Rencana Evakuasi, Bukan Solusi Efektif
Rencana Evakuasi, Bukan Solusi Efektif
Oleh: Heriani (Pena Ideologis Maros)
Sudah setahun lebih lamanya dunia dipertontonkan kebengisan dan kebrutalan zionis Israel atas genosida yang dilakukannya terhadap seluruh warga Palestina, tanpa terkecuali baik anak-anak maupun orang tua. Dari kekejaman zionis Israel ini, memperlihatkan secara terang-terangan pada dunia bahwa kebiadabannya sampai menghancurkan segala-galanya tanpa menyisakan sedikit pun. Seluruh dunia menyaksikan penjajahan ini termasuk negeri-negeri kaum muslim salah satunya Indonesia.
Atas dasar itu presiden Indonesia Prabowo Subianto, mengeluarkan pernyataan resmi bahwa siap menampung sementara warga Palestina yang menjadi korban dari kekejaman militer Israel. Diketahui bahwa, presiden Prabowo juga akan mengirim pesawat untuk menjemput mereka.
Dikutip dari beritasatu.com, Presiden Prabowo mengungkapkan Indonesia siap menampung warga Palestina yang terluka, mengalami trauma, anak-anak yatim piatu, serta mereka yang membutuhkan perawatan darurat akibat diserang Israel.
“Jika pemerintah Palestina dan pihak terkait ingin mengevakuasi mereka ke Indonesia, kami siap kirim pesawat-pesawat untuk menjemput. Kita perkirakan jumlahnya sekitar 1000 orang untuk gelombang pertama,” jelas Prabowo.
Disisi lain Prabowo juga menilai bahwa penyelesaian konflik di Gaza bukanlah perkara mudah dan membutuhkan kerja sama Internasional. Namun, dia menekankan bahwa RI berkomitmen untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan solusi dua negara.
Dari fakta tersebut menggambarkan bahwa, rencana dari pernyataan Presiden Indonesia yang ingin merelokasi sementara warga Gaza ke tanah air dan di balut dengan dalih kemanusiaan, sejatinya menimbulkan berbagai kekhawatiran mendalam dan menuai banyak pro kontra dari berbagai kalangan. Sebab, apa yang di tegaskan oleh presiden Prabowo ini, sesungguhnya justru akan memuluskan agenda pengusiran warga Gaza seperti yang di inginkan oleh penjajah Zionis Israel.
Maka dari itu bisa disimpulkan bahwa mengambil solusi dalam mengevakuasi warga Palestina adalah hal yang dikatakan bukanlah solusi yang tepat dan efektif karena yang dibutuhkan oleh Palestina sekarang adalah kemerdekaan, kebebasan dan keamanan yang hakiki. Bukannya disuguhi dengan embel-embel solusi dua negara yang demikian itu terkesan membiarkan dan mendukung penjajah zionis merampas hak tanah milik warga Palestina khususnya tanah wakaf kaum muslimin.
Solusi Ampuh
Perlu diketahui persoalan Palestina sejatinya bukan hanya tentang kemanusiaan, bukan pula tentang konflik antara dua negara atau bangsa, akan tetapi ini adalah masalah penjajahan atas tanah kaum muslimin, penodaan terhadap kesucian tanah para nabi yang diwakafkan untuk seluruh kaum muslimin. Oleh karena itu, semestinya tanah suci yang diwakafkan ini wajib untuk dijaga dan dibela oleh seluruh umat Islam yang ada di dunia.
Tidak hanya cukup untuk mengecam atau berdiplomasi atas pembelaannya yang ditujukan terhadap Palestina, apalagi hanya sekedar memberi bantuan medis. Karena hal ini tentunya sangat tidak memberi dampak yang berpengaruh atas kemerdekaan Palestina melainkan hanya memberi penderitaan yang malah semakin berlarut-larut.
Banyak yang tidak menyadari bahwa apa yang terjadi pada hari ini adalah pengkhianatan besar terhadap isu Palestina oleh banyak penguasa negeri-negeri muslim, sebab mereka terus menyodorkan solusi perdamaian dua negara, relokasi pengungsi bahkan menormalisasi hubungan dengan Zionis, padahal semua itu tidak lain adalah solusi buatan barat terutama Amerika Serikat untuk menjaga eksistensi entitas zionis.
Hal ini terjadi karena negara-negara muslim saat ini tercerai berai yang masing-masing tunduk pada batas nasionalisme sempit dan hanya berputar pada kepentingan geopolitik asing semata. Inilah yang membuat solusi hakiki tidak terwujud secara nyata dan menyeluruh dalam menuntaskan masalah penjajahan Palestina. Maka perlu diketahui bahwa, solusi itu tidak lain hanyalah jihad. Sebagaimana Allah telah menurunkan perintah jihad dalam firmannya. yang artinya
“Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah maha Melihat apa yang mereka kerjakan” QS. Al-Anfal 39.
Namun ironisnya sistem hari ini tidak ada yang mendukung penuh terlaksananya jihad atas pembebasan negeri muslim yang dijajah termasuk Palestina. Sebab sistem yang dijalankan hari ini sejatinya merupakan dasar dari lahirnya penjajahan itu sendiri. Inilah sistem kapitalisme, akar dari segala permasalahan termasuk menghapuskan jihad dan menyebarkan racun nasionalisme dalam setiap jiwa.
Maka sudah seharusnya umat menyadari bahwa tidak ada solusi yang paling ampuh dalam menuntaskan Isu Palestina, kecuali hanya dengan jihad yang diarahkan oleh negara dan pemimpin super power untuk membebaskan setiap negeri kaum muslim di seluruh penjuru dunia.
Persatuan Kuat
Berjihad adalah suatu fardhu kifayah bagi seluruh umat muslim, namun aktivitas jihad hanya bisa terlaksana bila negara memakai sistem Islam yang mutlak dalam konstitusi Khilafah. Sebab pemimpin dalam Khilafah yakni Khalifah memiliki kewenangan penuh dalam mengubah sesuatu lewat kekuasaannya. Rasulullah SAW bersabda;
“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah mengubah dengan tangannya” (HR. Muslim).
Untuk itu pemimpin atau Khalifah akan mengambil suatu tindakan dalam membentuk kekuatan militer Islam yang digerakkan secara menyeluruh, untuk membebaskan negeri-negeri muslim yang terjajah terutama Palestina. Rasulullah SAW bersabda;
“Sesungguhnya imam atau Khalifah adalah perisai, dibelakangnya orang-orang berperang dan dengannya mereka berlindung” (HR. Muslim).
Perlu diketahui bahwa, negara Khilafah juga akan mempersatukan kaum muslimin di seluruh dunia yang dipecah belah oleh kukungkunan nasionalisme dan akan memperkuat tali ukhuwah dalam ikatan akidah yang tidak bisa tergoyahkan oleh apa pun. Rasulullah SAW bersabda;
“perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh akan ikut terjaga dan demam (turut merasakan sakitnya).” ( HR. Bukhari dan muslim).
Demikianlah Indahnya persatuan dalam sistem Islam dalam bingkai Khilafah. Sungguh sudah saatnya umat menyadari bahwa tidak akan ada solusi hakiki dalam menyelesaikan masalah Palestina, selain kembali kepada syariat Islam secara kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiyah
Wallahu’alam Bishawab.
COMMENTS