Mahasiswa Pejuang islam kaffah
Oleh: Wiji Lestari (Aktivis Muslimah)
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia hari resmi melakukan aksi turun ke jalan, Aksi mahasiswa yang tergabung dalam naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), menyuarakan aspirasi kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai tak bisa mengatasi masalah di negeri ini. Aksi yang berlangsung damai tersebut setidaknya menuntut 6 hal kepada Pemerintah, diantaranya:
1. Mahasiswa menuntut Presiden Joko Widodo bersikap tegas menolak dan memberikan pertanyaan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, karena sangat jelas mengkhianati konstitusi.
2. Mahasiswa mendesak Presiden Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah, serta dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial ekologi, dan kebencanaan.
3. Mahasiswa menyinggung soal bahan pokok dan kelangkaan minyak goreng. Presiden Jokowi untuk bisa menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
4. Mahasiswa meminta Presiden Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng serta mengevaluasi kinerja menteri terkait.
5. Mahasiswa juga menuntut penyelesaian konflik Agraria.
6. Mahasiswa meminta presiden dan wakil presiden berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji kampanye di sisa masa jabatannya.
(SINDONEWS.com, 10 April 2022)
Suara aspirasi kekecewaan yang mewakili seluruh rakyat Indonesia, kini sedang diperjuangkan. Semangat yang menggelora dari mahasiswa kini telah kembali. Setelah beberapa waktu terlelap dalam tidur saat negara ini sedang diambang kekacauan. Bersatu padu dalam menyuarakan kekecewaan terdengar. nyaring ditelinga mereka yang ikut aksi. Aksi yang dipenuhi dengan semangat menggelora berharap didengar dan ditemui oleh mereka yang sedang berada disinggasananya.
Sangat diapresiasi aksi yang dilakukan mahasiswa hari ini. Namun tak berhenti sampai disini saja, sebab ada hal yang menjadi pusat kefokusan untuk mengeluarkan negara ini dari kekacauan. Mengapa demikian? Sebab negara yang mempunyai problem persoalan yang begitu rumit memerlukan solusi yang tuntas dan mampu memberantas persoalan yang ada. Mahasiswa sebagai aset agen of change harus mampu memiliki pemikiran bagaimana menuntaskan persoalan negara ini. Sayangnya ketika membicarakan solusi negara ini dalam mengatasi kekacauan nyatanya menemukan banyak kesulitan yang dihadapi. Sebab negara ini telah diatur oleh sistem yang salah sehingga melahirkan kebijakan yang tidak pro rakyat.
Kebijakan yang kian hari berpihak kepada korporasi tentu menguntungkan mereka namun mencekik rakyat. Tak asing lagi dibenak kita dimana negara saat ini berada dalam cengkeraman para oligarki. Oligarki yang dimaksud yakni para pemilik modal. Selain itu ada juga oligarki yang menjadi pemilik modal sekaligus menempati sebagian kursi kekuasaan.
Oligarki yang mampu menguasai negara ini tentu tak berdiri sendiri, namun ada sistem yang mengakar kuat menguasai negara ini. Siapa lagi kalau bukan sistem kapitalisme yang melahirkan sebuah sistem yang dianut negara ini, yakni demokrasi-sekularisme. Sebuah sistem yang memberikan kekuasaan tertinggi berada di tangan manusia. Ditambah lagi sistem ini jelas memisahkan kehidupan ini dari aturan Sang Pencipta. Maka sudah menjadi hal wajar jika kebijakan yang lahir hanya mampu melahirkan persoalan baru yang kian rumit.
Maka dari itu untuk keluar dari rumitnya persoalan ini, harus mampu menerapkan kembali aturan Sang Pencipta. Mahasiswa yang saat ini menjadi harapan bersama sebagai agen of change harus mampu memiliki ideologi pemikiran yang berbasis Islam. Sebab Islam lah sebagai agama yang sempurna dimana aturan berasal dari Sang Pencipta. Sebagai pemuda generasi harus mampu memiliki akidah dan keimanan yang kuat sehingga mampu memiliki jati diri yang kuat dan tangguh, tak mudah tergoyahkan.
Mahasiswa atau pemuda yang kuat dan tangguh tentunya dengan landasan keimanan yang kuat akan mampu merespon sebuah persoalan yang ada dengan memberikan solusi yang menuntaskan. Sebab hal ini mampu membebaskan mereka dari bisikan-bisikan yang akan melanggengkan rezim yang ada.
Selain itu poin terpenting saat ini adalah memberikan solusi pada negara ini dengan diterapknya Islam secara kaffah. Sebab telah terbukti ketika Islam diterapkan mampu berjaya selama 13 abad dan mampu menguasai 2/3 dunia. Persoalan yang dihadapi kala Islam menguasai mampu dituntaskan secara menyeluruh. Sektor pangan misalnya, negara akan mengontrol ketersediaan pangan. Selain itu negara juga akan mengontrol harga kebutuhan pokok dalam negri dan menstabilkan harga jika terdapat beberapa bahan pokok naik.
Sungguh negara ini harus terselamatkan dari kehancuran, mengembalikan segala kekayaan alam yang dikuasai koorporasi untuk kesejahteraan rakyat. Mengeluarkan negara ini dari cengkeraman sistem kapitalisme-sekularisme dengan diterapkannya sistem Islam dalam bingkai khilafah ala minhajin nubuwwah.
COMMENTS