Tepuk Radikal

Paud radikal


Oleh : Ainul Mizan (Pemerhati Sosial Politik)

Ini hanya tentang tepuk. Tepuk itu banyak variasinya. Andai tepuk hanya satu model, tentunya jadi membosankan. 

Tepuk bisa digunakan sebagai sarana menanamkan karakter positif. Tatkala seorang guru dalam sebuah pembelajaran ingin menanamkan rasa cinta kepada Islam, tepuk bisa menjadi penguat tertanamnya karakter tersebut. Tidak melulu guru harus cerewet dan berbusa menyampaikan materi ajar di depan kelas. Jadi sekali lagi ini hanyalah tentang tepuk.

Akan tetapi saat ini bermain tepuk bisa bermasalah. Bahkan dengan tepuk berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional. Ah, lebay amat. Masak sebuah tepuk itu lebih berbahaya daripada korupsi? Masak sebuah tepuk itu lebih berbahaya daripada arogansi China di Natuna? Masak sebuah tepuk itu lebih berbahaya daripada aksi separatis OPM? Masak sebuah tepuk itu lebih berbahaya daripada melejitnya harga gas melon 3 kg yang tembus Rp 35 ribu yang akan dilangsir di kuartal II 2020?

Aneh dan memang terbukti. Sebuah tepuk di acara pramuka di Yogyakarta dipandang lebih berbahaya daripada tetek bengek karut marutnya negeri ini. Tepuk Anak Sholeh yang dimainkan anak SD bersama pembinanya tersebut dianggap meresahkan (www.inisiatifnews.com, 14/01/2020).

Tidak tanggung - tanggung Sultan Hamengkubuwono X ikut menyesalkan ada tepuk seperti itu di pramuka. 

Anomali demikian mengingatkan pada sebuah hadits Nabi Saw yang menyatakan:

بدأ الاسلام غريبا وسيعود غريبا كما بدأ فتوبا للغرباء
Artinya:
"Islam datang awalnya dianggap aneh. Dan akan kembali dianggap aneh sebagaimana awalnya. Maka beruntunglah mereka yang dianggap aneh".

Penjelasan akan keberuntungan bagi mereka yang dianggap aneh bahwa mereka mendapatkan balasan surga. Mereka adalah orang - orang yang memperbaiki sunnah - sunnah Nabi yang banyak dirusak manusia. 

Di masa awal kedatangan Islam, untuk melakukan sholat saja para sahabat harus menuju lembah - lembah Kota Mekah. Wajar saja, saat itu keadaan Islam masih lemah. Adidaya kekufuran masih mencengkeram. 

Saat ini, tatkala kaum muslimin justru mayoritas di sebuah wilayah, Islam masih dianggap aneh. Bahkan oleh umatnya sendiri. Mirisnya penguasa - penguasa muslim juga bereaksi memasang wajah garang kepada ajaran Islam.

Adapun Tepuk Anak Sholeh yang 'radikal' tersebut adalah berikut ini. 
Aku anak sholeh, rajin sholat, rajin ngaji, orang tua dihormati, cinta Islam sampai mati, Laa ilaha illalloh muhammadar rasululloh
Islam yes, kafir no !

Pertanyaannya, manakah dari tepuk tersebut yang bisa mengganggu keamanan? Bukankah orang tua muslim akan bahagia bila anaknya menjadi anak yang sholeh?

Tepuk anak sholeh sedemikian itu bukanlah hal yang baru. Sudah familiar di lingkungan pendidikan dasar dan TK. Tentunya guru yang lebih mengetahui keadaan siswanya. Tidak mungkin seorang guru mengajak siswanya bertepuk anak sholeh sementara di kelasnya ada siswa yang tidak beragama Islam.  

Hendaknya semua elemen negeri ini tidak melupakan sejarah. Islam dan kumandang takbir yang telah memasukkan spirit perjuangan yang tiada hentinya guna mengusir penjajah. Selama sekitar 350 tahun, Islam dan kumandang takbir melahirkan keistiqomahan dalam melawan para penjajah. Tentu sudah selayaknya di dalam mukadimah UUD 1945 disebutkan bahwa kemerdekaan itu atas berkat rahmat Alloh Yang Maha Kuasa.

Kegiatan pramuka menjadi salah satu wahana penanaman karakter positif siswa, termasuk salah satunya adalah karakter anak sholeh. Yang patut dicatat, karakter anak sholeh dalam tepuk tersebut adalah karakter bagi anak muslim. Tentunya sebagai muslim harus taat kepada ajaran Islam, menjauhi kemaksiatan dan membenci kekafiran. 

Sedangkan istilah kafir itu sebutan dari Alloh Swt dan RasulNya Saw. Istilah kafir digunakan untuk menyebut mereka yang tidak memeluk agama Islam. Ini adalah persoalan aqidah. 

Dalam kehidupan muamalah dalam kehidupan ekonomi dan sosial kemasyarakatan, setiap orang berhak mendapatkan hak dan kewajibannya. Bahkan Rasul Saw sendiri menegaskan bahwa barangsiapa yang menyakiti orang kafir dzimmi, maka sungguh ia telah menyakitiku. Kafir dzimmi adalah orang kafir yang hidup damai berdampingan dengan kaum muslimin. 

Di masa keKhilafahan Islam, orang - orang kafir dilindungi harta, jiwa dan kehormatannya tatkala mereka mau hidup di dalam naungan kekuasaan Islam. Bahkan pada masa terjadinya perang Salib, kaum Nasrani kota Homsh Syria lebih memilih untuk berada di barisan pasukan Islam melawan pasukan Salib. 

Demikianlah tidak ada sebuah tepuk yang radikal. Yang radikal adalah cara berpikir yang menjadikan agamanya sendiri sebagai sebuah ancaman. Sementara itu, yang nyata merusak negeri ini adalah penerapan Kapitalisme - Liberalisme. 

#Penulis tinggal di Malang

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Tepuk Radikal
Tepuk Radikal
Paud radikal
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGPqLGU13CCIfKyRqlz3hSPjjB3j1wq_jgFenuAk3XPStoPShJeD72FHzauJFVqV2NbBgM1ODRDv0uJYayWueGGHEOJ4j1ITdUZq0hSNGHT6Zh5HJojZa5nzHKWSln2XYHo4oUIZU1wrQ/s320/PicsArt_01-19-08.15.35.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGPqLGU13CCIfKyRqlz3hSPjjB3j1wq_jgFenuAk3XPStoPShJeD72FHzauJFVqV2NbBgM1ODRDv0uJYayWueGGHEOJ4j1ITdUZq0hSNGHT6Zh5HJojZa5nzHKWSln2XYHo4oUIZU1wrQ/s72-c/PicsArt_01-19-08.15.35.jpg
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2020/01/tepuk-radikal.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2020/01/tepuk-radikal.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy