Sampah, Konsumerisme dan Problem Kapitalistik

Solusi Sampah

Solusi Problem Sampah

Oleh : Verawati S.Pd (Pegiat Literasi dan Member AMK)

Habis lebaran terbitlah sampah. Tumpukan sampah menjadi pemandangan tak sedap di berbagai sudut jalan. Baik di kota maupun desa di negeri ini. Hal ini menimbulkan tanda tanya, apa hal yang menjadi dasar penyebabnya?

Hampir di berbagai media online memberitakan problem sampah ini. Setelah Lebaran 1443 Hijriah sejak H-1 hingga H+5, debit sampah di Kota Tasikmalaya bertambah yang diperkirakan hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Tumpukan-tumpukan sampah terlihat hampir di setiap trotoar ruas-ruas jalan yang ada di kota ini. (Kabarpriangan.com,9 Mei 2022)

Media lainnya, Di balik euforia hari raya yang lebih meriah dibanding dua tahun inibelakangan, ada lonjakan volume sampah yang perlu diantisipasi. Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengatakan, selain mengantisipasi kepadatan dan kemacetan di hari raya, langkah antisipasi lonjakan volume sampah juga akan menjadi upaya yang diprioritaskan Jawa Barat.(Republika.co.id/2/5/2022)

Sebenarnya masalah penumpukan sampah tidak hanya terjadi saat lebaran. Di hari-hari biasa pun masalah sampah seolah tak berakhir. Berbagai elemen yang peduli lingkungan hidup terus menggalakkan pengurangan sampah. Demikian juga dengan pemerintah. Terutama masing-masing pemerintah kota atau daerah. Seperti di Bogor, tidak ada lagi plastik saat berbelanja di supermarket atau minimarket. Bahkan banyak Pemkot atau Pemda menggalakkan bank sampah.

Namun, semua usaha di atas terhalang oleh kapitalisme yang konsumerisme. Kapitalisme mendorong masyarakat bersifat konsumtif. Masyarakat didorong untuk membeli berbagai barang yang tidak semua barang tersebut diperlukan. Kapitalisme dengan manis menyodorkan berbagai iklan dan kemudahan berbelanja. Baik online maupun offline. Sehingga memunculkan kebutuhan semu.

Menurut Ustadzah Dedeh Wahidah Ahmad. Cara-cara kapitalisme menciptakan kebutuhan semu adalah pertama, mengubah pemikiran terkait makna bahagia. Dikatakan bahagia itu jika memiliki barang yang baru dan bermerek. Kedua, yaitu menghujani masyarakat dengan rangsangan-rangsangan yang menguatkan keinginan menjadi kebutuhan. Seperti dengan banyaknya iklan di berbagai media.

Dengan demikian, selama sistem yang dianut adalah kapitalisme maka konsumerisme akan tatap ada. Salah satu efeknya adalah banyaknya sampah. Walhasil, masalah sampah ini adalah masalah sistemik. Bukan hanya persoalan individu dan masyarakat saja. Akan tetapi menyangkut aturan hidup yang dianut.

Berbeda dengan Islam. Islam tidak melarang manusia untuk belanja. Artinya tidak dianjurkan pelit, tetapi tidak juga berlebihan dalam membelanjakan harta. Sebagaimana dalam QS Al-Isra’ ayat 29. (artinya) “Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.”

Menurut Imam Ibnu Katsir, maksud dari “israf” (berlebihan) adalah membelanjakan harta dengan cara menghambur-hamburkan dan melebihi kadar yang dibutuhkan. Adapun “taqtir” adalah memangkas pembelanjaan harta sehingga kebutuhan sendiri saja tidak tercukupi. (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil Adzim, 5/608).

Masyarakat Islam juga didorong untuk menjaga kebersihan. Sebab kebersihan bagian dari iman. Saling mengingatkan jika ada yang membuang sampah sembarang. Negara pun akan menyediakan tempat pembuangan sampah yang mudah dan gratis. Serta pengolahan sampah yang baik.

Gambaran ini bisa dilihat dari sejarah, bagaimana kota-kota yang berada dalam negara Islam. Seperti kita Cordoba, Granada dan Bagdad. Semuanya adalah kota yang terkenal indah dan bersih serta rapi.

Pada masa Khilafah Bani Umayyah, Cordoba menjadi ibukota Andalusia yang Muslim. Kota ini dikelilingi dengan taman-taman hijau. Pada malam harinya diterangi dengan lampu-lampu sehingga pejalan kaki memperoleh cahaya sepanjang sepuluh mil tanpa terputus. Lorong-lorongnya dialasi dengan batu ubin. Sampah-sampah disingkirkan dari jalan-jalan. Penduduknya lebih dari satu juta jiwa. (Alwaie.id)

Demikianlah Islam mampu menciptakan keselarasan hidup. Menentramkan jiwa dan memberikan kebaikan tidak hanya manusia tapi juga untuk alam semesta. Semoga peradaban Islam kembali berjaya.

Wallahu ‘alam bish-showab

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,51,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,1,Editorial,4,Ekonomi,188,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,8,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,69,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,84,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,48,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,89,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3578,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,114,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,322,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,13,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,67,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,7,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Sampah, Konsumerisme dan Problem Kapitalistik
Sampah, Konsumerisme dan Problem Kapitalistik
Solusi Sampah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimvGy82v1yVFFZ59Oz7Vn0ssxS0c02TR6uU8LjtDIwgVSRW_4mmHBlcHVlBU3_HzvgbjpYbRqnWkRvMn1dP16HNW3_IsRu1XrYooUOpcErjhgwA4ZK89x3Ys4UKHEyJ_xy3fugUqwy46-qMV2x88_epyCOW3EkFYMHA-aBgydZE_gZ2UtE-IduAEKM/s16000/PicsArt_05-27-11.01.19_compress92.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimvGy82v1yVFFZ59Oz7Vn0ssxS0c02TR6uU8LjtDIwgVSRW_4mmHBlcHVlBU3_HzvgbjpYbRqnWkRvMn1dP16HNW3_IsRu1XrYooUOpcErjhgwA4ZK89x3Ys4UKHEyJ_xy3fugUqwy46-qMV2x88_epyCOW3EkFYMHA-aBgydZE_gZ2UtE-IduAEKM/s72-c/PicsArt_05-27-11.01.19_compress92.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/05/sampah-konsumerisme-dan-problem.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/05/sampah-konsumerisme-dan-problem.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy