Program MBKM: Benarkah Menjadi Solusi Pendidikan?

Bongkar pasang Program pendidikan

Program MBKM: Benarkah Menjadi Solusi Pendidikan?

Oleh: Wa Disa (Mahasiswa UM Buton)

Pendidikan merupakan salah satu instrumen penting yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Berkualitas atau tidaknya pendidikan, turut ditentukan oleh kurikulum. Tentu komponen guru, sarana dan prasarana juga termaktub di dalamnya. Semuanya harus terintegrasi sehingga menghasilkan pendidikan yang berkualitas.

Dilembaga pendidikan Perguruan Tinggi/Kampus memang menjadi tempat berkumpulnya para intelektual. Berbagai hasil teknologi dan riset yang terus dikembangkan, sangat urgen dalam membangun kemandirian bangsa. Kampus juga berperan dalam mencetak generasi unggul berkarakter pemimpin.

Dalam rangka menyiapkan lulusan pendidikan yang tangguh dalam menghadapi perubahan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim kembali meluncurkan program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM). Program ini dilatar belakangi untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih siap dengan kebutuhan zaman.

Konsep kebijakan ini bahwa Perguruan Tinggi bisa bekerja sama dengan bermacam-macam lembaga untuk membuka prodi baru. Lebih lanjut, Mendikbud menjelaskan bahwa kerja sama dengan organisasi mencakup penyusunan kurikulum, praktik kerja atau magang, dan penempatan kerja bagi para mahasiswa. Artinya, keberadaan lembaga mitra (pihak industri) bukan hanya menyediakan lapangan pekerjaan, namun turut andil dalam penyusunan kurikulum kampus

Beberapa program yang tercakup dalam “kampus merdeka” antara lain sebagai berikut.

Pertama, Kemudahan pembukaan program studi baru. Kedua, Perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi. Ketiga, Kemudahan perguruan tinggi negeri menjadi PTN berbadan hukum. Keempat, Hak belajar tiga semester di luar program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi. Tiga semester yang dimaksud berupa 1 semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi dan 2 semester melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi.

Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Namun, benarkah program ini dapat mengatasi permasalahan pendidikan di Perguruan Tinggi?

Program "Kampus Merdeka" Menambah Problem Tak Beri Solusi bagi Para Intelektual

Ketika menganalisa lebih jauh terkait program "Kampus Merdeka" kita akan menemukan beberapa hal yang patut di cermati, antara lain sebagai berikut:

Pertama, Perguruan Tinggi akan diarahkan untuk memiliki tujuan utama yakni bisa mencetak "pekerja" sesuai dengan keinginan industri. Dengan demikian, Perguruan Tinggi yang sejatinya sebagai pencetak intelektual berubah, sekedar menjadi pencetak tenaga terampil demi kepentingan korporasi

Kedua, dengan adanya kemudahan perubahan bentuk perguruan tinggi untuk berstatus badan hukum maka jelas pemerintah akan semakin lepas tangan terhadap penyelenggaraan pendidikan. Selanjutnya, Perguruan tinggi akan semakin bebas menentukan pembiayaan di kampusnya. Kampus pun akhirnya menjadi lahan bisnis.

Ketiga, dengan program ini kampus bisa bekerja sama dengan bermacam-macam lembaga untuk membuka program studi baru. Maka akan semakin nyata bahwa penyelenggaraan pendidikan tinggi berbasis bisnis. Kampus akan semakin mudah disetir oleh korporasi dengan lebel ikut andil dalam membuka prodi baru. Maka program “Kampus merdeka” sesungguhnya ilusi saja. Tersebab sejatinya kampus bukannya merdeka, tetapi justru tersandera oleh bisnis korporasi.

Keempat, adanya himbauan kampus untuk bisa mencapai target akreditasi internasional merupakan internasionalisasi pendidikan. Hal ini sejatinya akan menjadikan kampus semakin sekuler dan liberal. Belum lagi kurikulum yang berkiblat ke barat sangat riskan untuk masuknya kurikulum barat yang semakin liberal. Selanjutnya bisa kita simpulkan bahwa dengan adanya program kampus merdeka sangat berdampak pada terbukanya liberalisasi secara besar-besaran di dunia kampus saat ini.

Maka, Apakah program seperti itu yang kita inginkan? Apakah tujuan pendidikan seperti itu yang kita harapkan? Para Intelektual menjadi budak para kapitalis dan tersibukan dengan masalah individu yang berlangsung pada terabaikannya masalah umat?

Paradigma Kapitalisme

Sejatinya pendidikan diharapkan menjadi problem solving untuk semua persoalan bangsa yang multidimensional. Namun, banyaknya para ahli dan lulusan perguruan tinggi belum berkolaborasi positif dengan persoalan umat. Dimana, dunia kampus justru diarahkan untuk mencetak tenaga kerja sesuai kebutuhan industri. Potensi intelektual kemudian terkooptasi untuk kepentingan korporasi asing. Target pendidikan hanya sebatas lulusannya terserap dunia kerja.

Kegagalan dalam pendidikan, tidak lepas dari pengaruh penerapan sistem sekuler kapitalisme yang diadopsi negara kita. Sistem ini menjadikan materi sebagai orientasi pendidikan. Liberalisasi pendidikan pun tak terelakkan. Output pendidikan hedonis, individualis, liberalis dan materialistik. Kapitalisme berhasil membuat negara berlepastangan dari tanggungjawabnya sebagai penyelenggara pendidikan untuk rakyat. Menjadikan negara bergantung pada swasta. Oleh karena itu selama Kapitalisme yang menjadi acuan, maka potensi generasi akan dibajak terus-menerus korporasi demi memuaskan keserakahan para kapitalis.

Oleh sebab itu, seharusnya Pendidikan membentuk SDM yang mampu memahami permasalahan dan kebutuhan masyarakat dan menyolusikannya serta menghasilkan karya dan penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan demikian, negara kita membutuhkan para intelektual pemikir yang siap menjadi pemimpin terbaik di masa yang akan datang, bukan sekedar pekerja di bawah kendali negara lain. Oleh karena itu, perbaikan pendidikan haruslah dengan mengubah paradigma pendidikan. Mewujudkan pendidikan yang berdaya saing tinggi, meniscayakan visi negara yang kuat, mendunia dan independen. Maka, negara harus merancang sistem pendidikan yang berkualitas secara mandiri. Negara harus bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan pendidikan. Mulai dari kurikulum serta saran dan prasarana yang dapat menunjang pada kebutuhan pendidikan. Tetapi perlu di sadari bahwa semua jtu tidak akan tercapai ketika sistem pendidikan kapitalisme. Jadi, sistem/ideologi apa yang dapat melahirkan pendidikan yang tepat di dunia ini? Selain Sistem Islam, yang kemudian itu bisa melahirkan sistem pendidikan yang tepat dan mampu mengubah tatanan peradaban dunia yang Kemudian dapat bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

Pengelolaan Pendidikan Tinggi dalam Islam

Umat islam pernah mencapai masa kegemilangan selama 13 abad lamanya, saat negara menerapkan islam kaffah dalam kehidupan. Saat itu, perguruan tinggi di negara islam menjadi perguruan terkemuka di dunia. Bahkan menjadi sumber rujukan literatur dunia. Islam telah mencetak para ilmuwan yang berpengaruh di dunia. Ilmuwan tersebut antara lain Al-Khawarizmi ahli matematika, Ibnu al-Haitham ahli astronomi dan matematika, Jabir ibnu Hayyan peletak dasar ilmu kimia modern, Ar-Razi ahli pengobatan, serta sederet lainnya menguasai sains dan juga memiliki basis ilmu agama atau keislaman yang amat kuat. Contoh lain adalah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani bukan hanya seorang ulama besar, beliau juga menguasai 13 bidang ilmu sains mulai dari astronomi hingga kedokteran. Juga Ibnu Sina, sebagai bapak pengobatan modern yang oleh sejarawan George Sarton disebutkan sebagai ilmuwan paling terkenal dari Islam juga seorang ilmuwan multidisipliner. Serta masih banyak ilmuwan yang lainnya yang hadir bahkan dikenal sebagai peletak berbagai ilmu yang ada di dunia saat ini. Jauh sebelum barat berkembang.

Adapun rahasia keberhasilan sistem pendidikan islam karena dibangun atas dasar aqidah islam. Output pendidikan, terus menghasilkan para ahli sekaligus ulama. Sistem pendidikan islam diarahkan untuk membangun peradaban islam. Berbagai jenjang pendidikan tinggi dalam Negara Islam berkonstribusi dalam meninggikan peradaban Islam. Sehingga Islam menjadi mercusuar peradaban dunia.

Pendidikan tinggi dalan negara khilafah dirancang untuk mencapai tiga tujuan pokok yaitu,

1. Memfokuskan dan memperdalam kepribadian Islam murid pendidikan tinggi, yang telah dibangun dengan sempurna pada level pendidikan sekolah, dan mengangkat kepribadian ini untuk menjadi pemimpin yang menjaga dan melayani persoalan vital umat.

2. Membentuk gugus tugas yang mampu melayani kepentingan umat. Termasuk kepentingan umat adalah mengamankan kebutuhan pokok, seperti air, makanan, akomodasi, keamanan dan pelayanan kesehatan

3. Mempersiapkan satuan tugas yang dibutuhkan untuk melayani umat dalam urusan dengan hakim, ahli hukum, dokter, insinyur, penerjemah, akuntan, perawat dan sebagainya.

Wallahu a’lam bishshowab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,50,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3555,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Program MBKM: Benarkah Menjadi Solusi Pendidikan?
Program MBKM: Benarkah Menjadi Solusi Pendidikan?
Bongkar pasang Program pendidikan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ3aEklZ6-Ova93QvXt4uaeSZQIRv0lQ8NjfAlWAK6y84jxVLudxN5uJJYJhlg-XxrpyqAPAaKzGiiZllPxVX6h_BTactVPFmQhkF-vMqq87Tq_rfAkxBi1ljwHGSU5cyuaf_bkVh-94LLCXJoG11FW5AcoZQfuYhrW8xxHW55RfRYOGGoG1kQAdIK/s16000/PicsArt_07-27-02.53.31_compress0.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ3aEklZ6-Ova93QvXt4uaeSZQIRv0lQ8NjfAlWAK6y84jxVLudxN5uJJYJhlg-XxrpyqAPAaKzGiiZllPxVX6h_BTactVPFmQhkF-vMqq87Tq_rfAkxBi1ljwHGSU5cyuaf_bkVh-94LLCXJoG11FW5AcoZQfuYhrW8xxHW55RfRYOGGoG1kQAdIK/s72-c/PicsArt_07-27-02.53.31_compress0.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/07/program-mbkm-benarkah-menjadi-solusi.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/07/program-mbkm-benarkah-menjadi-solusi.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy