Dalam Demokrasi, “Panggung” Kaum L987 Makin Tak Terkendali

Demokrasi lgbt

panggung kaum lgbt

By. Ummu Farzana, M. I. Kom. (Pegiat Literasi Media)

Beberapa waktu lalu, jagad maya dihebohkan oleh channel youtube milik DC yang menyuguhkan konten interview dengan pasangan gay, RM dan F, dengan tajuk “Tutorial Menjadi Gay di Indonesia”. Sontak akibat konten kontroversi tersebut, DC mendapatkan kecaman dari netizen bahkan dia kehilangan sekitar 8 juta lebih subscriber. Ini karena konten tersebut dinilai mengandung propaganda kaum L987. 

Dalam pernyataan-pernyataannya melalui podcast tersebut, RM tampak menegaskan keyakinannya bahwa perilaku dirinya sebagai gay merupakan sesuatu yang alamiah, tidak dibuat-buat, dia mengakui memang “berbeda” sehingga tidak semestinya ditolak bahkan dianggap perilaku yang tercelah atau kriminal. "Satu hal yang kalian harus tahu, berbeda tidak membuat kita menjadi jahat, berbeda tidak membuat kita jadi durhaka, berbeda tidak membuat kita kriminal, berbeda bukan berarti tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak." (Ragil dalam wartaekonomi.co.id., 2022).

Bahkan merespon kecaman dari masyarakat, RM tetap kekeh sebagaimana tercermin dalam penyataannya yang dikutip wartaekonomi.co.id (2022), "Aku akan tetap jadi Ragil yang akan sharing all about hidupku. What is the next Project??? Please wait yah.” 

Meski saat ini atas permintaan sahabat sekaligus guru pemilik channel tersebut tayangan kontroversi itu di-takedown, namun video tersebut masih tetap bisa diakses melalui arsip channel yang lain, di antaranya melalui channel “KaroJermanRagilFred” dan “Tyo Nugraha”.

 Yang perlu diperhatikan bahwa sekalipun video itu bisa dihapus dan misal tidak bisa lagi diakses, video tersebut telah ditonton oleh jutaan orang. Ingat bahwa komunikasi bersifat irreversible. Jadi, mestinya para content creator memikirkan atau mempertimbangkan dampak atas konten yang akan diproduksi sebelum diproduksi dan disebarluaskan, bukan asal memproduksi dan menyebarkan baru kemudian menghapus saat ada kecaman.

Mewajarkan Perilaku Hubungan Sejenis: Tanda Liberalisasi Sistem Pergaulan

Perilaku hubungan sejenis notabene tidak diterima oleh masyarakat Indonesia pada umumnya karena dianggap sebagai perilaku menyimpang dan bertentangan dengan ajaran agama maupun norma sosial. Namun, akhir-akhir ini justru semakin marak “panggung” untuk kaum L987.

Pasangan gay, lesbian, juga trangender tampak sering diundang dalam beberapa channel Youtube untuk berbicara tentang keyakinan dan pengalamannya sebagai L987. Di antara channel yang memberi “panggung” tersebut, ada yang dengan terang-terangan mendukung, ada pula yang dengan malu-malu mendukung dengan memberikan klarifikasi yang cenderung “hati-hati”, misal “. . . saya tidak dalam posisi mendukung ataupun tidak mendukung L987Q karena saya lagi tidak bicara tentang agama karena saya juga bukan pakar agama, saya sedang membicarakan keadaan sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat kita yang masyarakat kita mencoba menutup mata . . .”.

Bentuk dukungan dan mewajarkan perilaku hubungan sejenis seringkali dengan dalih bahwa setiap orang berhak bahagia dengan pilihan hidupnya termasuk dalam soal pilihan orientasi seksualnya. Tidak peduli apakah pilihan tersebut melanggar norma agama maupun sosial, bagi mereka asal itu tidak merugikan orang lain, tidak menyakiti, tidak membunuh, dll. Pandangan yang demikian bersumber dari paham liberalisme yang mendasarkan pada prinsip kebebasan dan persamaan serta mendukung hak-hak individu.

Meskipun saat ini dukungan dan pewajaran atas perilaku hubungan sejenis itu tidaklah massif, namun semakin banyak pihak-pihak yang memberikan permakluman atas perilaku yang demikian, bahkan channel youtube yang mengumbar keseharian bahkan kemesraan pasangan sejenis dinonton oleh ribuan orang dan itu didiamkan baik oleh negara atau pihak. Apakah ini berrati konten yang demikian tidak berbahaya bagi perkembangan generasi bangsa? Apakah tidak dianggap meresahkan?

Didiamkannya konten-konten yang mengandung propaganda kaum L987 ini apakah berkaitan dengan dukungan internasional di bawah naungan konsepsi HAM? Sebagaimana kita ketahui bahwa ada dukungan lembaga-lembaga internasional terhadap kelompok ini melalui proyek semacam Being ElGiBiTi In Asia and The Pasific, padahal keberadaan mereka akan mengancam kelestarian manusia dan peradabannya. Melalui proyek tersebut, AS beserta alat dan antek politiknya jelas sedang melakukan pemetaan tentang kekuatan cengkeraman kapitalisme sekularisme beserta nilai-nilai dan aturan Barat lainnya di berbagai negara, khususnya di kawasan, sekaligus mengukur peta kekuatan lawan (Islam) dengan mengambil kelompok eljibiti dan isu HAM sebagai pintu masuknya (muslimahnews.net., 2022).

Hubungan Sejenis dalam Perspektif Islam 

Islam sebagai ajaran yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia dengan tegas melarang perbuatan hubungan sejenis. Larangan tersebut diterangkan secara jelas dalam Al-Qur’an dan hadist. Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani, Rasulullah SAW. bersabda:
“Empat orang berada dalam murka Allah”. Lalu Nabi ditanya, “Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah?” Nabi Saw. menjawab, “Laki-laki yang meniru para perempuan, para perempuan yang meniru laki-laki, manusia yang bersetubuh dengan binatang, dan laki-laki yang bersetubuh dengan laki-laki”.

Rasulullah saw. mewanti-wanti perilaku menyimpang tersebut terjadi pada umatnya.
“Sesungguhnya yang paling aku takuti (menimpa) umatku adalah perbuatan kaum Luth” (HR. Tirmidzi).

Dalam Al-Qur’an disebut perilaku menyimpang kaum Luth (melakukan hubungan seks dengan sesame jenis) sebagai perbuatan yang amat keji dan melampaui batas.
“Dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu," (TQS Al Ankabut ayat 28). 

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka, "Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian?" Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, bahkan kalian ini adalah kaum yang melampaui batas" (TQS. Al A’raaf: 80 – 81).
.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Dalam Demokrasi, “Panggung” Kaum L987 Makin Tak Terkendali
Dalam Demokrasi, “Panggung” Kaum L987 Makin Tak Terkendali
Demokrasi lgbt
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9OmO7yiI2WpMaYEA7tlHUZOOx1-mQXW0vJDfuRIRNVwCNemxs7rFX7q96zNpWdgW6tqukAuJifk1mg_NwdIa4-7yl1iTuCoWRYtvgdf4ErQ5LYpDAYX8AClxdH83rkCQlG2iTuHlURwatLq2mtmNLUdEanxre7rbgGJHiu72DbYHKbydDUe6LfxjL/s16000/PicsArt_05-15-11.33.33_compress60.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9OmO7yiI2WpMaYEA7tlHUZOOx1-mQXW0vJDfuRIRNVwCNemxs7rFX7q96zNpWdgW6tqukAuJifk1mg_NwdIa4-7yl1iTuCoWRYtvgdf4ErQ5LYpDAYX8AClxdH83rkCQlG2iTuHlURwatLq2mtmNLUdEanxre7rbgGJHiu72DbYHKbydDUe6LfxjL/s72-c/PicsArt_05-15-11.33.33_compress60.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/05/dalam-demokrasi-panggung-kaum-l987.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/05/dalam-demokrasi-panggung-kaum-l987.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy