Trump Ambil Alih Gaza: Mengulang Arogansi Abrahah?

Trump Ambil Alih Gaza

Trump Ambil Alih Gaza: Mengulang Arogansi Abrahah?

Trump Ambil Alih Gaza: Mengulang Arogansi Abrahah?

Oleh: Rahmawati Ayu Kartini (pemerhati sosial)

Gaza akan dibeli oleh Trump? Bahkan warga Gaza pun tertawa. Seolah Trump adalah penguasa alam semesta. Pikirannya yang out of the box, mengagetkan kita semua. Mungkin itu yang kita rasakan ketika mendengar kabar bahwa presiden AS Donald Trump, akan ambil alih Gaza.

Baru beberapa pekan gencatan senjata berlangsung sejak 19 Januari 2025 kemarin, saudara kita di Gaza terancam kembali dengan pernyataan Trump. Para pemimpin dunia Islam bereaksi keras. Mereka disatukan Trump atas penolakan ide gilanya ini. Namun, apakah ide Trump ini benar-benar akan diwujudkan?

Di balik rencana ambil alih Gaza

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Washington, Trump menegaskan bahwa AS berencana untuk mengambil alih Jalur Gaza, merelokasi warganya ke tempat yang lebih aman, dan membangun real estate di kawasan itu. AS akan menjadikan Gaza sebagai Riviera-nya (dunia wisata) Timur Tengah. Bahkan jika diperlukan, Trump akan mengirim pasukan AS ke Gaza demi mewujudkan mimpinya. (www.kompas.id, 07/02/2025)

Mengutip dari peneliti Timur Tengah, Pizaro Gozali Idrus: apa sebenarnya motif utama Trump? Pernyataan Trump bisa kita analisa beberapa hal. Pertama, pesan ini ditujukan kepada negara-negara Arab yang dinilai enggan mengambil alih urusan Palestina. Ucapan Trump adalah ancaman ke negara-negara Arab untuk mau menerima kesepakatan dengan Israel dan AS. Harus diketahui, AS telah menghabiskan dana lebih dari USD22 miliar atau sekitar Rp356 triliun selama genosida Gaza untuk mendukung militer Israel. Itu baru data perkiraan.

Dalam bukunya yang terkenal, The Art of the Deal (1987), Trump menjelaskan bahwa negosiasi biasanya dimulai dengan tuntutan yang sangat tinggi, yang memaksa pihak lawan untuk menghadapi batas-batas yang mereka anggap mungkin. Setelah itu, ketika ada tawar menawar, dia akan sedikit mundur dan menurunkan tuntutannya menuju kesepakatan yang lebih real, tetapi tetap menguntungkan bagi dirinya. Namanya pengusaha, Trump pasti ahli dalam hal beginian.

Kira-kira Trump mau berkata seperti ini: Anda pilih mana, ikut terlibat mengambil alih para pengungsi Gaza atau saya ambil alih Gaza sepenuhnya? Anda mau normalisasi dan isolasi Hamas atau kami buat chaos di Gaza yang mengancam keamanan di kawasan?

Memang gencatan senjata ini jadi kabar baik bagi rakyat Gaza dan Palestina. Namun, membangun kembali wilayah yang hancur butuh waktu puluhan tahun dan biaya besar.

PBB memperkirakan biaya mencapai US$50 miliar (Rp815 triliun) untuk membangun Gaza kembali, dan prosesnya bisa memakan waktu hingga 10 tahun, bahkan itu dalam skenario paling optimis.

Trump sebenarnya tidak ingin benar-benar mengambil alih Gaza, tapi sedang berupaya mendorong tiga hal.

Pertama, kontribusi nyata negara-negara Arab untuk merekonstruksi Gaza tanpa harus menghabiskan anggaran keuangan AS. Sayangnya, niat membangun kembali Gaza ini bukan karena jiwa kemanusiaan Trump, namun demi kepentingan lainnya.

Kedua, mewujudkan normalisasi negara-negara Arab dengan penjajah Israel. Oleh karenanya dalam konteks ini, ancaman Trump dan ucapan Netanyahu yang sesumbar akan mencapai normalisasi dengan Saudi sebenarnya adalah upaya rezim Washington dan Tel Aviv untuk bargaining dengan Riyadh.

Sepanjang 2020, AS berhasil membujuk empat negara Arab untuk normalisasi dengan Israel yakni: Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Namun kebijakan ini berhenti di era Biden.

Ketiga, mengenyahkan kelompok perlawanan dari Jalur Gaza agar Israel terbebas dari serangan Taufan Al Aqsa. Operasi tersebut tidak hanya menunjukkan bagaimana kelemahan tentara Israel, tapi juga telah memaksa AS untuk ikut turun tangan. Bagi Trump, perang tidak sepenuhnya menguntungkan bagi AS.

Lagi-lagi bisnis, motif terbesarnya

Dari segala tujuan-tujuan Trump di atas, AS sejatinya sedang berupaya menghentikan perjuangan bangsa Palestina mencapai kemerdekaannya agar Israel dan koalisi barat-nya bisa lebih leluasa membangun hegemoni keamanan dan ekonominya di wilayah Timur Tengah. Tujuannya lebih digerakkan kepada ekspansi bisnis di kawasan kaya minyak itu. Namanya juga negara gembong kapitalis, wajarlah jika yang dipentingkan hanya bisnis.

Ini persis seperti ditulis Markus Bouillon dalam The Peace Business: Money and Power in the Palestine-Israel Conflict. Alih-alih untuk mewujudkan perdamaian Palestina, Perjanjian Oslo pada 1993 yang ditengahi oleh AS lebih digerakkan motif bisnis. Bukanlah suatu kebetulan bahwa tingkat investasi asing Israel langsung mencapai puncaknya pada tahun 1995 sebesar US$3,6 miliar dari hanya US$686 juta pada tahun 1991.

Pesan Trump jelas tertuju kepada Hamas. Berbicara Gaza tidak mungkin tanpa melibatkan Hamas. Bahkan bagi warga Palestina, Operasi Taufan Al Aqsha, adalah operasi warga Palestina itu sendiri melawan penjajahan. Mengosongkan Gaza adalah upaya untuk memperlemah, bahkan melumpuhkan Hamas. Selama Hamas masih eksis di Gaza, segala cita-cita Israel dan sekutu baratnya akan sulit dijalankan. Hamas adalah penghalang bagi rencana mereka!

Jadi Trump memang berambisi membangun perdamaian di Timur Tengah. Tapi perdamaian dalam kamusnya adalah langgengnya eksistensi Israel atas bumi Palestina dan digdayanya Zionisme di tanah Arab. Bukan perdamaian sejati untuk mengakhiri genosida, seperti terbebasnya Masjidil Aqsa, kembalinya tanah-tanah bangsa Palestina yang dirampas, dan berakhirnya pembantaian massal warga Palestina oleh Israel.

Tidak mungkin Trump punya maksud baik pada warga Gaza tanpa ada kepentingan kelompoknya. Allah SWT telah peringatkan kita dalam firmanNya:
"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah ridho kepadamu (Muhammad) sebelum kamu mengikuti agama mereka.."
(TQS. Al Baqarah: 120)

Sejarah terus berulang

Trump mengingatkan kita pada Abrahah, seorang raja Yaman di tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw (571 M) yang punya pemikiran nyeleneh juga: menghancurkan Ka'bah! Kisahnya yang sangat masyhur, bahkan diabadikan dalam Al Qur'an di surat Al Fiil (gajah).

Ka'bah dianggap sebagai saingan dari gereja besar yang dibangun Abrahah. Gara-gara Ka'bah, jamaahnya menjadi sedikit. Karena itu, dia mengerahkan pasukan bergajahnya datang ke Mekkah demi melenyapkan Ka'bah dari muka bumi.

Namun pemimpin Mekkah saat itu, Abdul Muthalib yang juga kakek Nabi Muhammad, datang ke Abrahah bukan untuk mencegah Abrahah melakukan maksudnya. Dengan cerdik dan berani, Abdul Muthalib berkata: "Aku hanya mengambil unta-untaku yang kau rampas. Mengenai Ka'bah, dia bukan milikku. Biarlah pemiliknya (Allah) yang akan menjaganya."

Benarlah apa yang dikatakan Abdul Muthalib. Allah sendiri yang melindungi Ka'bah dan mendatangkan burung Ababil yang membawa batu-batu kecil dari neraka. Hingga melumat habis pasukan bergajah Abrahah, seperti daun-daun yang dimakan ulat.

Jika Trump tak ingin bernasib sama seperti Abrahah, Trump harus berhati-hati dengan palestina. Karena Palestina adalah tanah suci umat Islam. Sudah puluhan ribu nyawa umat Islam dikorbankan demi pertahankan Palestina. Sejak masa Khalifah Umar bin Khattab, Shalahuddin Al Ayyubi, Sultan Abdul Hamid II, bahkan hingga saat ini. Semuanya telah melakukan upaya terbaik untuk melindungi Palestina sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw:
“Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menang dalam memperjuangkan kebenaran. Tidak akan membahayakan mereka orang yang menelantarkan mereka hingga datang keputusan Allah, dan mereka tetap demikian adanya.” Para sahabat bertanya: “Dimanakah mereka?” Beliau menjawab: “Di Baitul Maqdis dan sekitar Baitul Maqdis.” (HR. Ahmad)

Jika ngotot ingin kuasai Gaza, Trump akan berhadapan dengan pemilik Palestina sesungguhnya (Allah SWT). Dan apa yang dilakukan Trump hanya akan membangunkan macan tidur! Trump justru menjadi pemersatu dunia Islam dan membangkitkan kembali kesadaran umat yang lalai.

Wallahu a'lam bishowab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,25,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,2,Editorial,4,Ekonomi,200,fikrah,8,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,12,gerakan,5,Hukum,95,ibroh,17,Ideologi,72,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,52,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,88,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,291,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,52,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,18,Musibah,4,Muslimah,91,Nafsiyah,9,Naratif Reflektif,1,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3686,opini islam,89,Opini Netizen,2,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,5,Pemberdayaan,1,pemikiran,22,Pendidikan,125,Peradaban,1,Peristiwa,19,pertahanan,1,pertanian,2,politik,325,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,6,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,Sistem Islam,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,75,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,47,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,33,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,8,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Trump Ambil Alih Gaza: Mengulang Arogansi Abrahah?
Trump Ambil Alih Gaza: Mengulang Arogansi Abrahah?
Trump Ambil Alih Gaza
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVvOAFs_iUKSFub6G9QOwPIa5OO4LkmpdyIANbZxLJQNS0jEV43updN6uZxBsGJofcyo7I0Kxc7pcUMq8JTqnkPXIq4kwPF-0Iln7n2UYyOyHP5EZYwDHTCdarkvcYD_K-oTYjag_33PYpmzNxtmiFep6-plQa9rPXXHBfCohHC0zt-6OVnvF850QbM8/s16000/Picsart_25-02-12_18-08-15-408_compress52.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVvOAFs_iUKSFub6G9QOwPIa5OO4LkmpdyIANbZxLJQNS0jEV43updN6uZxBsGJofcyo7I0Kxc7pcUMq8JTqnkPXIq4kwPF-0Iln7n2UYyOyHP5EZYwDHTCdarkvcYD_K-oTYjag_33PYpmzNxtmiFep6-plQa9rPXXHBfCohHC0zt-6OVnvF850QbM8/s72-c/Picsart_25-02-12_18-08-15-408_compress52.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2025/02/trump-ambil-alih-gaza-mengulang.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2025/02/trump-ambil-alih-gaza-mengulang.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy