MENGKRITISI STATEMENT "TUJUAN DAKWAH BUKAN KHILAFAH, TETAPI TAUHID"

tujuan dakwah khilafah tauhid

Berdakwah lurus seperti thariqah Nabi saw dan para shahabat radliyallahu 'anhum

Berdakwah lurus seperti thariqah Nabi saw dan para shahabat radliyallahu 'anhum.

Tujuan Dakwah

Tujuan dari semua tujuan dakwah adalah ridlo Allah swt. Sedangkan tujuan dakwah adalah melangsungkan kehidupan Islam (li isti`naaf al-hayaat al-Islaamiyyah). Yang dimaksud melangsungkan kehidupan Islam adalah menerapkan seluruh ajaran baik yang berhubungan dengan masalah 'aqidah maupun syariah dalam seluruh kehidupan individu, masyarakat, dan negara. Jadi, dakwah bukan hanya menyeru manusia agar mengesakan Allah semata, tetapi juga menerapkan Islam secara kaaffah dalam seluruh sendi kehidupan. Bahkan menerapkan syariat Islam secara kaaffah adalah refleksi sesungguhnya dari 'aqidah Islamiyyah.

HT (Hizbut Tahrir) berpandangan bahwa tujuan dakwah adalah melangsungkan kehidupan Islam, bukan mendirikan Khilafah. Statement sebagian orang yang menyatakan bahwa tujuan dakwah HT adalah menegakkan Khilafah, jelas-jelas keliru dan salah, akibat tidak paham dan ketidaktahuan mereka terhadap dakwah HT.

HT berpandangan bahwa mendirikan Daulah Khilafah Islamiyyah adalah thariqah syar'iyyah untuk menjamin penerapan Islam secara menyeluruh. Sebab, tanpa kekuasaan, atau tanpa keberadaan seorang Khalifah, penerapan syariat Islam tidak akan pernah tegak secara sempurna.

Benar, ada hukum-hukum Islam yang penerapannya bisa diselenggarakan setiap individu Muslim tanpa bergantung kepada Daulah Khilafah Islamiyyah, seperti mengerjakan sholat, zakat, puasa, jihad melawan pendudukan dan serangan orang kafir, dan lain sebagainya. Penerapan hukum-hukum seperti ini, tidak mensyaratkan keberadaan negara Khilafah. Hukum-hukum tersebut wajib diterapkan oleh setiap individu Muslim di mana saja dan kapan saja, sesuai dengan syarat-syaratnya, baik negara Khilafah telah berdiri atau belum.

Namun, di sana juga ada hukum-hukum syariat yang penerapannya bergantung sepenuhnya kepada keberadaan negara atau seorang Khalifah, seperti penerapan hukum hudud, jinayat, ta'zir, peradilan, dan lain sebagainya. Menerapkan hukum-hukum seperti ini sama wajibnya dengan kewajiban mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan puasa. Walhasil, kaum Muslim wajib berdakwah mengangkat seorang Khalifah dan mendirikan negara Khilafah untuk menerapkan hukum-hukum syariah yang penerapannya bergantung pada keberadaan Khilafah. Imam Ibnu Katsir menyatakan:

وقد استدل القرطبي وغيره بهذه الآية على وجوب نصب الخليفة ليفصل بين الناس فيما يختلفون فيه، ويقطع تنازعهم، وينتصر لمظلومهم من ظالمهم، ويقيم الحدود، ويزجر عن تعاطي الفواحش، إلى غير ذلك من الأمور المهمة التي لا يمكن إقامتها إلا بالإمام، وما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب

Imam Qurthubiy dan ulama lain berdalil dengan ayat ini atas wajibnya mengangkat seorang Khalifah untuk menyelesaikan di antara manusia, perkara-perkara yang mereka perselisihkan di dalamnya, melenyapkan perselisihan mereka, menolong orang yang didhalimi dari orang yang mendhalimi, menegakkan hudud, mencegah perbuatan-perbuatan keji, dan urusan-urusan penting lainnya yang tidak mungkin ditegakkan kecuali dengan (keberadaan) seorang Imam. Dan tidak sempurnanya suatu kewajiban kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu menjadi wajib”.[Imam Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-’Adhim, Juz 1/221]

Di dalam kaedah ushul fiqh dinyatakan:

ما لا يتم الواجب الا به فهو واجب
“Tidak sempurnanya suatu kewajiban kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu menjadi wajib.”[Lihat Imam al-Amidiy, al-Ihkaam fiy Ushuul al-Ahkaam; Asy Syaukaniy, Irsyaaf al-Fuhuul, dan lain-lain]

Baginda Nabi saw dan para shahabat mulia, tidak hanya mendakwahkan prinsip-prinsip keimanan belaka, tetapi beliau saw dan para shahabat juga mendirikan negara Islam (Daulah Islamiyyah di Madinah al-Munawwarah), dan tidak hanya membatasi diri pada masalah-masalah tauhid belaka. Beliau saw dan para shahabat juga berjihad, berperang di jalan Allah untuk menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia,

Bagaimana Manhaj Dakwah HT?

HT berkomitmen untuk berdakwah sejalan dengan thariqah dakwah Nabi saw. Sebab, dakwah wajib diselenggarakan sejalan dengan manhaj atau thariqah dakwah Nabi saw.

Siapa saja yang mendalami perjalanan dakwah Nabi saw, niscaya mendapati bahwa Nabi saw dan para sahahat menempuh tiga tahapan dakwah. Pertama, tahap tatsqif (pembinaan); yakni Nabi saw mengajari sahabat prinsip-prinsip keimanan dan mengajarkan perintah-perintah Allah swt yang sampai kepada beliau saw. Kedua, berinteraksi dengan masyarakat (tafa'ul ma'a al-ummah). Ketika Nabi saw diperintah menyampaikan dakwah terang-terangan, beliau saw tanpa gentar dan ragu, mengkritik dan menyerang keyakinan, pemikiran, dan sistem aturan jahiliyyah yang ada pada saat itu. Demikian juga HT, tanpa gentar dan ragu, secara terang-terangan mengkritik paham-paham dan sistem aturan yang bertentangan dengan 'aqidah Islam. Dan juga melakukan muhasabah lil al-hukkam (mengoreksi penguasa), tanpa pernah lelah dan takut. Ketiga, istilaam al-hukm (penyerahan kekuasaan). HT, menempuh jalan thalabun nushrah untuk menegakkan kembali kekuasaan Islam, sama persis seperti yang dilakukan Nabi saw tatkala melakukan thalabun nushrah kepada kabilah-kabilah Arab. Dan akhirnya, atas pertolongan Allah berhasil mendapatkan nushrah dari suku Aus dan Khazraj di Madinah, serta menegakkan Daulah Islamiyyah di sana. Inilah manhaj dakwah kokoh dan lurus yang ditempuh oleh HT. Thariqah dakwah seperti ini tentu saja didasarkan pada dalil dan istinbath hukum yang kokoh.

Adapun aktivitas-aktivitas yang sering digelar oleh HT, seperti seminar, diskusi, dan masirah (demonstrasi), sesungguhnya ia bukan thariqah dakwah, tetapi hanya uslub untuk membina umat dan mengoreksi para penguasa dhalim.

Mengapa HT Sibuk Dalam Urusan Khilafah?

Alasan pertama, meneladani apa yang dilakukan oleh Nabi saw dan para shahabat. Nabi saw dan para sahabat di dalam salah satu manhajnya adalah berusaha mendapatkan dukungan atau nushrah dari pembesar-pembesar kabilah Arab, untuk membantu beliau menegakkan kekuasaan Islam. Beliau begitu serius dan fokus pada metode ini, tanpa meninggalkan aktivitas tatsqif dan berinteraksi dengan masyarakat. Pasalnya, tegaknya kekuasaan Islam akan menjamin penerapan Islam secara kaaffah, melindungi dakwah dan kaum Muslim dari gangguan.

Para sahabat mulia, menyibukkan diri dalam prosesi pengangkatan seorang Khalifah setelah wafatnya baginda Nabi saw. Bahkan, mereka menunda pemakaman jenazah Nabi saw, dan mendahulukan pembai'atan seorang Imam. Imam al-Hafidh Ibnu Hajar al-Haitsamiy al-Makkiy menyatakan:

اعلم أيضا أن الصحابة رضوان الله تعالى عليهم أجمعين أجمعوا على أن نصب الإمام بعد انقراض زمن النبوة واجب بل جعلوه أهم الواجبات حيث اشتغلوا به عن دفن رسول الله واختلافهم في التعيين لا يقدح في الإجماع المذكور
Ketahuilah, sesungguhnya para shahabat yang ridlo Allah swt tercurah kepada mereka seluruhnya, telah sepakat bahwasanya mengangkat seorang imam setelah berakhirnya zaman kenabian adalah wajib. Bahkan, mereka menjadikan perkara ini sebagai kewajiban yang paling penting, disebabkan mereka lebih menyibukkan diri pada urusan ini dibandingkan menyemayamkan jenazah Rasulullah saw. Perbedaan pendapat mereka dalam masalah ta’yiin (siapa yang paling berhak menduduki jabatan imamah) tidak menciderai kesepakatan yang telah disebut. [Allamah Ibnu Hajar al-Haitamiy, Ash Shawaa'iqul Muhriqah, Juz 1, hal. 25 ]

Kedua, solusi hakiki atas persoalan umat, yakni tidak diterapkannya syariat Islam secara kaaffah, adalah karena ketiadaan Daulah Islamiyyah. Atas dasar itu, aktivitas dakwah harus difokuskan pada upaya mendirikan kembali Khilafah Islamiyyah, sebagaimana para shahabat yang lebih menyibukkan diri pada kewajiban ini daripada kewajiban memakamkan jenazah Nabi saw.

Dakwah Tauhid Sesungguhnya Dakwah tauhid harus diartikan agar orang-orang kafir masuk ke dalam Islam, serta dibarengi dengan menerima dan tunduk kepada syariah Islam dan semua yang dibawa Nabi saw. Lalu, ia berusaha menerapkan Islam di seluruh dimensi kehidupan. Dakwah tauhid tidak boleh dibatasi hanya pada masalah-masalah parsial, seperti mencegah masyarakat pergi ke dukun, menyembah pohon dan lain sebagainya, tetapi harus juga diarahkan untuk mengkritik paham kufur sekulerisme-komunisme-liberalisme . Bukankah menyakini sekulerisme-komunisme-liberalisme dan demokrasi sejati adalah kekufuran? Perhatikan penjelasan Imam Ibnu Mandhur yang beliau kutip dari statement Al-Zujaj:

وحدَّ الزجاجُ الإيمانَ فقال الإيمانُ إظهارُ الخضوع والقبولِ للشَّريعة ولِما أَتَى به النبيُّ صلى الله عليه وسلم واعتقادُه وتصديقُه بالقلب فمن كان على هذه الصِّفة فهو مُؤْمِنٌ مُسْلِم غير مُرْتابٍ ولا شاكٍّ وهو الذي يرى أَن أَداء الفرائض واجبٌ عليه لا يدخله في ذلك ريبٌ وفي التنزيل العزيز وما أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لنا...
Az Zujaj memberikan batasan iman dengan, “Sikap ketundukan, kepatuhan, dan kesediaan untuk menerima syari'at Islâm dan apa-apa yang didatangkan Rasulullah saw’; dan menyakininya, membenarkannya dengan hati. Barangsiapa yang berada di atas sifat ini, maka ia adalah seorang Mukmin Muslim tanpa diragukan dan diwaksangka lagi; dan dia adalah orang yang memandang bahwa melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diwajibkan kepadanya merupakan kewajiban atas dirinya, yang dalam hal ini, keraguan tidak memasuki dirinya sedikitpun. Di dalam Al Quran, Allah swt berfirman, "....dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar...[Imam Ibnu Mandzur, Lisaan al-’Arab, juz 13, hal. 21]

Sayangnya, orang yang mendakwakan diri berdakwah tauhid justru berasyik masyuk dengan penguasa sekuler-liberal, dan tidak jarang menolak untuk mengkritik mereka. Tidak hanya itu, saja para pendakwah tauhid ini, acapkali malah membahas perkara-perkara khilafiyyah yang justru memancing perpecahan dan perselisihan di tengah-tengah ummat, seperti tawassul, isbal, dan lain sebagainya. Padahal, tawassul dan isbal termasuk dalam bab syariah, yang mana para ulama mu'tabar berselisih pendapat dalam hukum-hukum rincinya?

Jika demikian faktanya, pantaskah kita menjadikan mereka rujukan dan panutan, sementara apa yang mereka lakukan justru dalam banyak hal tidak sejalan dengan tradisi ulama salafus shalih.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,185,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,49,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3555,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: MENGKRITISI STATEMENT "TUJUAN DAKWAH BUKAN KHILAFAH, TETAPI TAUHID"
MENGKRITISI STATEMENT "TUJUAN DAKWAH BUKAN KHILAFAH, TETAPI TAUHID"
tujuan dakwah khilafah tauhid
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXOXUmkJuuujaWsloFCocqlT6qQc-V313PSsKtMPXey8R5u-v2JeCOiw7z8oXGnKeriO82Wli7QAoJhw8qj73DCmB3Use4_HtOGn2b7f06h8xrv_8qxRJ75pD8xGdq7guO8GMAt27RtspXd8TyAdFtFChANGZ_QTq1kvGnLjqIuiGbrcDi4o8TnLIu/s16000/PicsArt_04-30-11.00.29_compress30.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXOXUmkJuuujaWsloFCocqlT6qQc-V313PSsKtMPXey8R5u-v2JeCOiw7z8oXGnKeriO82Wli7QAoJhw8qj73DCmB3Use4_HtOGn2b7f06h8xrv_8qxRJ75pD8xGdq7guO8GMAt27RtspXd8TyAdFtFChANGZ_QTq1kvGnLjqIuiGbrcDi4o8TnLIu/s72-c/PicsArt_04-30-11.00.29_compress30.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/04/mengkritisi-statement-tujuan-dakwah.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/04/mengkritisi-statement-tujuan-dakwah.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy