𝗠𝗲𝗻𝘂𝗻𝘁𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗚𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗻𝘁𝗮𝗹, 𝗠𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻𝗸𝗮𝗵?

Solusi gangguan mental

𝗠𝗲𝗻𝘂𝗻𝘁𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗚𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗻𝘁𝗮𝗹, 𝗠𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻𝗸𝗮𝗵?

Oleh : Andini

Gangguan kesehatan mental kian meningkat. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, apakah orang yang mengalaminya hanya sekedar ikut-ikutan? Atau memang karena bertambahnya kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya memerhatikan kesehatan mental ini?

Penelitian dari pakar kesehatan masyarakat UGM, Amira Ellyza Wahdi bersama pakar dari Australia dan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa sekitar 2,45 juta remaja di Indonesia terindikasi mengalami gangguan jiwa atau termasuk ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Hal yang dapat memperkuat indikasi ini adalah adanya peristiwa dugaan bunuh diri oleh mahasiswa UGM. Peristiwa terjadi saat menjelang Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati tanggal 10 Oktober (timesindonesia.co.id)

Selain fakta tersebut, riset terbaru dari Institute for Health Metrics and Evaluation University of Washington terkait Global Burden of Disease (GBD) 2019 menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental tetap bertahan dalam 10 penyebab teratas beban penyakit di seluruh dunia. Tak ada bukti pengurangan secara global pada beban ini sejak 1990.

Dalam konteks Indonesia, riset ini menunjukkan peningkatan jumlah gangguan kesehatan mental dalam 30 tahun terakhir. (theconversation.com)

Data-data tersebut menjadi bukti bahwa meningkatnya angka gangguan kesehatan mental bukan tren semata. Penderitanya bukan sekadar ikut-ikutan agar mendapat empati, tetapi ianya sudah mendatangi psikolog atau psikiater untuk berkonsultasi.

Terlepas dari fakta tadi, gangguan kesehatan mental yang menunjukkan tren peningkatan di tengah masyarakat, mulai dari depresi, bunuh diri, mental breakdown dan istilah lainnya membuktikan bahwa dalam sistem hari ini kesehatan mental masih menjadi PR besar untuk kita semua. Bukan hanya pada ranah individu ataupun keluarga, namun juga PR besar untuk negara yang harus ikut mencari solusi dalam menyelesaikan problematika ini.

Meningkatnya angka gangguan kesehatan mental bisa disebabkan oleh dua faktor. Yang pertama, faktor internal. Dimana faktor ini muncul dari dalam diri penderitanya. Ini terkait dengan kemampuan seseorang dalam memahami dan menerima ketetapan Allah (qada). Biasanya mereka merasa belum siap menerima qada dari Allah dan mengira apa yang menimpanya merupakan kondisi yang tidak ideal atau tidak sesuai dengan ekspektasinya.

Adapun faktor eksternal yang berasal dari luar diri penderitanya. Seperti luka pengasuhan di masa lalu, kondisi ekonomi, masalah pekerjaan, keluarga, bullying dan lain sebagainya. Ditambah dengan diterapkannya sistem kapitalisme di tengah-tengah kehidupan umat. Dari sistem rusak itulah lahir generasi-generasi rapuh yang tidak siap meniti kehidupan.

Bagaimana tidak? Kapitalisme dengan sekulerisme sebagai akidahnya telah menjauhkan umat dari aturan agamanya. Standar kebahagiaan yang diusung pun hanya memuaskan kebutuhan jasadiyah semata. Tolok ukur kesuksesan seseorang hanya dinilai dari pencapaian materinya. Halal dan haram tak lagi diperhitungkan.

Tidak heran, ketika merasa tidak mencapai kebahagiaan dan kesuksesan ala kapitalisme sekuler tadi, umat pun resah, bingung dan tak tahu arah. Tak tahu kemana harus mencari ketenangan, sementara dalam kacamatanya, ketenangan adalah terpenuhinya kebutuhan materi tadi. Jadilah mereka pribadi rawan depresi.

Lain halnya dalam Islam. Standar kehidupan dalam Islam adalah hukum syara. Kesuksesan dalam Islam adalah ketika kita bisa meraih ridho Allah. Islam akan membentuk individu yang memahami hakikat kehidupan dari kacamata Islam saja.

Setiap aktivitasnya dilakukan berdasarkan hukum syara, bukan mengejar manfaat semata. Islam juga akan memfasilitasi agar setiap individu memahami qada dan qadar Allah. Dengan pemahaman yang lurus itulah akan terbentuk pribadi yang senantiasa mau berusaha, bersyukur dan bersabar, berhusnudzan serta ikhlas atas setiap takdir Allah, sekalipun ketetapan itu tidak sesuai dengan ekspektasinya.

Dari aspek negara, negara yang menerapkan sistem Islam secara kaffah akan meminimalkan, bahkan menghilangkan segala faktor yang menyebabkan umat mengalami gangguan kesehatan mental.

Maka sudah saatnya kita runtuhan kapitalisme sekuler, sistem yang menyebabkan segala kerusakan itu. Dan kita kembali melanjutkan kehidupan yang mulia dengan sistem Islam yang berasal dari Allah. Wallahu a'lam bisshawwab.

Menuntaskan Gangguan Mental

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: 𝗠𝗲𝗻𝘂𝗻𝘁𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗚𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗻𝘁𝗮𝗹, 𝗠𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻𝗸𝗮𝗵?
𝗠𝗲𝗻𝘂𝗻𝘁𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗚𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗻𝘁𝗮𝗹, 𝗠𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻𝗸𝗮𝗵?
Solusi gangguan mental
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Zs-OCXFuLEPuKbksVOppEIczZdqwJxJplbyGN6gvtWb9wzNreBr_94XVoA8cTaHRIGQKil-SWemxzfNKMtP_yteH2v_oyocdFdcQ2ZAi-wabYDxz_t-EWC_f_QB4SdXO4YrisffVLKWRKXUNOxaAcKF2ktL75-IgBvK2MYAaFnKR46eaq12ENMuJ/s16000/PicsArt_11-03-11.22.59_compress79.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Zs-OCXFuLEPuKbksVOppEIczZdqwJxJplbyGN6gvtWb9wzNreBr_94XVoA8cTaHRIGQKil-SWemxzfNKMtP_yteH2v_oyocdFdcQ2ZAi-wabYDxz_t-EWC_f_QB4SdXO4YrisffVLKWRKXUNOxaAcKF2ktL75-IgBvK2MYAaFnKR46eaq12ENMuJ/s72-c/PicsArt_11-03-11.22.59_compress79.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/11/blog-post_3.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/11/blog-post_3.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy