Oleh : Nasrudin Joha Pagi ini artikel Bos Jawa Group sampai juga di layar HP penulis. Pak Dahlan Iskan memang rajin menulis, makl...
Oleh : Nasrudin Joha
Pagi ini artikel Bos Jawa Group sampai juga di layar HP penulis. Pak Dahlan Iskan memang rajin menulis, maklum : wartawan.
Ini tulisan kedua Dahlan tentang pindahan ibukota, setelah sebelumnya Dahlan menulis rahasia ribuan hektar tanah Prabowo dibalik lokasi pindah ibukota. Rinci sekali uraiannya.
Tulisan Dahlan Iskan kali ini berjudul Ibu Kota Kilat. Tulisan yang menunjukan betapa kagumnya seorang 'Dahlan Iskan' dengan rencana kerja Presiden Jokowi.
Semua perencanaan pembangunan ibukota begitu presisi, pasti. Saking pastinya soal ibu kota baru ini. Bukan hanya lokasinya namun juga kapan ibu kota baru itu mulai ditempati. Begitu, dongeng Dahlan dalam artikelnya.
Dahlan, sempat memuat perbandingan epic cerita tokoh pewayangan. Tanpa merasa risih, Dahlan juga nyomot akronim nama-nama kota bernada satire. Dari medsos. "Ibu kota baru itu bisa diberi nama Sambal Terong," tulis Dahlan ulang. Sambel terong singkatan dari Samarinda, Balikpapan, Samboja, Panajam, dan Tenggarong.
Awalnya penulis merasa Dahlan serius, bicara jujur tentang untaian kalimat dalam artikelnya, termasuk pujiannya atas 'serba pastinya' rencana pembangunan ibukota. Namun, setelah penulis resapi rencana pasti itu mengutip dari pernyataan Jokowi, penulis langsung paham : Dahlan Iskan pasti sedang bercanda.
Bagaimana mungkin proyek memindahkan ibukota yang begitu kompleks, bisa terlaksana dengan cepat -sedangkan janji sederhana tentang mobil SMK saja- hingga hari ini tidak juga wujud ?
Bagaimana mungkin proyek memindahkan ibukota yang begitu kompleks, bisa terlaksana dengan cepat -sedangkan masalah banjir ibukota yang sederhana saja- hingga hari ini tidak juga wujud ?
Bagaimana mungkin proyek memindahkan ibukota yang begitu kompleks, bisa terlaksana dengan cepat -sedangkan janji tidak Import yang teknisnya tinggal perintahkan menteri terkait- hingga hari ini tidak juga wujud ?
Kalau mau dihitung janji Jokowi, kemudian membaca tulisan Dahlan Iskan pasti kita dapat memahami bahwa tulisan Dahlan itu cuma bercanda. Lucu lucuan saja.
Tapi, bisa saja saya keliru, kalau ternyata proyek pindah ibukota nanti dikerjakan oleh Bandung Bondowoso. Jokowi tinggal perintahkan kepada Bandung Bondowoso sekaligus memberi ultimatum, jika gagal bandung akan dikutuk menjadi patung menemani Loro Jongrang di Candi Sewu.
Jokowi tinggal minta penjelasan sederhana kepada Bandung Bondowoso, tak perlu rincian. Setelah itu, Jokowi marah-marah, dan berujar "pokoknya, saya tidak mau tahu, kamu kan sudah pernah mengerjakan candi Sewu, apapun dan bagaimanapun caranya, pindah ibukota 2024 wajib kelar".
Jadi, sebenarnya yang diceritakan Jokowi itu bukan proyek pindah ibukota. Jokowi sedang berhalusinasi membangun ibukota Roro Jongrang, dengan mengundang Ruh Bandung Bondowoso, untuk mengerjakannya dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Lantas ? Ga usah serius dengan pernyataan kepastian Jokowi, cukup di senyumin saja. Nanti juga molah malih omongannya. Isuk Dele, Sore Tempe. [].
COMMENTS