Potret Buram Remaja
Oleh : Fernanda Reisma Saputri
Potret generasi saat ini sangatlah miris pasalnya banyak sekali kasus kriminalitas yang telah dilakukan oleh pelajar dan anak-anak yang masih dibawah umur seperti yang dilansir dari KOMPAS.COM (15/03/2024) ada seorang siswi SMP di Lampung yang menjadi korban pemerkosaan oleh 10 orang pria dan salah satu pelakunya merupkan temannya sendiri. Mirisnya setelah diperkosa, korban dikurung selama 3 hari tanpa diberi makan hanya diberikan minuman keras.
Tidak hanya satu kasus ini saja yang terjadi, dilain waktu ada pemuda dengan beberapa temannya melakukan permainan perang sarung yang mengakibatkan adanya 1 korban jiwa berita ini dilansir dari CNN Indonesia (Sabtu, 16/03/2024). Dihari yang sama dilansir dari BANGKAPOS.COM juga terjadi perang sarung antar remaja di 3 titik lokasi yang berbeda di wilayah Pangkalpinang. Anggota yang melakukan perang sarung ini adalah mayoritas pelajar SMP dan SMA.
Hanya dengan rentan waktu 1 hari sudah beberapa kasus kejahatan terjadi di generasi kita, ini adalah kondisi yang sangat miris dan mengkhawatirkan. Generasi yang akan menjadi pemimpin peradaban selanjutnya, tapi malah telah rusak digerus oleh sistem. Generasi saat ini wajib kita jaga, lindung dan bina agar memiliki pola pikir dan pola sikap yang benar. Sayangnya, generasi saat ini sudahlah sangat rusak dan jauh dari generasi yang bekualitas.
Rusaknya generasi saat ini bukanlah hanya masalah dari pribadi anak itu sendiri, tapi ini juga buah dari gagalnya sistem Pendidikan saat ini, lingkunga buruk yang membentuk kepribadian generasi dan juga konsumsi tayangan konten yang bersifat seksual serta banyak kekerasan. Faktanya Pendidikan yang sedang diterapkan saat ini adalah sistem Pendidikan sekularisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Pendidikan yang tidak diatur dengan agama, tetapi diatur dengan kehendak dari penguasa.
Padahal, Pendidikan sekularisme yang diterapkan saat ini sudah terbukti gagal dalam mencetak generasi yang berkualitas. Generasi hanya di didik untuk menjadi cerdas dalam ilmu dan teknologi namun minim dalam iman dan akhlak sehingga lahirlah generasi yang memiliki moral bejat. Walaupun masih pelajar tapi mereka berani untuk melakukan tindakan kriminalitas. Generasi tidak memiliki rasa takut terhadap dosa dan larangan Allah sehingga mereka merasa bebas untuk berperilaku.
Lingkungan yang buruk seperti perilaku individualis dan liberal pada masyarakat sangatlah berpengaruh terhadap generasi. Sebab, masyarakat tidak lagi menasehati ketika ada hal yang tidak pantas dilakukan dan berasaskan kebebasan berperilaku membuat masyarakat membiarkan tindakan-tindakan tidak bermoral yang dilakukan. Ditambah dengan tayangan yang saat ini beredar luas tanpa ada yang memfilternya seperti konten seksual dan kekerasan yang berseliweran di sosial media hingga tanpa disadari konten itu menjadi konsumsi sehari-hari dan membentuk pemikiran generasi.
Hal ini tentulah sangat berbeda, Ketika kehidupan ini diatur oleh sistem Islam yang diterapkan oleh institusi yaitu Khilafah. Islam mengajarkan untuk tidak memisahkan antara kehidupan dengan aturan Allah. Dalam Islam Pendidikan dibangun dengan beasaskan akidah islam dengan metode pengajaran Talkiyah Fikriyah sehingga nantinya mampu mencetak generasi yang beriman serta bertakwa kepada Allah. Dengan diterapkannya islam semua lini kehidupan pun akan diperbaiki mulai dari membangun ketakwaan individu sehingga kontrol dalam masyarakat pun akan mulai terbangun dan menjadikan seluruh aspek baik dari sistem Pendidikan, lingkungan masyarakat dengan konten yang disebarkan dan dikonsumsi akan senantiasa diatur oleh negara yang berlandaskan islam.
COMMENTS