Peran Mabda dalam Kebangkitan Umat Islam

Mabda Kebangkitan Berpikir: Mengurai Ikatan Penghambat dan Jalan Menuju Kebangkitan

Oleh: Rini Trihayuni, A.Md

Ikatan yang Tumbuh di Masyarakat

1. Ikatan Kebangsaan (Nasionalisme)

Ikatan ini tumbuh ketika pola pikir manusia mulai merosot. Ikatan ini terjadi ketika manusia hidup bersama dalam satu wilayah untuk mempertahankan negaranya. Namun, ikatan ini dikatakan rendah karena hanya dibangun berdasarkan naluri baqo’ (naluri mempertahankan diri). Rasa nasionalisme biasanya muncul karena rangsangan dari luar. Namun, ketika suasana aman dari serangan musuh, ikatan ini sering kali sirna. Karena itu, ikatan ini rendah nilainya.

Ikatan nasionalisme merupakan ikatan yang rusak (tabiatnya buruk) karena:

• Ikatan mutu rendah: Tidak mampu mengikat manusia untuk menuju kebangkitan.
• Bersifat emosional: Perasaan muncul secara spontan dan berubah-ubah.
• Bersifat temporal: Muncul hanya ketika ada ancaman, dan hilang saat tidak ada ancaman.

2. Ikatan Kesukuan

Ikatan ini termasuk ikatan yang rusak karena tiga hal:

• Berlandaskan qabilah/keturunan: Tidak dapat menjadi pengikat yang kuat untuk membawa manusia menuju kebangkitan dan kemajuan.
• Bersifat emosional: Muncul spontan dari naluri mempertahankan diri, yang sering kali disertai keinginan dan ambisi untuk berkuasa.
• Bersifat temporal: Menimbulkan pertentangan dan perselisihan antar manusia dalam perebutan kekuasaan.

3. Ikatan untuk Mengikat Anggota Masyarakat

a. Ikatan Kemaslahatan

Ikatan ini bersifat temporal dan tidak bisa dijadikan pengikat antar manusia. Hal ini disebabkan adanya tawar-menawar dalam mewujudkan maslahat yang dianggap lebih besar. Ketika maslahat tertentu telah tercapai, maka persoalannya selesai, dan ikatan ini pun berakhir. Karena itu, ikatan ini sangat berbahaya bagi pengikutnya dan dapat menyesatkan dalam pemikiran.

b. Ikatan Kerohanian

Ikatan ini tidak memiliki peraturan yang mengatur kehidupan secara menyeluruh. Aktivitasnya hanya terbatas pada kegiatan spiritual, yang tidak berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ikatan ini tidak layak menjadi pengikat dalam kehidupan manusia.

Ikatan yang Layak: Aqidah Aqliyah

Semua ikatan di atas tidak layak dijadikan pengikat dalam kehidupan manusia untuk meraih kebangkitan dan kemajuan. Ikatan yang benar adalah Aqidah Aqliyah, yaitu aqidah yang sampai melalui proses berpikir dan melahirkan peraturan hidup menyeluruh. Inilah yang disebut mabda (ideologi).

Apa Itu Mabda?

Mabda adalah Aqidah Aqliyah yang melahirkan peraturan kehidupan. Berikut rinciannya:

• Fikroh: Sekumpulan konsep, pemikiran, dan penyelesaian masalah kehidupan.
• Thariqoh: Metode untuk mewujudkan fikroh.

Lahirnya Mabda

• Mabda Wahyu: Berasal dari wahyu Allah SWT, sehingga merupakan kebenaran mutlak.
• Mabda Kejeniusan: Berasal dari pemikiran manusia, seperti kapitalisme dan sosialisme. Namun, ini bersifat bathil karena berasal dari akal manusia yang terbatas.

Standar Kebenaran Mabda

• Memuaskan akal.
• Sesuai dengan fitrah manusia.

Keberhasilan Penerapan Qiyadah Fikriyah Islam

• Mengubah bangsa Arab bahkan dunia dalam hal kebangkitan berpikir.
• Mempersatukan berbagai bangsa, bahasa, dan budaya.
• Menjadikan umat Islam sebagai umat terkemuka dalam hadharah, madaniyyah, tsaqofah, dan ilmu pengetahuan.

Prinsip dalam Memahami Sejarah Islam

• Jangan mengambil sejarah dari musuh Islam, terutama yang menunjukkan kebencian terhadap Islam.
• Jangan menilai masyarakat atau suatu zaman dari sejarah perorangan.
• Jangan menggeneralisasi salah satu fragmen sejarah.
• Jadikan sejarah sebagai sumber hukum Islam hanya jika berasal dari Rasulullah dan para sahabat.

Sumber Sejarah

• Catatan sejarah: Perlu diverifikasi karena dipengaruhi zaman.
• Peninggalan sejarah: Dapat dijadikan sumber jika objektif.
• Riwayat: Bisa menjadi rujukan fakta sejarah.

Kesimpulan

Satu-satunya jalan kebangkitan adalah melanjutkan kehidupan Islam melalui tegaknya Daulah Islam. Hal ini hanya dapat diraih dengan mengambil Islam secara total, baik sebagai aqidah yang mampu memecahkan masalah utama (al-uqdatul kubra) maupun sebagai peraturan hidup yang terpancar darinya. Dengan qiyadah fikriyah Islam, umat dapat melangsungkan kembali kehidupan Islam dan menyebarkan qiyadah fikriyah ke seluruh penjuru dunia.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Penulis: Rini Trihayuni, A.Md Perpajakan