TERLAMBAT, MALAYSIA TAK BISA LEPAS LAGI DARI PERANGKAP RRC

Oleh : Asyari Usman (Wartawan Senior) Ini mungkin bisa dijadikan peringatan bagi Indonesia. Peringatan, sebelum kita terkurung b...



Oleh : Asyari Usman (Wartawan Senior)

Ini mungkin bisa dijadikan peringatan bagi Indonesia. Peringatan, sebelum kita terkurung bulat di dalam terowongan utang RRC. Semoga saja apa yang sedang dialami Malaysia hari ini, masih belum terlanjur untuk Indonesia. Wallahu a’lam.

Cuma, saya agak khawatir. Khawatir nanti akan muncul Prof Mahfud MD yang akan mengatakan ini berita hoax. Sebagaimana dia mengatakan bahwa kecurangan KPU dalam penghitungan suara pilpres, adalah hoax.

Ada tulisan yang sangat menarik di majalah online, Forbes. Majalah ini terkenal dengan sajian khususnya tentang siapa-siapa saja orang terkaya di berbagai negara. Tetapi, majalah ini juga menyajikan laporan-laporan dan artikel “indepth”(rinci, lengkap) mengenai ekonomi dan keuangan internasional.

Forbes adalah majalah yang bereputasi. Pak MMD mestinya tahu itu.

Adalah laporan wartawan Forbes, Parnos Mourdoukuotas, edisi online 20 April 2019 yang sangat pantas kita cermati. Di bawah judul “Malaysia Cannot Escape from China –It’s Too Late” (Malaysia Tak Bisa Lepas dari China –Sudah Terlambat), Mourdoukuotas menjelaskan pengakuan PM Mahathir Mohamad bahwa Malaysia sudah sangat jauh masuk ke perangkap utang RRC.

Forbes, sengaja atau tidak, memasang foto ‘close-up’ wajah Mahathir yang menunjukkan ekspresi kecewa campur ‘helpless’ (tak berdaya). Memang Tun Dr Mahathir mengambil kesimpulan yang bisa membuat rakyat Melayu tertegun.

Mahathir mengakui, “Sudah terlambat.” Malaysia tidak bisa lagi lepas dari perangkap utang China. Ada beberapa faktor penyebab. Pertama, denda pembatalan proyek sangat mahal. Kedua, persentase pengerajaan proyek-proyek tsb sudah lumayan besar. Ketiga, proyek-proyek itu memang diperlukan walaupun tidak semuanya urgen.

Salah satu dorongan yang paling kuat bagi Dr M (begitu beliau sering disingkat oleh media massa) untuk merebut kekuasaan dari PM Najib Razak adalah soal RRC yang ‘merajalela’ di Malaysia. Investasi RRC memang sangat besar di negara tetangga kita itu. Setidaknya ada 11 proyek raksasa yang dibiayai dengan utang dari RRC..

Pada hari-hari pertama terpilih sebagai PM tahun lalu, Tun Mahathir mengirimkan pesan keras kepada Beijing tentang keinginan dan tekad beliau untuk mengendalikan arah perjalanan Malaysia. Caranya ialah dengan membatalkan proyek-proyek besar China.

Mahathir sungguh-sungguh ingin melepaskan Malaysia dari jeratan utang RRC. Dan dia malah sempat mengatakan kepada Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, agar menghindarkan jebakan utang RRC. Mahathir juga mengatakan Najib Razak menggadaikan Malaysia kepada China.

Malangnya, Malaysia sendiri akhirnya tak bisa lepas dari cengkeraman China. Paling banter Mahathir hanya bisa merundingkan kembali proyek-proyek besar untuk memperkecil biayanya. Salah satu yang bisa dipangkas adalah Jalur Kereta Pantai Timur (East Coast Rail Link, ECRL). Biaya ECRL yang semula ditetapkan 15.7 miliar USD diperkecil menjadi 10.7 miliar USD.

Mahathir sangat ingin mengendalikan investasi RRC karena melihat pengalaman banyak negara lain. Negara-negara itu terpaksa menyerahkan proyek-proyek vital kepada RRC karena tak sanggup membayar cicilannya.

Sebagai konsekuensinya, pihak RRC harus dibolehkan mengelola pelabuhan, bandara, jalan tol atau jaringan kereta api sebagai ganti pembayaran cicilan utang. Inilah yang terjadi di Djibouti, Angola, Sri Lanka, Pakistan, Montenegro (di Eropa timur), dan sejumlah negara lain.

RRC-lah yang mengatur syarat dan ketentuan pengelolaan fasillitas-fasiitas penting itu. Mereka bisa saja membawa warga China ke negara-negara itu sebagai staf atau pekerja biasa.

Perlu diketahui bahwa pembangunan pelabuhan, jalan tol, dan rel kereta api pasti akan selalu ditawarkan RRC. Bahkan mereka bantu dengan pinjaman lunak (soft loan). Mengapa? Karena jaringan transportasi (dara, laut, dan udara) sangat vital bagi ambisi proyek global China yang disebut Belt and Road Initiative (BRI).

Tujuan utama BRI adalah untuk menyebarluaskan ‘business parks’ (pusat perindustrian) RRC ke seluruh penjuru dunia. Negara-negara yang ‘takluk’ ke dalam desain besar hegemoni ekonomi ini hampir pasti akan terjerat utang yang berkepanjangan.

Jerat utang itulah yang digunakan RRC untuk mengendalikan negara-negara ‘jajahan BRI’. Tidak saja kendali ekonomi, tapi pasti juga kendali politik.

Semoga Indonesia masih bisa diselamatkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: TERLAMBAT, MALAYSIA TAK BISA LEPAS LAGI DARI PERANGKAP RRC
TERLAMBAT, MALAYSIA TAK BISA LEPAS LAGI DARI PERANGKAP RRC
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjytmiD9cG7LfiAGVCPFDESxTZIuQSUyGuwHTVh0vi3kaQWRJab4a0_yY_GmubddTsd7rXlScs8z8gaxkjj4XCINyIViQtym1cf_8HtcMtIB_UR_GX4mws-MowLQtqmxvik3id1tYBaSNk/s320/20190428_114403.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjytmiD9cG7LfiAGVCPFDESxTZIuQSUyGuwHTVh0vi3kaQWRJab4a0_yY_GmubddTsd7rXlScs8z8gaxkjj4XCINyIViQtym1cf_8HtcMtIB_UR_GX4mws-MowLQtqmxvik3id1tYBaSNk/s72-c/20190428_114403.jpg
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2019/04/terlambat-malaysia-tak-bisa-lepas-lagi.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2019/04/terlambat-malaysia-tak-bisa-lepas-lagi.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy