genosida muslim india
Oleh Verawati S. PD
Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati,” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).
Sabda Nabi Muhammad Saw tersebut di atas sungguh telah benar-benar terjadi. Di berbagai belahan bumi, umat Islam senantiasa menjadi sasaran empuk orang-orang kafir. Mereka ditindas, diusir dari rumah-rumah mereka dan dibantai. Kondisi ini banyak terjadi terutama di negara yang mayoritas penduduknya adalah non-muslim. Seperti Rohingya, Cina, India dan lain sebagainya. Terutama saat di India, muslim di sana terus mengalami penindasan. Masalah agama selalu menjadi pemicu terjadinya bentrok antar warga. Ada pun penguasa yang sangat diharapkan berlaku adil dan menjadi pelindung justru membiarkan hal itu terjadi.
Teranyar beredar video yang berisi ajakan untuk melakukan genosida terhadap umat Islam. Ajakan ini diserukan oleh kelompok Hindu garis keras yang diunggah dalam sebuah video. Dilansir media cnbcindonesia.com (16/01/2022), Seruan genosida umat muslim terjadi pada satu konferensi di India bulan Desember lalu. Dimana ekstrimis Hindu menggunakan pakaian khas keagamaan menyerukan untuk membunuh muslim dan 'melindungi' negaranya. "Jika 100 dari kita menjadi tentara dan siap untuk membunuh 2 juta muslim, maka kita akan menang … melindungi India dan menjadikan negara Hindu," kata Anggota Senior Sayap Kanan Hindu. Partai Politik Mahasabha dalam sebuah video, dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (15/1/2022).
Akar Masalah : Kebencian Yang Terus Diaruskan
Aksi kebencian umat muslim ini sudah berulang terjadi. Ini bukan pertama kalinya kehebohan soal agama terjadi di India. Sejak Partai Nasionalis Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin petahana Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa, diskriminasi dan penganiayaan agama dilaporkan kerap terjadi. Serangan terhadap minoritas dan tidak adanya hukuman segera dan keras telah membuat para ekstremis Hindu semakin berani. Banyak yang melihatnya sebagai dukungan diam-diam oleh pemerintah.
Yang paling mencolok adalah kasus perusakan mesjid Babri yang di robohkan oleh massal padahal di sana terdapat aparat keamanan dan polisi akan tetapi hanya berdiam diri dan justru mendukung. Masjid yang berada di kota Ayodhia dihancurkan dan pemerintah menetapkan bahwa akan dibangun sebuah kuil. Hasil putusan peradilan membebaskan semua terdakwa yang menjadi pelaku kerusuhan tersebut.
Kebencian dan islamfobia terus diaruskan. Berbagai isu digulirkan untuk memicu kebencian terhadap umat muslim India. Seperti tudingan bahwa muslim penyebar virus Corona yang banyak beredar di media sosial. Ungkapan bernada kebencian yang bertebaran di Facebook atau Twitter itu kabarnya ikut disebar oleh simpatisan Perdana Menteri Narendra Modi dan pejabat teras Partai Bharatiya Janata. Menurut data yang dihimpun Equality Labs di AS, tagar #CoronaJihad sudah muncul sebanyak 300.000 kali dan disimak oleh lebih dari 165 juta orang di Twitter sejak 28 Maret, demikian tulis CNN dalam laporannya pekan lalu. (dw.com)
Isu lain yang memicu kebencian kaum Hindu adalah bahwa muslim tidak taat pada aturan, muslim banyak yang tidak membatasi jumlah anak dan memakan daging sapi. Kemudian hal lain yang membuat kesenjangan antara Muslim dan Hindu di sana adalah kebijakan pemerintahnya sendiri. Pihak pemerintah mengeluarkan UU kewarganegaraan yang memudahkan bagi imigran non muslim menjadi warga negara India. Padahal asal imigran tersebut mayoritas beragam muslim seperti Banglades, Afganistan dan Pakistan. Sebaliknya UU ini menyulitkan muslim bahkan warga India sendiri harus menunjukkan kewarganegaraannya. Kontan UU ini memicu protes warga muslim dan akhirnya terjadi bentrokkan. Tak terhitung lagi betapa banyak nyawa umat muslim yang hilang.
Semua kebencian terhadap muslim ini terlahir dari paham yang berbeda. Partai BJP adalah partai bergaris Hindu ekstrim. Mereka menginginkan bahwa India menjadi negara Hindu. Oleh karenanya mereka menginginkan kaum muslim yang tinggal di sana untuk hangus dan pergi dari India. Cita-cita ini terus dan akan terus digulirkan. Sehingga penderitaan kaum muslim pun tidak tahu akan berakhir kapan dan akan hidup dalam bayang-bayang ketakutan. Siapa yang akan menolong mereka?
Muslim India Butuh Kepemimpinan Islam
Berbagai penderitaan yang dialami muslim India sesungguhnya adalah derita umat muslim dunia. Sebab sejatinya muslim dimana pun adalah saudara dan oleh Nabi diumpamakan ibarat satu tubuh. Satu sama lainnya ikut merasakan apa yang dirasakan oleh saudaranya.
Namun, apalah daya, muslim di berbagai penjuru dunia tak mampu banyak untuk menolong muslim India. Hanya doa dan mungkin sedikit bantuan moril. Tapi, itu semua tak akan mampu menyelesaikan masalah. Yang harus dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia adalah bersatu untuk mewujudkan kepemimpinan Islam. Sebab hanya dengan adanya kepemimpinan Islam derita dan ketakutan mereka akan hilang. Sebagaimana yang dilakukan oleh para pemimpin Islam terdahulu. Seperti khalifah Mu’tasim Billah yang mengirimkan pasukan yang begitu panjang untuk hanya membela sorang wanita.
Upaya untuk mewujudkannya memang tidaklah mudah butuh keseriusan dan keteguhan. Butuh pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran bahkan mungkin nyawa. Tapi yakinlah setiap pengorbanan akan dicatat sebagai amal kebaikan yang sangat besar. Sebab sedang berjalan dalam mewujudkan kemuliaan Islam. Membebaskan umat muslim di seluruh dunia dari berbagai penindasan.
Wallahua’alam bish-showab
COMMENTS