ikut merasakannya. Maka sudah selayaknya sebagai sesama muslim, membersamai dan menolong mereka. Hal ini juga berlaku pada seluruh muslim di belahan bumi lainnya. Harus bersatu dan jangan mau di pecah belah.
Dalam hal ini, menurut Ali al- Qaradaghi, sekretaris Jenderal Cendekiawan Muslim Internasional mengatakan betapa pentingnya bantuan tidak hanya makanan, namun juga kekuatan militer dan ekonomi politik untuk menghentikan musuh. Diamnya penguasa arab dan dunia adalah termasuk kejahatan besar.
Jalan diplomasi yang di tempuh nyatanya tidak menjadi solusi yang efektif. Pembebasan Gaza tak akan tercapai jika para penguasa hanya menggaungkan retorika kosong. Oleh karenanya, solusi satu-satunya untuk menyelesaikan persoalan di Gaza adalah melalui jihad fi Sabilillah yang dipimpin oleh Khalifah dalam institusi Khilafah. Dengan kekuatan militer yang di miliki daulah khilafah maka akan mampu mengusir Zionis.
Al Qur'an secara tegas memerintahkan untuk jihad protektif ketika kaum muslimin di serang oleh penjajah. Sebagaimana firman Allah :
وَٱقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَٱلْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ ٱلْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَٰتِلُوهُمْ عِندَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَٰتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِن قَٰتَلُوكُمْ فَٱقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya: Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
Jihad merupakan fardu 'ain ketika umat Islam mengalami penyerangan. Maka ini merupakan kewajiban yang berlaku untuk seluruh kaum muslimin bukan hanya rakyat palestina saja.
Sayangnya yang terjadi saat ini, para penguasa arab dan dunia Islam hanya diam dan parahnya menutup akses di perbatasan yang membuat warga Gaza kesulitan untuk mendapatkan bantuan atau penanganan kesehatan bahkan evakuasi. Geramnya lagi, mereka justru memberikan kemudahan bagi para zionis untuk melancarkan aksi. Para penguasa negeri muslim masih terus saja mesra dengan penjajah zionis. Sampai detik ini belum ada satupun dari para penguasa yang berusaha mengerahkan kekuatan militer untuk melawan zionis secara nyata.
Sikap yang bias seolah membuka tabir konspirasi besar antara para penguasa muslim, Amerika dan Zionis. Memang benar jika mereka yang memiliki kepentingan dan takut kehilangan nikmat dunia akan bersikap cari aman. kengerian di langit Gaza pun tak di indahkan.
Sudah saatnya umat bangkit dan bersatu. Berjuang bersama memahamkan umat dengan dakwah demi terwujudnya kembali Khilafah. Agar mampu melawan segala bentuk penjajahan dan ketidakadilan. Inilah urgensi kaum muslimin berjuang dalam menegakkan kembali Khilafah sebab merupakan bagian dari syari'at Islam dan setiap muslim wajib melaksanakannya. Dengan begitu, kemerdekaan Palestina nyata adanya. Wallahu a'lam bishawaab
COMMENTS