Politik isla. Dan demokrasi
Oleh Syifa Nurhayari (Aktivis Muslimah Kab. Bandung)
Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bandung meminta partai politik memberikan pendidikan politik yang sebenarnya, terutama kepada masyarakat yang belum paham bagaimana cara berpolitik yang baik. "Kami dari KPU selalu siap untuk memberikan pemahaman politik apabila dibutuhkan oleh parpol ataupun dari Pemkab Bandung," kata Ketua KPU Kabupaten Bandung Syam Zamiat Nuryamsi (m.mediaindonesia.com, 17/11/2023).
Yang dimaksud dengan pendidikan politik adalah fokus pada pemilihan umum dan partai politik, sebagai bentuk kaderisasi parpol. Materi yang diberikan tidak menerangkan pendidikan politik yang sepenuhnya, apalagi politik dalam Islam, karena dalam sistem kapitalis segala sesuatu itu berdasarkan asas keuntungan atau kebutuhan pihak-pihak tertentu saja terutama para oligarki dan pemisahan dari segi agama.
Di kutip dari buku "Peraturan dalam Islam" yang di tulis oleh Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani, demokrasi itu lahir dari sistem kapitalisme yang berasal dari Barat. Seperti yang kita tahu Indonesia menganut sistem kapitalis yang diwariskan oleh Belanda. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa kapitalisme tegak atas dasar pemisahan agama dengan kehidupan (sekulerisme) dan oleh Barat hal ini dijadikan sebagai akidah atau asas dalam menjalankan kehidupan atau dengan kata lain kapitalisme dijadikan sebagai ideologi oleh Barat.
Ideologi ini melahirkan demokrasi sebagai sistem pemerintahannya. Menurut Syaikh Taqiyuddin, demokrasi yang dianut oleh ideologi (mabda) ini, berasal dari pandangan bahwa manusia berhak membuat peraturan (perundang-undangan), dan menjadikan masyarakat sebagai simbol kekuasaan.
Akan tetapi karena pembuatan peraturannya dari hasil pemikiran manusia maka rentan dengan kepentingan manusia itu sendiri dan tidak sesuai dengan fitrah manusia yang sesungguhnya. Terlihat pada zaman ini para pelaku politik tidak ingin masyarakat terutama kaum mudanya mengetahui tentang politik yang sesuai dengan syariat Allah, yaitu politik secara Islam. Karena apabila masyarakat mengetahui dan dicerdaskan dengan politik Islam maka mereka tidak bisa mengambil keuntungan terutama dari segi materi.
Bagi para pelaku kapitalis, terjun di ranah politik adalah agar mendapatkan keuntungan berupa materi dan tidak sepenuhnya mementingkan kesejahteraan rakyat. Jelas terlihat para pelaku politik saat ini membuat peraturan dengan mengatasnamakan rakyat akan tetapi pada kenyataannya peraturan yang dibuat hanya untuk menambah keuntungan atau kepentingan segelintir pihak saja.
Adapun politik yang benar yang berdasarkan ajaran Rasulullah adalah politik yang sesuai syariat yang Allah perintahkan, yaitu berdasarkan ideologi Islam dan sistem Khilafah.
Islam bukan hanya sekedar agama semata yang hanya berisi tentang ibadah ritual. Dalam Islam juga diajarkan bagaimana caranya bersosialisasi sampai bernegara, maka Islam pun mengajarkan bagaimana cara berpolitik yang benar sesuai dengan fitrah manusia.
Adapun sistem pemerintahan yang diajarkan dalam Islam adalah sistem Khilafah sebagai naungan dalam pemerintahan. Memilih pemimpin yang disebut khalifah di dalam sistem Khilafah tidak ditentukan hanya dengan suara terbanyak akan tetapi benar-benar dilihat dari keilmuannya dalam ajaran Islam, ketaatan kepada Allah, dan mampu menjadi pemimpin dan pelindung bagi rakyatnya. Peraturannya pun berpedoman pada Al-Qur'an dan As-Sunnah dan tidak diperbolehkan membuat peraturan dari hasil pemikiran semata.
Terbukti bahwa Islam pernah berjaya dan selama peraturan Islam ditegakkan, rakyat yang ada dalam naungan Khilafah pun sejahtera. Sebagai contoh, kepemimpinan khalifah Umar bin Abdul Aziz di mana pada saat itu rakyatnya sangat makmur sampai tidak ada satu pun rakyat yang mau menerima zakat fitrah dan pada zaman daulah Abbasiyah yang terkenal dengan era keemasan dalam Islam, melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang hasil karyanya dipergunakan hingga saat ini.
Maka sudah jelas solusi politik saat ini adalah politik yang sesuai dengan ajaran Islam yang hanya bisa dilaksanakan dalam sistem pemerintahan daulah Khilafah Islamiyah. Karena hanya Islam yang mampu menyejahterakan dan mencerdaskan masyarakat karena semua bersumber dari perintah Allah, bukan dari hasil pemikiran manusia semata yang mendahulukan nafsu. Wallahu a'lam.
COMMENTS