Rajab, Momen Tepat Masifkan Penegakan Khilafah

khilafah

dalil khilafah

Oleh : Ina Ariani | Pemerhati Kebijakan Publik dan Sosial

Banyak diantara umat muslim dunia yang lupa bahkan tidak mengetahui moment penting di bulan Rajab. Padahal bulan Rajab bukan hanya sebagai bulan haram. Tidak semata-mata bulan yang diagungkan, yang di dalamnya terjadi Isra Mi’raj Rasulullah saw.

Namun banyak peristiwa yang amat besar diantara nya, hijrah nya Rasulullah SAW ke kota Madinah, dan ini merupakan pertemuan pertama kali Rasulullah SAW dengan kaum Anshar yang menjadi jalan bagi tegaknya Negara Islam pertama di Madinah. Sejak hari pertama tiba di Madinah, Rasulullah SAW membangun masyarakat Islam di atas pondasi akidah yang kokoh, menerapkan syariat secara total, menyusun kekuatan untuk melindungi rakyat dan negara, serta mendakwahkan Islam ke luar Madinah. Sepeninggal beliau, kepemimpinan ini diteruskan oleh para khalifah, dari Khulafaur Rasyidin, Umayyah, Abbasiyah, hingga Ustmaniyah. Dengan diterapkannya syariat, tak hanya kebutuhan rakyat yang terjamin, harta dan jiwa mereka pun terpelihara.

Di antara peristiwa besar lainnya adalah seharusnya umat muslim kembali membuka sejarah bahwa pada Rajab ini genap sudah 101 tahun kaum Muslim hidup tanpa perlindungan Khilafah Islamiyah. Dimana Khilafah Utsmaniyah, sebagai Kekhilafahan terakhir, dibubarkan oleh Mustafa Kamal Ataturk pada 28 Rajab 1342 H/ 3 Maret 1924. Mustafa Kamal yang merupakan keturunan Yahudi Dunamah adalah perwira Turki yang menjadi kaki tangan Inggris.

Usai membubarkan Khilafah, Mustafa mengusir khalifah terakhir, Sultan Abdul Majid II, mulai memberlakukan sekularisme di seantero Turki, dan dengan kejam menghapus ajaran Islam juga bahasa Arab; mengganti azan dengan bahasa Turki, melarang tilawah al-Quran dikumandangkan di radio-radio, menyerukan para Muslimah membuka jilbab, dia pun membiasakan minuman keras serta dansa-dansi lelaki dan perempuan.

Sejak runtuhnya Daulah Khilafah Islamiyyah, Berbagai masalah menerpa umat Islam, seolah tak kunjung usai. Dimulai dengan penistaan terhadap Islam dan ulama, makin maraknya fenomena kesyirikan dan ide sesat seperti Homosek dan LGBT, pelacuran, dan semisalnya, terpuruknya ekonomi, rendahnya mutu pendidikan, hingga sulitnya mengakses layanan kesehatan yang maksimal dengan biaya terjangkau. Semua ini terjadi bersamaan dengan gempuran stigmatisasi buruk terhadap umat Islam atas nama toleransi dan anti keberagaman.

Hari ini pandemi hampir tiga tahun berlalu, tapi ini tak menghalangi tindak korupsi yang kian marak seakan menjadi penyakit menular yang menjakiti rakyat. Sejumlah pejabat daerah hingga jajaran menteri harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Akibatnya, muncul wacana hukuman mati bagi koruptor. Mungkinkah lugas terlaksana?

Berbagai kejahatan lain juga marak dan menjadi trending di masa pandemi, seperti kejahatan terhadap keasusilaan (perkosaan dan pencabulan), pencurian dengan kekerasan, dan narkoba. Hingga Juni 2021 telah terjadi 2.592 kasus perkosaan terhadap perempuan, bukan hal yang sedikit.

Sistem Kapitalisme yang hari ini diberlakukan di hampir seluruh penjuru dunia, termasuk negeri-negeri Islam, bukannya menciptakan kemakmuran justru penderitaan diberbagai lini kehidupan. Kesenjangan antara si kaya dan si miskin pun semakin dahsyat. Di tanah air, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyatakan 1 persen orang kaya di Indonesia menguasai 50 persen aset nasional.

Yang ironi, sebanyak 25 grup perusahaan kelapa sawit menguasai lahan seluas 5,1 juta hektar atau hampir setengah Pulau Jawa yang luasnya 128.297 kilometer persegi. Dari 5,1 juta hektar (51.000 kilometer persegi), sebanyak 3,1 juta hektar telah ditanami sawit dan sisanya belum ditanami. Luas perkebunan sawit di Indonesia saat ini sekitar 10 juta hektar. Anehnya, hari ini rakyat mengantri untuk membeli minyak goreng sawit karena langka di pasaran.

Fakta keseluruhan menunjukkan bahwa ada yang salah pada umat Islam. Iman pada Allah SWT seharusnya mampu mengikat seorang muslim dan seluruh perbuatannya pada apa yang telah diturunkan-Nya. Namun kenyataannya tidak demikian.

Hukum Islam dicampakkan, bahkan konstitusi dianggap lebih tinggi dari pada Al Qur'an. Maka lahirlah berbagai masalah sebagai konsekuensi dari diterapkannya hukum perundang-undangan buatan manusia. Lalu bagaimana memperbaikinya?

Setelah Khilafah runtuh, Barat terus menjaga agar kaum Muslim tetap terpecah dalam bentuk negara-negara kebangsaan. Dengan itu dipastikan mereka tidak bisa bersatu. Juga akan selalu muncul konflik. Mereka juga menyebarkan Islamofobia di tengah umat untuk memastikan agar Islam tidak dijadikan sebagai dasar negara dan aturan negara oleh kaum Muslim.

Keruntuhan Khilafah berdampak luas terhadap nasib umat. Penderitaan demi penderitaan terus dirasakan umat, karena ketiadaan penjaga dan pelindung umat dan negeri-negeri mereka. Palestina yang dilindungi oleh Khilafah Utsmaniyah akhirnya jatuh ke tangan Zionis Israel.

Wajib Menegakkan Khilafah

Sudah sepatutnya pada ekspo Rajab 1443 H adalah momen terbaik untuk mengingatkan umat Islam bahwa kondisi saat ini umat sedang tidak baik-baik saja.

Pada momen rajab juga mengingatkan kita kejatuhan khilafah oleh lakhnatullah Mustafa Kemal Artaturk dan kewajiban untuk menegakkannya Kembali.

Oleh karena wajib hukumnya menegakkan khilafah kita butuh perhatian besar umat Islam keseluruhan, agar Rajab yang mulia ini tidak hanya sekedar menjadi ritual tahunan tapi menjadi agenda bersama yang diperjuangkan dengan amal terbaik sepanjang tahun.

Allah SWT berfirman, yang artinya : "Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". (TQS. Al Baqarah [2]: 30)

Hanya Khilafah Islamiyah yang bisa melindungi Islam, mengatur dunia, sekaligus membela kaum Muslim. Imam al-Mawardi mengingatkan bahwa keberadaan Imamah (Khilafah) adalah untuk menjaga agama dan mengatur dunia.

"Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian" (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar).

Oleh karena itu akhiri penderitaan umat. Kembalilah pada sistem Islam Daulah Khilafah Islamiyah, yang akan menerapkan syariah Islam secara kaaffah sekaligus melindungi dan membela umat di seluruh dunia.

Mari bersama Masifkkan penegakan Khilafah. Semoga Rajab tahun ini terakhir tanpa Khilafah, tanpa pemimpin yang menjaga umat.

Allahu Akbar

Wallahu a'lam bishshawab***

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Rajab, Momen Tepat Masifkan Penegakan Khilafah
Rajab, Momen Tepat Masifkan Penegakan Khilafah
khilafah
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhlm3Ww2rZfzw5TzxMUF4r_CJskkqe3ayGlKY44DH99RHmQwlF1vjsx_d2MGt6qOHuh34BvWmk3Khfrshycq7WG2FYt0nwxRKrLL_GrXdPsxBOEZPBpbZmS6utlvoZsC81qXUVxsxCSFZG1fTAM7IZLcOGfIPF3i_eIEgMraqAo_yIDZ_BsNHl4oGed=s16000
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhlm3Ww2rZfzw5TzxMUF4r_CJskkqe3ayGlKY44DH99RHmQwlF1vjsx_d2MGt6qOHuh34BvWmk3Khfrshycq7WG2FYt0nwxRKrLL_GrXdPsxBOEZPBpbZmS6utlvoZsC81qXUVxsxCSFZG1fTAM7IZLcOGfIPF3i_eIEgMraqAo_yIDZ_BsNHl4oGed=s72-c
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/03/rajab-momen-tepat-masifkan-penegakan.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/03/rajab-momen-tepat-masifkan-penegakan.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy