Khilafah membebaskan palestina
Oleh Euis Daniawati (Aktivis Muslimah Ciwidey)
Baru-baru ini Kemenag Kabupaten Bandung imbau masyarakat tolak ajakan jihad langsung ke Palestina dan sebaiknya mendukung gerakan boikot produk saja atau berdoa dan memberi donasi (ayobandung.com, 17/11/2023). Imbauan Kemenag yang melarang jihad ke Palestina ini sungguh mencerminkan ambiguitas dari sikap mereka terhadap pembelaan muslim di Gaza. Hal ini telah mendowngrade makna jihad yang sesungguhnya. Padahal inilah momen yang tepat bagi para ulama untuk menunjukkan posisinya yang mulia sebagai pewaris Nabi dengan merealisasikan firman Allah dan sabda Rasulullah tentang jihad.
Pemerintah terkesan mencari aman hanya dengan mengeluarkan fatwa, yang itu pun akhirnya menjadi bola liar di tengah masyarakat, karena di satu sisi mengeluarkan fatwa untuk boikot produk Zionis, sementara di sisi lain tidak mengeluarkan data list produk yang diboikot tersebut. Jika benar-benar mendukung dan membela Palestina, seharusnya pemerintah khususnya MUI mengeluarkan fatwa dan mendesak pemerintah agar mengirimkan pasukan militer ke Gaza secara independen.
Aktivis muslimah asal Inggris Dr. Nazreen Nawaz dalam Hari Aksi Perempuan Dunia untuk Palestina, Minggu, 26 November 2023, mengungkapkan pandangannya tentang genosida yang terjadi di Pestina. Ia menyatakan bahwa sudah saatnya tentara muslim berdiri bersama umat. Gambaran kondisi kaum muslim Gaza yang sedang menghadapi genosida dan pertumpahan darah sangat tidak terbayangkan. Pembantaian demi pembantaian terjadi atas laki-laki, perempuan, anak-anak, dan bayi. Seluruh lingkungan menjadi puing-puing akibat serangan udara Zionis Yahudi. Rumah sakit, sekolah, ambulans, pasar, toko roti, bangunan tempat tinggal, hingga tempat mengungsi dibombardir oleh entitas Zionis. Selain itu, faktanya, seorang anak Palestina dibunuh setiap sepuluh menit sejak 7 Oktober oleh pasukan Zionis yang kejam ini.
Padahal umat Islam memiliki beberapa pasukan militer terbesar, terlengkap, dan terlatih di dunia. Mereka adalah tentara yang tidak hanya mampu membela umat Islam di Gaza, tetapi juga membebaskan seluruh Tanah Suci Palestina dalam sekejap dengan mudah. Tentara-tentara inilah yang memiliki pesawat, tank, amunisi, dan prajurit untuk mengakhiri mimpi buruk dan pendudukan berbahaya ini untuk selamanya.
Contohnya, angkatan bersenjata Turki sebagai kekuatan militer terbesar kedua di NATO setelah AS. Lalu Pakistan memiliki pasukan militer terbesar ke-6 di dunia. Mesir memiliki lebih dari 300.000 personel militer aktif dan lebih dari 1.000 pesawat militer. Bahkan, tentara terkecil di kawasan ini, tentara Yordania, mampu menghancurkan benteng entitas Yahudi. Tetapi mereka ditahan, "dirantai" di barak-barak mereka oleh para penguasa dan rezim di negeri-negeri muslim yang mereka layani, yang telah bertindak sebagai kubah besi, pertahanan garis depan, dan penjaga entitas Yahudi. Mereka telah menormalisasi hubungan dengan entitas kriminal Zionis, melindungi dan mendukungnya, serta meninggalkan umat dan agama kita.
Inilah saatnya bagi tentara muslim, untuk menyambut perintah Allah dalam QS Al-Anfaal ayat 72, "Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan." Bayangkan apa yang akan tentara muslim katakan ketika Allah bertanya kepada mereka, "Mengapa kamu hanya diam mematung, sedangkan umatmu bersimbah darah, saudara-saudaramu dihina, dan tanah Al-Aqsa dinodai?"
Persatuan umat Islamlah yang akan memobilisasi para tentara muslim untuk membebaskan umat dan setiap inci tanah muslim yang diduduki serta semua muslim yang tertindas di seluruh dunia, lalu mengembalikan kehormatan kaum muslim. Jangan tunda lagi! Sekaranglah saatnya bertindak, tidak dalam kerangka misi perdamaian PBB. Karena jika demikian, tidak akan pernah menyelesaikan masalah Palestina. Wallahu a'lam.
COMMENTS