“Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu laksana perisai, di mana orang-orang akan berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.” (HR. Bukhari Muslim)
Kelaparan Di Gaza: Kebutuhan Jihad dan Khilafah Makin Mendesak
Oleh: N. Vera Khairunnisa
Satu demi satu berita dari Gaza makin menyayat hati. Di tengah blokade yang tak kunjung dihentikan, kelaparan kini melanda secara menyeluruh. Stok makanan dari World Food Programme (WFP) telah habis total akibat penutupan perbatasan yang berkepanjangan. Gaza kini benar-benar terisolasi, tanpa akses pada bantuan kemanusiaan paling dasar sekalipun. (antaranews.com, 28/04/25)
Pemandangan memilukan terjadi di mana-mana. Hanya ada pasta dan nasi dalam jumlah terbatas, itu pun tak mencukupi bahkan untuk setengah penduduk Gaza. Satu-satunya pabrik roti yang masih bertahan pun kini telah dihancurkan oleh serangan Israel. Harga bahan makanan melonjak drastis, dan stoknya semakin menipis. Air bersih pun kian langka. Dapur-dapur umum yang menjadi harapan terakhir masyarakat tak lagi mampu beroperasi karena tidak ada bahan baku yang bisa dimasak. Ini bukan lagi sekadar krisis, tapi bencana kemanusiaan yang disengaja.
Namun, dunia masih bungkam. Terutama penguasa negeri-negeri Muslim yang seharusnya menjadi pelindung bagi saudara-saudaranya di Gaza. Mereka justru berdiam, seolah tak melihat penderitaan yang terjadi. Sungguh ini adalah pengkhianatan terhadap amanah umat dan perintah Allah.
Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan solusi bagi negeri yang dijajah seperti Palestina, yaitu jihad fi sabilillah. Allah berfirman: yang artinya
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) jangan melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah: 190)
Akan tetapi, jihad tidak mungkin dilakukan tanpa adanya institusi politik Islam yang memimpin dan mengorganisir kekuatan umat. Karena itulah, kebutuhan akan Khilafah sebagai kepemimpinan umum bagi kaum Muslimin seluruh dunia menjadi makin mendesak. Tanpa Khilafah, siapa yang akan memobilisasi pasukan untuk membebaskan Gaza? Siapa yang akan melawan penjajah Zionis dengan kekuatan penuh?
Sejarah telah membuktikan bagaimana Rasulullah saw. menindak kaum Yahudi yang berkhianat di Madinah. Juga bagaimana Shalahuddin Al-Ayyubi memimpin Perang Hittin yang akhirnya membebaskan Yerusalem dari tangan tentara salib. Semua kemenangan itu hanya bisa terjadi dalam naungan kepemimpinan Islam yang satu dan berlandaskan syariat Allah.
Maka hari ini, kita harus menyadari bahwa tidak cukup sekadar berempati atau mengutuk kekejaman Israel. Umat harus berjuang secara serius untuk mewujudkan solusi yang hakiki dan permanen: jihad di bawah naungan Khilafah. Inilah jalan yang telah dicontohkan Rasulullah saw. dan diwariskan kepada generasi setelahnya.
Namun perjuangan ini tidak bisa dilakukan secara sporadis dan tanpa arah. Diperlukan adanya jamaah dakwah ideologis yang istiqamah menyerukan jihad dan tegaknya Khilafah, yang akan memimpin umat menuju perubahan yang hakiki. Jamaah inilah yang akan mengarahkan umat agar berjuang dengan metode yang sesuai dengan tuntunan wahyu, bukan semata dorongan emosional.
Kelaparan yang kini menimpa Gaza bukanlah karena kekurangan makanan, tapi karena umat ini telah lama kehilangan perisai sejatinya: Khilafah. Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu laksana perisai, di mana orang-orang akan berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka sudah saatnya umat Islam bangkit, menyatukan kekuatan, dan menegakkan kembali Khilafah Islamiyah. Hanya dengan itulah, Gaza akan terbebas. Hanya dengan itulah, kehormatan umat akan kembali. Dan hanya dengan itulah, rahmat Islam akan menyelimuti seluruh alam.
COMMENTS