B117, Sinyal Kapitalisme Gagal Atasi Wabah

virus B117 indonesia

Alih-alih memperketat lockdown negara untuk melandaikan pandemi yang sudah memakan ribuan korban jiwa. Justru ratusan WNA dengan mudah masuk ke Indonesia. Mereka disebut sebagai WNA yang mendapat izin SE Dirjen imigrasi untuk memasuki wilayah Indonesia.

Oleh : Gina Kusmiati (Komunitas Pena Islam)

Pandemi varian baru diprediksi akan menerpa Indonesia. Pasalnya, virus varian baru covid-19 yang disebut oleh Inggris sebagai B117 itu telah menjalar ke berbagai negara. Salah satunya ke negara tetangga, yaitu Singapura. Bahkan, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi bahwa virus ini sudah menyebar ke Indonesia. “Ini harus benar-benar disikapi, apalagi dengan potensinya, besar kemungkinan ini (virus Covid-19) jenis baru (sudah sampai) di Indonesia,” kata Dicky (iNewsjateng.id, 29/12/20).

Di sisi lain, Wiku Adisasmito selaku Satgas Penanganan Covid-19 mengklaim kabar tersebut. Dirinya belum menerima laporan bahwa virus dari Inggris itu sudah menyebar ke Indonesia. "Dari surveilans sampel virus yg dianalisis Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sampai sekarang belum ditemukan varian B117 di Indonesia," kata Wiku kepada Kompas.com, Sabtu (30/1/2021).

Kendati demikian, ada yang harus lebih diperhatikan oleh pemerintah Indonesia tentang bahaya dari virus varian baru ini. Pasalnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan selain cepat menular, varian virus ini juga bisa lebih mematikan dari virus sebelumnya (Kompas.com, 30/01/21).

Hal Ini merupakan peringatan bagi pemerintah. Pemerintah harus lebih siap, sigap dan cermat dalam memberlakukan kebijakan ketika virus varian baru ini datang. Jangan sampai pemerintah lengah dan bertaubat lagi dalam memberlakukan karantina wilayah atau pun lockdown negara untuk solusi.

Pemerintah harus menjadikan pandemi lalu sebagai pelajaran. Karena pada dasarnya, lahirnya varian baru covid-19 tidak lain diakibatkan dari kegagalan sistem Kapitalisme yang diatur oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia dalam menghentikan virus covid-19 ini. Sehingga Virus semakin menjangkit dan memunculkan varian baru.

Padahal, di September 2019 sebelum datangnya wabah. Dewan Pengawasan Kesiapsiagaan Global dalam laporan tahunan pertama telah memperingatkan. Bahwa dunia akan mengalami darurat kesehatan. Sayangnya, peringatan itu hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian para pemimpin negara termasuk Indonesia. Sehingga mereka lalai dalam mempersiapkan segala kebijakan secara cepat dan siginifikan kala datangnya wabah.

Memang, selama ini banyak negara di dunia, termasuk Indonesia menerapkan Kapitalisme-Sekular. Selama itu pula semua fakta di atas bisa berulang terjadi. Karena sejatinya sistemlah yang mempengaruhi semua pemikiran para pemimpin negara dunia dalam membuat keputusan. Bahkan, tanpa basa-basi mereka mampu melanggar kebijakannya sendiri.

Sebagaimana yang dilakukan Indonesia hari ini. Alih-alih memperketat lockdown negara untuk melandaikan pandemi yang sudah memakan ribuan korban jiwa. Justru ratusan WNA dengan mudah masuk ke Indonesia. Mereka disebut sebagai WNA yang mendapat izin SE Dirjen imigrasi untuk memasuki wilayah Indonesia.

Luhut sendiri dengan entengnya mengatakan bahwa WNI datang untuk menuju Sulawesi dalam rangka persiapan industri litium baterai. Ia berdalih memerlukan tenaga kerja ahli dalam pembangunan tersebut. Seakan nyawa rakyat tidak lebih penting dari infrastruktur. Hal ini tentu menjadi perbincangan publik. Karena kebijakan ini dinilai sebagai jalan bagi penyebaran virus varian lama atau pun virus varian baru (Kompas.com, 25/1/21).

Berbeda dengan sistem Islam. Islam sangat menjamin keselamatan setiap jiwa manusia. Negara akan menerapkan syariat Allah secara totalitas. Otomatis negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi nyawa rakyatnya kala menghadapi wabah. Yaitu melockdown ketat suatu daerah atau negara ketika datangnya wabah.

Selain itu, negara akan mengkarantina orang yang sudah terpapar virus agar Tak menyebar. Tak hanya itu, negara pun akan mengeluarkan sanksi pabila ada yang melanggar kebijakan ini.

Di sisi lain, negara tidak meninggalkan kewajibannya seperti mencukupi kebutuhan rakyatnya. Negara akan lebih serius meriayah nyawa dan kebutuhan rakyat. Supaya rakyat merasa aman dan nyaman kala menerapkan lockdown atau pun karantina. Seperti halnya yang dilakukan Rasulullah dan para sahabat.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: B117, Sinyal Kapitalisme Gagal Atasi Wabah
B117, Sinyal Kapitalisme Gagal Atasi Wabah
virus B117 indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN_FNF8y3beihPgxZAprUUrmnxea9NZJve_JKaveZXWbWfG4rSfPcMy-EHC9Ntqnfjqk4dOMdipOwFuaFa8gV2UFsCd-o2hUx8eotYP80A_kM_KYnuoV9D1andtKqQjFhGjYT2YG12ueQ/w640-h640/PicsArt_02-07-09.00.21_compress4.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN_FNF8y3beihPgxZAprUUrmnxea9NZJve_JKaveZXWbWfG4rSfPcMy-EHC9Ntqnfjqk4dOMdipOwFuaFa8gV2UFsCd-o2hUx8eotYP80A_kM_KYnuoV9D1andtKqQjFhGjYT2YG12ueQ/s72-w640-c-h640/PicsArt_02-07-09.00.21_compress4.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2021/02/b117-sinyal-kapitalisme-gagal-atasi.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2021/02/b117-sinyal-kapitalisme-gagal-atasi.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy