kesyirikan boneka arwah
Oleh : Emmy Emmalya
Perbuatan syirik sudah sedemikian mencemaskan di negeri mayoritas muslim ini, dari mulai pesugihan, ajaran sesat hingga menjadikan boneka sebagai sumber kebahagiaan seperti fenomena Spiritdoll yang kini menjadi perbincangan para netizen.
Furi Harun contohnya, seperti yang dilansir dari detik.com, Minggu 22 Agustus 2021, dia telah mengoleksi boneka hingga 349 boneka arwah dan dia mengatakan bahwa bonekanya itu harganya bisa mencapai puluhan juta.
Celakanya lagi hal ini diikuti oleh beberapa follower Furi Harun termasuk beberapa selebritis yang cukup dikenal masyarakat. Padahal mereka mengaku beragama Islam bahkan Furi Harun sendiri merupakan anak dari pemimpin sebuah pondok pesantren seperti yang diberitakan dalam detik.com, Senin, 22 Desember 2021.
Entah apa motivasinya, apakah karena senang dengan boneka atau demi sebuah popularitas agar dikenal di tengah-tengah masyarakat?
Bagaimana akidah seorang muslim bisa serapuh itu? dengan menjadikan "boneka arwah" sebagai sumber kebahagiaan dan ketenangan jiwa.
Padahal boneka itu tidak memiliki akal sama sekali bahkan boneka itu dibuat oleh manusia dan dimuliakan pula oleh manusia, apa bedanya boneka itu dengan lata, uzza dan manat sesembahan orang kafir quraisy dahulu, mereka membuat patung lalu patung itu pun dipuja-puja layaknya Tuhan.
Secara akal manusia normal tidak mungkin sebuah boneka bisa menciptakan ketenangan jiwa dan batin. Bahkan Allah telah memperingatkan kepada manusia agar tidak mencari sembahan lain selain diri-Nya.
Perbuatan tersebut terkategori dosa besar yang tidak akan diampuni, sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 48 :
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar."
Inilah salah satu hasil dari produk kapitalis dari sekian hasil produk lainnya yang menghasilkan masyarakat yang sakit hingga benda mati pun dijadikan sumber kebahagiaan asalkan bisa menghasilkan cuan.
Begitulah karakter sistem kapitalis yang menjadikan apapun sebagai barang dagangan selama masih bisa dimanfaatkan maka akan dijadikan sumber pemasukan, walaupun suatu yang diluar nalar manusia.
Berbanding terbalik dengan Islam, Islam mengajarkan manusia bahwa sumber kebahagiaan itu apabila manusia menerapkan Syari'at-Nya, karena syariat Islam memiliki solusi praktis untuk mengurai seluruh permasalahan manusia.
Mengapa manusia hari ini beramai-ramai mencari kebahagiaan? Karena mereka tidak menemukan satupun kebahagiaan yang ditawarkan oleh sistem kapitalis saat ini, dari hari ke hari beban masyarakat semakin berat dan hampir di semua lini terkena imbas dari keserakahan dan ketamakan sistem ini.
Demi mempertahankan hidup di sistem ini, manusia menjadi rapuh imannya sehingga rela menjual aqidahnya seiring dengan minimnya bimbingan dari negara terhadap masyarakat dalam membina aqidahnya.
Sudah saatnya umat Islam di negeri ini diupgrade pemahaman akidahnya dan harus mempelajari Islam secara mendalam, jangan terlena dengan sistem saat ini yang penuh dengan tipu daya dan fatamorgana, terlihat indah padahal mematikan rasa, akal dan mendangkali aqidah umat Islam.
Oleh karena, umat Islam harus memperdalam agamanya secara kaffah tidak dibatasi hanya dalam urusan ibadah madhoh saja, tapi juga mencakup seluruh hukum yang berkaitan dengan kehidupan manusia, sebagaimana yang termaktub dalam Al Qur'an dan As-Sunnah.
Keadaan ini harus segera diakhiri sebelum negeri mayoritas muslim ini menjadi negeri yang tak mengenal agama dan jauh dari tuntunan syariah.
Saat ini, umat Islam butuh satu kepemimpinan yang bisa membawa ke arah kebahagiaan hakiki bukan kebahagiaan sesaat yang diciptakan oleh syaitan.
Karena pada hakikatnya kebahagiaan yang berasal bukan dari Allah, hanya akan menjerumuskan manusia ke lubang kesengsaraan yang lebih dalam hingga tak menyadari dirinya telah jauh dari tuntunan Sang Pemilik Alam Semesta.
Oleh karena itu bersegeralah memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya untuk kembali menerapkan syari'at agar kebahagiaan hakiki yang didamba-dambakan oleh umat manusia bisa dirasakan oleh segenap penghuni alam dunia.
Stop kemusyrikan di negeri mayoritas muslim, saatnya kembali pada Islam kaffah!!
COMMENTS