Ketika Benteng Ternyaman Menjadi Ancaman

Ketika Benteng Ternyaman Menjadi Ancaman

Ketika Benteng Ternyaman Menjadi Ancaman

Ketika Benteng Ternyaman Menjadi Ancaman

Oleh: Deswayenti. S.T | Owner Rumah Peradaban Spirit Nabawiyah Community

“Dilarang bagi kamu (menikahi) ibu-ibu kamu, anak-anak perempuan kamu, saudara-saudara perempuan kamu, saudara-saudara perempuan ayahmu, saudara-saudara perempuan ibumu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ayahmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan ayahmu, ibu-ibu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuan dari ibu yang menyusui kamu, ibu-ibu istrimu (mertuamu), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu( dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu menikahinya, (dan di larang pula kamu menikahi) istri-istri anak kandungmu (menantu) dan di (larang) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (terjemah QS. An-nisa: 23).

Saya merenung, mengapa bangsa kita yang terkenal religius dan berdasarkan survei Brainberries berada di urutan pertama sebagai negara dengan jumlah tempat ibadah terbanyak ini termasuk bangsa dengan krisis moralitas dan darurat akhlak?
Sangat wajar ada yang mengatakan bangsa kita ini mengalami penyakit yang kronis dan susah di sembuhkan, seperti orang yang sakit di Asia tenggara, semua sudah sehat kita saja yang masih terkapar di ICU.

Salah satu bukti nyata bangsa ini dalam kondisi darurat akhlak adalah inses atau hubungan seksual dengan seseorang yang berasal dari keluarga dekat, seperti: ayah dan putrinya, ibu dan putranya, kakek dan cucunya, atau di antara saudara yang masih sedarah.

Sangat mengerikan, fenomena inses di tengah masyarakat kita ini menunjukan gambaran keji dari imajinasi kotor pelakunya, bahkan perbuatan ini laksana binatang. Meskipun perilaku kasus inses di Indonesia telah banyak di temukan sejak tahun 2008.
Pada tahun 2008, di Jambi terdapat inses antara ibu dan anak kandungnya sendiri yang mengakibatkan kehamilan. Tragisnya anak kandung yang melakukan inses dengan ibunya pada waktu itu masih berusia 16 tahun.(ANTARANews, 3 Agustus 2008).

Setiap tahun korban terus bertambah dan tanpa ada rasa malu sedikitpun, para pelaku inses semakin berani menunjukan taring bejatnya, terbukti temuan adanya grup Facebook dengan nama: “Fantasi Sedarah” seperti yang di lansir dari www. news. Republika.co.id Sabtu, 17 Mei 2025.

Kemen PPPA mengecam keberadaan grup Facebook yang menormalisasikan tindakan inses yang membahayakan perempuan dan anak. Kemen PPPA berkoordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) Polri untuk segera menindaklajuti akun medsos Facebook tersebut.

Seketaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu menyebut keberadaan dan diskusi antar grup Facebook tersebut telah memenuhi tindakan kriminal berupa penyebaran kontern bermuatan seksual, terutama yang melibatkan inses atau dugaaan eksploitasi seksual. Seperti yang di laporkan sebelumnya, salah satu grup tersebut, Fantasi Sedarah memiliki ribuan anggota yang membagikan fantasi dan pengalaman inses yang menyimpang. Kecaman langsung mengalir begitu keberadaan grup tersebut terungkap kepada publik.

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengambil tindakan tegas terhadap beberapa grup Facebook yang memposting konten pornografi yang bersifat inses yang keberadaannya telah menimbulkan kemarahan publik. (16 Mei 2025, www. BisnisUpdate.com).

Hal ini telah membuktikan masyarakat hidup sangat bebas tanpa aturan dan jauh dari agama. Demi kepuasan hawa nafsu di tambah akal yang lemah dan pikiran yang sesat akhirnya keluarga yang seharusnya menjadi tempat ternyaman bagi anggotanya runtuh dan rusak.

Inses merupakan derivasi akibat dari penyakit hati. Kita tahu hati merupakan pusat pengendali segala tindakan. Jika hati baik maka perilaku akan baik. Sebaliknya, jika hati rusak, perilaku akan rusak pula. Rasulullah saw bersabda: “Ketahuilah bahwa di dalam jasmani manusia ada segumpal darah. Jika baik segumpal darah itu maka akan baik juga jasmaninya. Sebaliknya jika rusak, maka akan rusak pula jasmaninya. Segumpal darah itu adalah hati.“ (HR. Bukhari dan Muslim).

Penyakit hati inses ini adalah penyakit sosial yang sangat berbahaya dan dapat merusak tatanan kehidupan dalam keluarga maupun masyarakat baik saat ini maupun masa mendatang, jika di biarkan maka akan terjadi normalisasi saperti halnya penyakit sosial lainnya yang sekarang menjadi hal yang biasa di masyarakat. Sebagai contoh: kasus ‘goyangan’ seronok atau ‘pakaian’ yang mengumbar urat sekarang menjadi tren dan kebiasaan yang dianggap wajar dan normal-normal saja di masyarakat kita.

Dampak dari inses bisa sangat kompleks dan beragam. Beberapa kemungkinan dampaknya meliputi:

  • Kerusakan hubungan keluarga dan sosial
  • Peningkatan resiko perilaku yang tidak etis atau ilegal
  • Dampak psikologis pada individu yang terlibat
  • Perubahan nilai-nilai dan norma sosial
Inses dapat terjadi kapan saja dan di mana saja dalam keluarga dan masyarakat dikarenakan adanya:
  • Komunitas yang menjadi wadah dari pelakunya
  • Gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai agama
  • Literasi digital yang rendah
  • Degredasi spritual dan moral
Inses jelas bertentangan dengan Fitrah manusia yang kodrat dan sifat alaminya mencakup nilai-nilai seperti kasih sayang, empati, dan moralitas.

Salah satu penyebab inses terjadi karena adanya pandangan pemisahan agama dan norma agama yaitu antara ibadah mahdhah dengan muamalah, antara tempat ibadah dengan pasar, antara ilmu dan amal. Permasalahan kekerasan seksual dalam bentuk inses di negara ini harus mendapatkan perhatian yang intensif serta penanganan yang serius dari negara dalam hal ini pihak pemerintah.

Dalam pandangan Islam, hubungan sedarah di anggap sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Islam menekankan pentingnya menjaga hubungan keluarga yang sehat dan sesuai dengan nilai-nilai moral yang di ajarkan. Beberapa prinsip Islam yang bertentangan dengan inses di antaranya:

  • Larangan hubungan keluarga yang tidak sesuai dengan syariat
  • Pentingnya menjaga kehormatan dan martabat keluarga
  • Perintah untuk menjauhi perbuatan yang di anggap haram dan tidak bermoral.

Rasulullah saw bersabda: “Tidak boleh menikahi antara orang tua dan anak, antara kakek dan cucu, dan antara saudara laki-laki dan perempuan.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Dalam Negara yang menerapkan hukum Islam secara kaffah, perlindungan anggota keluarga atas ancaman inses sangat jelas. Pelaku dapat dikenai sanksi jika melakukan hubungan seksual dengan mahram terutama jika melibatkan anak di bawah umur. Beberapa contoh sanksi yang bisa di berikan kepada pelaku inses atau tindak kekerasan seksual lainnya:

  • Al-Quran surat An-Nur ayat 2 yang artinya : “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya serarus kali dera.”
  • Hadist Rasulullah saw: “Ambillah dari aku, ambillah dari aku, sesungguhanya Allah telah memberi jalan bagi mereka (kaum hawa) jika seorang budak perempuan melakukan zina maka cambuklah dia dengan seratus kali cambukan.” (HR.Muslim)
  • Hadist Rasulullah saw: “Orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah saw dengan membawa seorang laki-laki dan seorang perempuan dari kalangan mereka yang telah berzina. Maka Nabi saw memerintahkan agar kedunya dirajam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Negara yang menerapkan hukum Islam memiliki Departemen Penerangan yang mengatur infromasi yang di terima masyarakat termasuk memblokir situs-situs yang menyebabkan kerusakan.

Sistem pendidikan Islam akan di berikan untuk membantu pemahaman tentang seksualitas dan hubungan sehat sehingga setiap individu memahami apa yang benar dan salah. Beberapa hal yang dapat di lakukan oleh negara ini untuk mencegah meluasnya inses adalah keikutsertaan instansi resmi yang mengadakan pengawasan dan bimbingan terhadap anggota keluarga dan masyarakat.

Memperkuat keimanan dengan menjalankan ajaran agama secara benar bukan hanya mengutamakan ritual tetapi nilai-nilai agama yang di ajarkan dalam beraktivitas melalui pendidikan ataupun dalam kegiatan kemasyarakatan. Perubahan sistem hukum yang harus membuat efek jera pelaku kasus inses dan sejenisnya dengan menegakan hukum syariat Islam yang tegas dan adil terhadap pelaku.

Kerja sama antara aparat hukum dan masyarakat dalam upaya pencegahan kasus inses dan sejenisnya secara komprehensif.
Dakwah dan penyadaran masyarakat tentang bahaya dan konsekuensi perbuatan inses dan kekerasan seksual lainnya.

Dengan memahami latar belakang terjadinya kasus inses dan kekerasan seksual lainnya dan dengan menjalankan syariat Islam. Maka kita bisa menjaga keluarga kita dan masyarakat kita dari perbuatan yang merusak tatanan kehidupan manusia.[]
Wallahu’alam

COMMENTS

Name

afkar,6,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,25,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,43,demokrasi,52,Dunia Islam,2,Editorial,5,Ekonomi,204,fikrah,8,Fiqih,18,fokus,3,Geopolitik,19,gerakan,5,Hukum,95,ibroh,17,Ideologi,72,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,55,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,90,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,292,khutbah jum'at,3,Kitab,4,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,52,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,18,Musibah,4,Muslimah,91,Nafsiyah,9,Naratif Reflektif,1,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3770,opini islam,91,Opini Netizen,2,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,5,Pemberdayaan,1,pemikiran,22,Pendidikan,137,Peradaban,1,Peristiwa,19,pertahanan,1,pertanian,2,politik,328,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,Press Release,1,propaganda,5,Ramadhan,6,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,Sistem Islam,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,80,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,47,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,36,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,8,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Ketika Benteng Ternyaman Menjadi Ancaman
Ketika Benteng Ternyaman Menjadi Ancaman
Ketika Benteng Ternyaman Menjadi Ancaman
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhajyZ_d8GIA94KcXWkMQuS5CXOR_BqB6K8CHLT5uQLbDRweqQ1am-W27yU641R6KP1gZg3hOqJ0i4Q1HrZm-3Um7PDRU5K8_FItBvt14d4nD3YaQVKAxd5k0lYrEk2HZLSzgADtkBRUbWbxdHNDzn_kjKMnUAyp0SoqtW37K4RPv92IzsUiu1v4QRu11I/w640-h360/Picsart_25-08-10_07-55-45-989.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhajyZ_d8GIA94KcXWkMQuS5CXOR_BqB6K8CHLT5uQLbDRweqQ1am-W27yU641R6KP1gZg3hOqJ0i4Q1HrZm-3Um7PDRU5K8_FItBvt14d4nD3YaQVKAxd5k0lYrEk2HZLSzgADtkBRUbWbxdHNDzn_kjKMnUAyp0SoqtW37K4RPv92IzsUiu1v4QRu11I/s72-w640-c-h360/Picsart_25-08-10_07-55-45-989.jpg
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2025/08/ketika-benteng-ternyaman-menjadi-ancaman.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2025/08/ketika-benteng-ternyaman-menjadi-ancaman.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy