detik-detik sungai Masamba di Luwu Utara. Ganasnya banjir aliran sungai Masamba membawa material berupa lumpur dan kayu
Warga Luwu merekam detik-detik sungai Masamba di Luwu Utara. Ganasnya banjir aliran sungai Masamba membawa material berupa lumpur dan kayu.
Video tersebut dungah oleh pemilik akun Abdi Abdillah di laman twitter.
"Innalillahi Wainnailaihi Roji'un.
Smoga Alloh SWT mngampuni sluruh dosa2 rakyat yang sedang mengalami musibah,dimaafkan sgala salah & khilaf nya
Dilapangkan kuburnya bagi yang meninggal dunia Diberikan pahala kesabaran dan keikhlasan untuk seluruh korban bencana.
#prayformasamba
" Tulisnya dikutip beritaislam.org 15/7/2020
Pasca bencana banjir bandang di Luwu Utara akibat meluapnya tiga sungai yakni Sungai Masamba, Sungai Meli di Radda dan Sungai Rongkong di Sabbang yang serentak meluluhlantakkan Bumi Lamaranginang Senin (13/7/2020) malam, membuat aktivitas warga setempat lumpuh.
Ironisnya, sejumlah provider telekomunikasi sejak Senin tadi malam ikut mengalami gangguan sehingga menyulitkan bagi tim bantuan terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat mengutip dari koranseruya.com.
Berikut rangkuman fakta atas musibah banjir bandang yang disebut-sebut terparah dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini di Tana Luwu.
Listrik Padam
Aliran listrik di Luwu Utara utamanya di kota Masamba, Radda dan kecamatan Sabbang terputus sejak Senin malam tadi. Putusnya aliran listrik sejak pukul 21.00 Wita itu, diakibatkan sejumlah sarana seperti tiang listrik ikut ambrol diterjang banjir yang layaknya tsunami itu.
Kawasan yang dilaporkan warga setempat terparah di daerah dekat jembatan Radda dan sekitar jembatan Sungai Rongkong perbatasan kecamatan Sabbang dan Baebunta.
Dua Korban Jiwa, Puluhan Hilang
Video tersebut dungah oleh pemilik akun Abdi Abdillah di laman twitter.
"Innalillahi Wainnailaihi Roji'un.
Smoga Alloh SWT mngampuni sluruh dosa2 rakyat yang sedang mengalami musibah,dimaafkan sgala salah & khilaf nya
Dilapangkan kuburnya bagi yang meninggal dunia Diberikan pahala kesabaran dan keikhlasan untuk seluruh korban bencana.
#prayformasamba
" Tulisnya dikutip beritaislam.org 15/7/2020
Innalillahi Wainnailaihi Roji'un.— Abdi Abdillah (@Abdilla51902286) July 14, 2020
Smoga Alloh SWT mngampuni sluruh dosa2 rakyat yang sedang mengalami musibah,dimaafkan sgala salah & khilaf nya
Dilapangkan kuburnya bagi yang meninggal dunia
Diberikan pahala kesabaran dan keikhlasan untuk seluruh korban bencana.#prayformasamba pic.twitter.com/s7HsD4z03r
Pasca bencana banjir bandang di Luwu Utara akibat meluapnya tiga sungai yakni Sungai Masamba, Sungai Meli di Radda dan Sungai Rongkong di Sabbang yang serentak meluluhlantakkan Bumi Lamaranginang Senin (13/7/2020) malam, membuat aktivitas warga setempat lumpuh.
Ironisnya, sejumlah provider telekomunikasi sejak Senin tadi malam ikut mengalami gangguan sehingga menyulitkan bagi tim bantuan terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat mengutip dari koranseruya.com.
Berikut rangkuman fakta atas musibah banjir bandang yang disebut-sebut terparah dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini di Tana Luwu.
Listrik Padam
Aliran listrik di Luwu Utara utamanya di kota Masamba, Radda dan kecamatan Sabbang terputus sejak Senin malam tadi. Putusnya aliran listrik sejak pukul 21.00 Wita itu, diakibatkan sejumlah sarana seperti tiang listrik ikut ambrol diterjang banjir yang layaknya tsunami itu.
Kawasan yang dilaporkan warga setempat terparah di daerah dekat jembatan Radda dan sekitar jembatan Sungai Rongkong perbatasan kecamatan Sabbang dan Baebunta.
Dua Korban Jiwa, Puluhan Hilang
Lihat Update data korban
Selain dua warga dinyatakan tewas akibat banjir tersebut, puluhan warga lainnya hingga saat ini dilaporkan masing-masing keluarganya hilang dan belum diketahui rimbanya.
Diantaranya yang masuk dalam daftar pencarian, mengutip laporan BPBD Lutra dan pihak kepolisian serta Koramil setempat, adalah warga Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba, diantaranya Sabaria (39), Disa (10), Nabil (8), Caca (16), Nina (23), Bapak Megi (49), beserta puluhan lainnya yang masih dalam tahap assesment tim di lapangan.
Sedangkan dua warga tewas adalah Gandi (35), pimpinan FIF Toraja warga Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba serta Askar alias bapak Arkam (35) dengan alamat yang sama.
Fasilitas Umum Terdampak
Sejumlah fasilitas umum selain jalan poros dan jembatan yang ikut terdampak akibat lumpur dan air bah beserta puluhan kubik kayu yang hanyut, fasilitas lainnya yang ikut diterjang adalah Bandara Andi Djemma di kelurahan Bone Masamba, juga rumah sakit umum daerah Andi Djemma, sekolah SD dan SMP, serta belasan perkantoran di beberapa titik dalam kota Masamba, diantaranya kantor kelurahan Bone dan Bone Tua, BRI, dan lainnya.
Telekomunikasi Terganggu
Jaringan Telkomsel yang dominan digunakan masyarakat sejak Senin malam, hingga Selasa siang ini masih mengalami gangguan. Warga yang ingin menghubungi keluarganya yang ada di lokasi bencana terkendala akibat belum berfungsinya jaringan telekomunikasi ini.
Namun dikabarkan, provider lainnya di Luwu Utara, seperti XL dan Indosat serta Smartfren tidak terlalu mengalami gangguan. Hanya saja padatnya permintaan sambungan, membuat provider tersebut sering mengalami over capasity.
Selain dua warga dinyatakan tewas akibat banjir tersebut, puluhan warga lainnya hingga saat ini dilaporkan masing-masing keluarganya hilang dan belum diketahui rimbanya.
Diantaranya yang masuk dalam daftar pencarian, mengutip laporan BPBD Lutra dan pihak kepolisian serta Koramil setempat, adalah warga Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba, diantaranya Sabaria (39), Disa (10), Nabil (8), Caca (16), Nina (23), Bapak Megi (49), beserta puluhan lainnya yang masih dalam tahap assesment tim di lapangan.
Sedangkan dua warga tewas adalah Gandi (35), pimpinan FIF Toraja warga Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba serta Askar alias bapak Arkam (35) dengan alamat yang sama.
Fasilitas Umum Terdampak
Sejumlah fasilitas umum selain jalan poros dan jembatan yang ikut terdampak akibat lumpur dan air bah beserta puluhan kubik kayu yang hanyut, fasilitas lainnya yang ikut diterjang adalah Bandara Andi Djemma di kelurahan Bone Masamba, juga rumah sakit umum daerah Andi Djemma, sekolah SD dan SMP, serta belasan perkantoran di beberapa titik dalam kota Masamba, diantaranya kantor kelurahan Bone dan Bone Tua, BRI, dan lainnya.
Telekomunikasi Terganggu
Jaringan Telkomsel yang dominan digunakan masyarakat sejak Senin malam, hingga Selasa siang ini masih mengalami gangguan. Warga yang ingin menghubungi keluarganya yang ada di lokasi bencana terkendala akibat belum berfungsinya jaringan telekomunikasi ini.
Namun dikabarkan, provider lainnya di Luwu Utara, seperti XL dan Indosat serta Smartfren tidak terlalu mengalami gangguan. Hanya saja padatnya permintaan sambungan, membuat provider tersebut sering mengalami over capasity.
Puluhan Mobil dan Motor Hanyut
Bukan hanya kendaraan roda dua, tapi roda empat yang ada di lokasi terdampak utamanya di kawasan bantaran Sungai Masamba ikut hanyut dibawa air bah yang bercampur lumpur dan limbah kayu.
Di parkiran kendaraan di Jalan Poros dekat Masjid Agung Syuhada misalnya, beberapa mobil dan motor terpantau ikut hanyut diterjang banjir bandang.
Idrus, salah satu warga kota Palopo yang tengah berada di kelurahan Bone Masamba mengatakan, motor dan mobil yang terparkir di kawasan jalur dua dekat Rujab Bupati serta kawasan masjid Syuhada ikut hanyut diterjang dahsyatnya bencana ini.
“Saya parkir motor di dekat Rujab Wabup Thahar Rum, tapi setelah saya tinggalkan karena saya ikut mobil ke Mappedeceng sore harinya, malamnya motor Scoopy saya sudah raib dari tempatnya dan terseret banjir. Bahkan ada mobil yang dekat motor saya juga ikut bergeser puluhan meter dibawa banjir lumpur, pokoknya mengerikan,” ucapnya saat dikonfirmasi tim di lapangan.[beritaislam]
COMMENTS