parenting ramadhan
Oleh : INA ARIANI | Pemerhati Kebijakan Publik dan Sosial
Telah tiba bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim, yaitu bulan Ramadhan yang sudah ke 1443 H. Dibulan Ramadhan setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan begitu juga sebaliknya akan mendapat siksa yang amat pedih. Banyak keutamaan dan keistimewaan Ramadhan sebagai mana disebutkan dalam Al Qur'an dan hadits;
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُم ْصِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّة ِوَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ.
“Telah datang kepada kalian semua Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat (dibelenggu) dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ahmad)
Bulan Ramadan adalah bulan diwajibkannya umat Islam untuk berpuasa. Kewajiban ini tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 183.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Setiap orangtua pasti mendambakan ingin memiliki anak keturunan yang shaleh dan shalihah, pasti nya harus dimulai dari orangtua dahulu.
Ini cerita ku, Dek Fatur panggilan untuk si bungsu kami. Fatur adalah anak keempat dari 4 bersaudara. Tahun ini adalah perdana Ia berpuasa. Sebelum puasa tiba Si Mamas Hafidz bertanya," "Bunda-bunda kapan kita puasa? Bunda menjawab, sebentar lagi Mas. Wah asyik puasa lagi, Marhaban Yaa Ramadhan dengan suka cita dia menyambutnya. Mas mau puasa full lagi lah Bun, wah, "Si adek" juga gak mau ketinggalan, "Adek juga mau puasa kayak Mas.
Hari itu tepat nya dihari Jumat 2 April 2022. Kami sekeluarga setelah shalat maghrib sedang menunggu keputusan kapan mulai puasa, sampai habis isa pun belum ada keputusan, anak-anak bertanya kita gak jadi puasa ya Bunda?" Bunda menjawab, belum tahu nak tidur lah dulu, kalau besok puasa pasti dibangunkan. Kami sekeluarga pun tidur.
Mungkin alarm dari Allah, aku pun terbangun melihat jam menunjukkan jam 3, membuka pesan WA, Alhamdulillah ternyata hari sabtu ini mulai puasa, ku lanjut shalat malam, setelah itu ku bangunkan suami dan anak-anak. Sembari ku menyiapkan hidangan sahur, mereka pun bangun. Awalnya ketika mau makan sahur masih susah sih, ada dramanya. Apalagi dek Fatur, maklum gak terbiasa bangun awal dan makan lebih awal dari biasanya. Tapi itu hanya sebentar besok gak lagi.
Masya Allah, Sangat bersyukur pada Allah ketika membangunkan sahur gak susah seperti curhatan teman-teman yang anak nya susah buat dibangunin. Kalau anak bunda mah, bunda nya bangun anak pun ikutan bangun, bunda nya buat persiapan sahur anak-anak pergi kekamar mandi ditemani Ayah, cuci muka gosok gigi.
Nah ini tips bunda dalam mendampingi anak-anak khusus nya dek Fatur di puasa perdana serta menjadi kan puasa keluarga agar lebih bermakna.
Sebagai orangtua, kita harus mengenalkan anak kepada Allah Ta’ala dengan mengamati alam raya dan memikirkan nikmat-nikmatNya.
Mengutip dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dikatakan, “Dahulu kami telah bersama nabi sejak kami masih remaja mendekati usia balig. Kami mempelajari iman sebelum mempelajari Al-Qur’an dan kemudian kami mempelajari Al-Qur’an sehingga iman kami bertambah dengan mempelajari Al-Qur’an tersebut.”
“Pengenalan Iman pertama haruslah membuat anak Cinta kepada Allah. Misal “Allah sayang sama anak yang berpuasa”. Dengan begitu, anak akan lebih optimis, menunjukkan rasa bersyukur, dan lebih termotivasi untuk beribadah. Sebaliknya, menakut-nakuti anak dengan kemurkaan Allah Swt akan membuat anak mudah putus asa dan terpuruk dengan rasa bersalah. "
Selanjutnya, orang tua wajib menunjukkan kasih sayang kepada anak. Jangan sampai apa yang kita ajarkan tidak sejalan, jika orang tua memperkenalkan tentang kasih sayang Allah Swt tetapi anak tidak dapat melihat dan meneladani kasih sayang tersebut dari orang tuanya. Rasulullah Saw bersabda;
“Barang siapa yang tidak menyayangi, niscaya dia tidak akan disayangi.” ( Hr. Muslim)
"Orang tua perlu menciptakan suasana cinta Ramadhan di dalam rumah. Percuma mengajarkan anak tentang shalat jika orangtua masih meninggalkannya, sia-sia mengajarkan anak untuk mengontrol amarah jika orang tua masih melampiaskan amarah dengan berteriak-teriak di hadapan anak."
Jangan sampai mengajarkan ibadah kepada anak karena iming-iming, hindari memberitahukan imbalan kepada anak di awal. Seperti “kalau adek puasanya full, nanti ayah kasih tas sekolah baru!”.
“Sebaiknya, berikan imbalan di akhir tanpa memberitahukannya. Kemudian saat orangtua memberikan apresiasi melalui hadiah, tekankan juga bahwa hadiah tersebut adalah rezeki dari Allah Swt."
Terakhir, untuk membiasakan anak beribadah, orang tua perlu bersabar. Oleh karena itu mengajarkan ibadah perlu dilakukan sejak dini agar proses pendidikan dapat dilakukan secara bertahap. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt yang artinya, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha: 132)
Pentingnya pendidikan Ramadhan pada anak ini harus dilakukan dari lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dimana anak-anak perlu diberikan pendidikan tentang ibadah yang harus dilakukan selama bulan Ramadhan. Seperti puasa ramadhan, shalat tarawih, tadarus alquran, pentingnya sahur dan belajar Islam kaffah. Pendidikan Ramadhan ini perlu diberikan kepada anak-anak kecil maupun remaja agar bisa terikat dengan Islam kaffah dan Alquran.
Selain itu, anak-anak perlu dikasih tau tentang Ramadhan yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para Khulafaur Rasyidin. Dimana, mereka mengisi bulan Ramadhan sebagai bulan perjuangan untuk kemuliaan Islam pada siang hari. Dan pada malam hari mereka begitu khusyuk dalam bertaqarub kepada Allah SWT dalam shalat maupun tadabur Alquran. Selain itu, anak-anak perlu dikasih pelajaran tentang Ramadhan adalah bulan turunnya Alquran sebagai pedoman hidup bagi manusia agar selamat dunia akhirat.
Disamping itu, kita wajib memberitahu pada anak-anak bahwa kapitalisme maupun sosialisme itu membawa kerusakan bagi manusia. Dan anak-anak harus di ajarkan bahwa Alquran yang diturunkan oleh Allah SWT di bulan Ramadhan ini bisa sebagai rahmat bagi alam semesta. Apabila Islam kaffah dan Alquran dijadikan rujukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan negara.
Semoga tips diatas dalam mendampingi anak berpuasa kali ini bisa sebagai spirit untuk kemuliaan Islam dan kaum muslimin. Semoga pendidikan Ramadhan dengan Alquran dan Islam kaffah ini bisa menjadikan anak-anak sebagai generasi yang berakhlakul karimah dan generasi Qur’ani.
Wallahu A'lam bishshawab***
COMMENTS