Al Julani tangkap muslimah
Penculikan 10 Wanita di Aleppo Memicu Kecaman Luas
Aleppo, Suriah – 21 Desember 2024
Pada Sabtu, 21 Desember 2024, Dinas Keamanan Umum di Aleppo dilaporkan menculik sepuluh wanita yang berdemonstrasi menuntut penerapan hukum Islam dan pembebasan anggota keluarga mereka yang telah ditahan sejak 7 Mei 2023. Para wanita tersebut turun ke jalan untuk menuntut keadilan atas penahanan suami dan anak-anak mereka oleh kelompok yang dipimpin oleh Abu Mohammad al-Julani di Idlib.
Insiden ini menimbulkan kemarahan di kalangan aktivis dan masyarakat luas. Mereka mempertanyakan tujuan revolusi yang telah berlangsung lama dan menuntut pengorbanan besar dari rakyat Suriah. Beberapa pihak membandingkan tindakan ini dengan praktik rezim sebelumnya yang dikenal represif terhadap oposisi.
Ironisnya, di saat yang sama, di Damaskus, ibu kota Suriah, kelompok wanita lain dapat berdemonstrasi menuntut sekularisme dan kebebasan tanpa menghadapi tindakan represif. Perbedaan perlakuan ini menimbulkan pertanyaan tentang standar ganda dalam penanganan demonstrasi di negara tersebut.
Para pengamat menekankan bahwa revolusi Suriah pada awalnya dipicu oleh pelanggaran terhadap kehormatan dan hak-hak warga sipil oleh rezim sebelumnya. Mereka memperingatkan bahwa tindakan seperti penculikan terhadap wanita yang menuntut keadilan dapat mengkhianati semangat revolusi dan mengundang ketidakpuasan lebih lanjut di kalangan masyarakat.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas terkait mengenai insiden penculikan ini. Masyarakat internasional dan organisasi hak asasi manusia diharapkan memberikan perhatian terhadap perkembangan situasi di Suriah, khususnya terkait dengan perlindungan hak-hak dasar warga sipil.
COMMENTS