Akar masalah kriminalitas
Oleh : Diah Indriastuti SE
Maraknya aksi kejahatan khususnya di Jawa Timur sangat memprihatinkan. Karena kejahatan yang dilakukan acap kali disertai dengan aksi nekat seperti mengancam dengan senjata tajam, bahkan melukai korban bila tidak menyerahkn barang yang menjadi target perampokan.
Ketika pelaku sudah tertangkap dan dihukum, banyak yang ketika keluar dari tahanan masih kembali lagi melakukan kejahatan. Rupanya hukuman tidak menjerakan mereka, malah lebih berani dalam melakukan aksi kejahatan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan di dalam menganalisa masalah dengan benar tidak dimiliki masyarakat yang hidup dalam kehidupan yang berlandaskan ideologi kapitalis saat ini.
Dalam kehidupan kapitalisme, kita dibentuk memiliki cara pandang terhadap masalah tidak menyentuh pada ranah yang paling mendasar. Karena bila melihat suatu masalah dari aspek mendasarnya yaitu aqidah Kapitalisme/Sekularisme maka akan nampak kebathilan dari ide ini. Paham ini tdk menjadikan agama sebagai pengatur masalah kehidupan bahkan agama dihilangkan.
Ketika terjadi suatu kejahatan/masalah maka melihatnya pada aspek cabangnya, seperti bahwa ini masalah moral atau ekonomi atau sosial dan lain-lain. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap solusi yang dihasilkan. Pasti tidak akan menyelesaikan masalah. Krn dari akarnya sudah bathil.
Dalam Kapitalisme, kebebasan sangat diagungkan, negara mewujudkn tercapainya kebebasan ini dengan UU.
Kebebasan yang menafikkan agama, mendorong orang bebas untuk mengejar yang diinginkan. Yang tejadi adalah prilaku individualis, yang hanya memikirkan kepentingan individu/dirinya, tidak memikirkan apakah prilakunya menyengsarakan orang lain.
Hasilnya adalah marak kejahatan atau perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari agama.
Islam menuntaskan masalah kriminalitas
Maka, solusi untuk menyelesaikan masalah ini adalah mengembalikan peran agama/wahyu Allah sebagai pengatur kehidupan. Sehingga manusia dibentuk untuk selalu berjalan sesuai koridor agama dalam rangka untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera dalam ridho Allah SWT.
Batasan-batasan dalam agama dibuat supaya manusia tidak memiliki perilaku sebagaimana perilaku manusia pada masa nabi-nabi terdahulu yang sesat dan mendapatkan siksa berupa adzab dari Allah SWT.
Negara Islam punya peran dalam mewujudkan fungsi2 masyarakat, menjaga aqidah, akal, keamanan, kepemilikan harta, kehormatan, dan lain-lain. Juga menjalankan tanggung jawabnya sebagai pengurus urusan rakyat dan pelindung bagi rakyat sesuai hukum syara'.
Karena negara diperintahkn Allah untuk mewujudkn masyarakat dan individu yang bertaqwa, maka ini yang dilakukannya. Dengan sistem yang sempurna yaitu ekonomi, politik, pemerintahan, sanksi, pergaulan, pendidikan, dan lain-lain, akan mengarahkan rakyat untuk selalu ingat kepada Allah dan takut akan akhirat dalam melakukan seluruh aktivitasnya.
Negara akan mencegah upaya-upaya munculnya kemaksiyatan/kriminalitas/hal-hal yang dilarang Allah dengan penanaman aqidah yang kuat serta masyarakat yang amar makruf nahi munkar serta sanksi yang menjerakan.
Dengan Islam diterapkan oleh negara akan menjadikan ridho Allah kita dapatkan sehingga keberkahan , kebahagiaan, dan keselamatan dunia akhirat dapat kita raih.
Allahu A'lam.
COMMENTS