Palestina Membutuhkan Tegaknya Kepemimpinan Islam
Palestina Membutuhkan Tegaknya Kepemimpinan Islam
Oleh : Ratnadila (Aktivis Muslimah cimahi)
Israel kembali menunjukkan brutalitasnya. Dalam satu hari saja, sebanyak 413 warga Gaza gugur akibat serangan militer Israel (sumber: CNBC Indonesia). Serangan darat juga dilancarkan ke wilayah Rafah, disertai ancaman terhadap warga sipil (sumber: Berita Satu, CNN Indonesia). Bahkan, di bulan Ramadan yang suci, tentara Israel merampas toa Masjid Al-Aqsa dan memicu ketegangan (sumber: Tribun Aceh).
Sungguh, tragedi kemanusiaan ini mengguncang nurani. Namun sayangnya, perhatian umat seolah semakin pudar, tertutup oleh hiruk-pikuk persoalan dalam negeri. Padahal, Palestina bukan hanya isu regional. Ini adalah isu umat, isu akidah.
Sudah saatnya kita jujur menilai: segala upaya diplomasi, perjanjian damai, hingga seruan PBB tak membuahkan hasil yang berarti. Dunia internasional gagal melindungi Palestina. Maka, solusi sejati tak bisa bergantung pada sistem sekuler global yang hanya menyisakan luka dan penjajahan.
Bagi Palestina, satu-satunya solusi hakiki adalah tegaknya kepemimpinan Islam. Hanya dengan kepemimpinan Islam yang menyatukan umat, Khilafah Islam akan mengirimkan pasukan untuk berjihad membebaskan tanah suci tersebut dari penjajahan Zionis.
Hal ini bukan sekadar romantisme sejarah. Dalam kepemimpinan Umar bin Khattab dan Shalahuddin Al-Ayyubi, Palestina pernah hidup dalam keadilan dan perdamaian. Umat Islam tak hanya membebaskan Al-Quds, tetapi juga melindungi hak-hak warga non-Muslim. Semua itu terjadi karena negeri itu diatur dengan syariat Islam, bukan sekadar nasionalisme atau hukum buatan manusia.
Kepemimpinan Islam tidak hanya penting bagi Palestina. Bagi kaum Muslimin di Indonesia dan negeri-negeri Islam lainnya, Khilafah akan menjadi institusi yang menerapkan syariat Islam secara menyeluruh. Dalam sistem ini, negara bukan sekadar pelayan kapitalis, tapi pengurus umat sesuai hukum Allah SWT.
Kesejahteraan akan hadir karena sistem ekonomi Islam mengharamkan riba dan menata distribusi kekayaan. Keadilan hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Pelayanan pendidikan, kesehatan, dan keamanan menjadi hak seluruh rakyat. Khilafah adalah rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya bagi kaum Muslimin.
Menegakkan kepemimpinan Islam bukan sekadar solusi, tapi kewajiban syar’i. Rasulullah saw. bersabda:
"Siapa saja yang mati dalam keadaan tidak memiliki baiat di pundaknya, maka ia mati dalam keadaan jahiliah." (HR. Muslim)
Para ulama juga sepakat bahwa mengangkat seorang khalifah adalah kewajiban fardhu kifayah bagi kaum Muslimin, karena hanya dengan itu hukum-hukum Islam bisa ditegakkan secara sempurna.
Karenanya, umat harus menyadari bahwa perjuangan ini bukan pilihan, tapi tuntutan iman. Bahkan, menegakkan Khilafah disebut sebagai mahkota kewajiban, karena menjadi kunci terlaksananya seluruh hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Serangan ke Palestina akan terus terjadi selama penjajah merasa tak ada kekuatan yang akan melawan. Maka, hanya satu jalan untuk mengakhirinya: menegakkan kepemimpinan Islam yang menyatukan umat dan menggerakkan jihad pembebasan.
Bukan berarti kita abai pada bantuan kemanusiaan, tapi kita harus menyadari bahwa akar masalah Palestina adalah penjajahan. Dan penjajahan hanya bisa dilawan oleh kekuatan negara Islam yang berani bertindak tegas.
Sudah saatnya umat bangkit. Palestina bukan sekadar berita duka, tapi panggilan iman.
COMMENTS