Jebakan kapitalisme
Oleh : Mita Nur Annisa (Pemerhati Sosial)
Pemuda adalah tonggak perubahan bangsa. Di pundak-pundak merekalah masa depan bangsa digantungkan. Pemuda sejatinya punya peran mulia, salah satunya adalah sebagai agen perubahan. Namun, bagaimana jadinya jika potensi tersebut malah dikambinghitamkan untuk sebuah kepentingan semata.
Dilansir dari Liputan6.com, (25/11/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia memiliki visi Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 yaitu “Indonesia yang mandiri, makmur, madani, dan menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah terkemuka di dunia”.
Agar mencapai visi ini, pemerintah menempuh berbagai strategi seperti penguatan regulasi dan tata kelola, pengembangan kapasitas riset, peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, serta peningkatan kesadaran dan literasi publik.
Pada pertemuan tatap muka dengan wakil pemuda ASEAN, Kamis (10/11/2022), Jokowi menyampaikan perhatiannya terhadap bonus demografi di ASEAN yang merupakan modal bagi kawasan tersebut untuk menjadi negara maju. disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan persnya yang dirilis di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/11/2022).
Menurutnya, Jokowi menekankan bonus demografi harus dikapitalisasi agar Asia Tenggara dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Presiden memberikan data bagaimana start up di Asia Tenggara yang digawangi oleh anak muda telah menghasilkan US$8,2 miliar pada tahun 2020. presiden juga mendorong UMKM sebagai modal penting perekonomian Indonesia. Karenanya, pemuda Indonesia kini didorong oleh pemerintah untuk menjadi pelaku UMKM. Bahkan, pemerintah memasukkannya sebagai salah satu materi pembelajaran dalam kurikulum pendidikan yakni “Kurikulum Merdeka”. Sehingga, program pembinaan dan pemberdayaan pemuda pun ditempuh di berbagai daerah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan pemuda.
Dengan hal tersebut menjadikan pemuda berwujudkan kapitalisasi sebagai hasil dari pertemuan tersebut. Alih-alih sebagai alasan untuk menyelamatkan kondisi ekonomi di tengah krisis yang melanda dunia. Justru hal ini menunjukkan jika Pemuda dikorbankan, selain itu sampai menghilangkan peran sejatinya yakni sebagai agen perubahan bangsa. Pasalnya pemuda merupakan pihak yang paling berandil besar yang dapat membangun perubahan gemilang di masa depan.
Namun mirisnya, pendidikan yang lahir dari sistem kapitalisme dengan sengaja membuat para pemuda memiliki pemikiran materialistis. Sehingga segala potensi dimanipulatif dan diarahkan pada hal yang bersifat materi serta tidak memberikan peran dalam kebangkitan umat, malah pemuda dijadikan budak dalam kepentingan para korporasi untuk memudahkan jalannya meraih banyak keuntungan. Seperti program UMKM yang akan menggerakkan ekonomi nyata dan menyelamatkan keterpurukan ekonomi yang rusaknya sebab ulah sistem kapitalisme itu sendiri.
Hal tersebut wajar saja terjadi di negeri ini yang sangat gencar dalam literasi keuangan dan digital. Maka hal yang lumrah pula bila pemuda pun secara otomatis terposisikan dalam bidang tersebut melalui potensi yang mereka miliki menjadi ujung tombaknya. Terlebih para pemuda muslim adalah generasi cerdas dan mempunyai kreativitas luar biasa.
Lalu bagaimana dengan alasan yang Mengatasnamakan penyelamatan ekonomi, apakah akan bisa teratasi lewat jalur UMKM ini, tentu saja hal itu mustahil, sebab ini merupakan akal-akalan sistem kapitalisme yang hanya memanfaatkan potensi pemuda untuk makin besar maraup keuntungan.
Jalur pengarusan pemuda pada dunia bisnis malah mengiringi para pemuda pada kebahagiaan invidualis semata serta bukan sumber solusi dari permasalahan yang mana tidak menyentuh akar masalah dari kerusakan hidup dalam sistem hari ini. Kapitalis-sekuler juga dalang dalam melemahkan potensi para pemuda semisalnya membuat mereka hilang visi dalam hidup. Pandangan yang hanya tertuju pada sebuah kesenangan semata dan jauh dari hal-hal kebaikan. sementara itu pemahaman Islam senantiasa dihilangkan oleh kriminalisasi Islam lewat kurikulum pendidikan yang berbasis moderasi.
Tentu ini akan semakin membuat keadaan kian terpuruk. Oleh karenanya pemuda perlu kembali memperbaiki cara pandang dengan memahami Islam yang akan menuntun mereka pada arus perjuangan Islam, lalu membangkitkan pemikiran masyarakat yang condong apatis terhadap Islam saat ini. Melalui kontribusi nyata dan dedikasi pemuda muslim dalam kebangkitan Islam, tentu hal ini terwujud ketika Islam menjadi poros perjuangan pemuda.
Islam menjadikan pemuda sebagai agen perubahan, Islam menjaga pemuda dengan cara terbaik dalam memberdayakan potensinya yang tentu untuk kebaikan umat manusia. Dalam Pendidikan Islam terprogram dan sistematis dalam membentuk generasi yang berkepribadian Islam, dengan pemikiran Islam dan IPTEK, serta memiliki keterampilan yang berdaya guna dan tepat guna.
Pendidikan juga sebagai sarana untuk mempelajari aspek-aspek dalam kehidupan yang menjadikan para pemuda mempunyai dasar pemikiran yang kokoh. Karenanya seseorang menjadi terbiasa dalam berfikir secara kritis dan dasar-dasar pendidikan agama Islam seseorang dapat berfikir secara jernih dan tidak bingung apabila menghadapi persoalan kehidupan serta mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Dengan terwujutnya suatu karakter pada generasi muda akan berdampak positif baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang-orang di sekitarnya, dan menjadikan perubahan dalam masyarakat.
Sebagai mana telah terbukti dalam sejarah menorehkan tinta emas keberhasilan pendidikan Islam di dunia. Begitu banyaknya terlahir para ilmuwan, teknokrat, mujtahid, pakar medis dan pemimpin cerdas dan bertakwa. Merekalah sebaik-baik generasi, bukti tersebut sampai hari ini pun dasar keilmuan mereka masih dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dunia. Maka dengan Islam Kaffah akan memberikan kebaikan untuk seluruh umat.
Allahu alam bishawwab
COMMENTS