MEMAHAMI TAWARAN HTI UNTUK INDONESIA

MEMAHAMI TAWARAN HTI UNTUK INDONESIA

MEMAHAMI TAWARAN HTI UNTUK INDONESIA

MEMAHAMI TAWARAN HTI UNTUK INDONESIA

Oleh: Dr. Ibnu C. Ma’ruf

Mengagetkan! Beberapa waktu yang lalu muncul massa dengan sekala sangat besar di sekitar 22 kota besar di Indonesia dengan membawa atribut liwa dan roya (bendera hitam dan putih dengan tulisan tauhid). Massa skala besar tersebut melakukan aksi dama dan simpatik terkait isu palestina. Massa tersebut terdiri dari laki-laki, wanita, tua, muda, bahkan anak-anak.

Aksi tersebut mengingatkan pada memori kolektif masyarakat Indonesia tentang HTI. Sebab, secara visual, aksi-aski tersebut mirip dengan aksi HTI sebelum pencabutan badan hukum ormas tersebut. Yang membedakan hanya dari sisi jumlah.

Jika dulu HTI mengadakan aksi damai di suatu kota dengan massa sekitar 500 orang, maka kemarin mereka melakukan aksi dengan massa sekitar 5.000 orang. Jika dulu HTI mengadakan aksi di kota lain dengan massa 2.000, maka kemarin mereka mengadakan aksi dengan massa sekitar 20.000. Jadi, tampak terdapat bahwa massa aksi kemarin terdapat kelipatan antara 3 hingga 10 kali lipat.

Bagi pihak yang dulu kontra dengan HTI, mereka pasti melihat aksi kemarin sebagai kembalinya HTI. Mereka menilai bahwa HTI belum mati, bahkan terus berkembang. Menurut mereka, HTI muncul dari kubur kembali saat politik Indonesia telah mengalami perubahan karena pergantian rezim dari Joko Widodo ke Prabowo. Seperti sebelumnya, mereka lalu memonsterisasi HTI dan dengan terburu-buru merekomendasikan pemerintah untuk mengambil tindakan kepada eks-HTI.

Dalam fenomena ini, ada dua hal menarik yang perlu dibahas di sini. Pertama, apa sebetulnya visi HTI atau eks-HTI sehingga mereka terus melakukan berbagai aktivitas, termasuk aksi damai beberapa waktu yang lalu? Kedua, apakah pencabutan badan hukum HTI dan persekusi terhadap eks-aktivisnya efektif untuk mematikan HTI?

***
Menurut saya, HTI itu memang unik dan menarik. HTI ibarat air jernih yang muncul dari mata air.
HTI bukan muncul karena proposal. HTI lahir dari kesadaran. HTI benar-benar melakukan kajian mendalam. Dari berbagai kajian yang dilakukan, mereka sampai pada kesimpulan bahwa masalah yang di hadapi manusia, baik di Indonesia atau bahkan dunia saat ini, adalah karena meninggalkan aturan Allah, dan sebagai gatinya yang diterapkan adalah sistem kapitalisme atau sosialisme.

Sistem kapitalisme di Indonesia, misalnya, telah menyebabkan ketimpangan sosial yang luar biasa, ketidak-adilan hukum yang parah, pendidikan yang sangat kapitalistik, politik yang sangat opurtunistik, kerusakan lingkungan yang begitu masif, dan birokrasi yang sangat koruptif.

Di Indonesia, rekor korupsi terus terpecahkan setiap saat. Beberapa tahun lalu, rekor korupsi mencapai 6 triliun dalam kasus Hambalang. Saat ini, rekor korupsi telah mencapai 300 triliun dalam kasus timah. Sebuah angka korupsi yang hampir tak masuk akal.

Sebagai gambaran, jika pembangunan gedung tertinggi di dunia (Burj Khalifa) biaya 1,5 milyar dollar (setara degan 24 triliun rupiah), maka dana tersebut dapat digunakan untuk membangun lebih dari 10 Burj Khalifa. Belum lagi, kasus pemagaran laut. Sebuah kasus yang membuat orang geleng-geleng kepala. Benar-benar gila.

Di Tangerang, laut dipagari sampai 30 km. Dari perhitungan oleh beberapa ahli, pemagaran laut tersebut, jika berhasil direklamasi, diperkirakan pelakunya akan mendapatkan keuntungan hingga 900 triliun. Belum lagi di berbagai kota lain. Sebuah pertunjukkan ketamakan yang sempurna!
Nah, dengan kajian jernih yang dilakukan, HTI sampai pada kesimpulan bahwa solusi bagi Indonesia dan dunia adalah Islam. Maksunya, bukan sekedar orang rajin sholat, puasa, atau haji. Tetapi, penerapan Islam dalam semua aspek kehidupan. Dalam Islam, pencuri yang hanya 0,25 dinar (sekitar 500 ribu) sudah mendapat hukuman potong tangan, apalagi korupsi hingga 6 atau 300 triliun. Dalam Islam, sumber daya alam tidak boleh dimiliki swasta, tetapi dikelola oleh negara untuk penetingan masyarakat. Dalam Islam, masyarakat miskin tidak akan dibebani pajak, bahkan mereka mendapat zakat yang dikelola oleh negara.

Singkatnya, dengan Islam, fungsi negara, yang benar-benar membawa keadilan, kesejahteraan, dan kedamaian akan terwujud. Dalam hal, aktivis HTI mampu menjelaskan panjang lebar dengan data dan dalil dari alqur’an dan Sunnah nabi saw.

Setelah sampai pada kesimpulan itu, HTI lalu menyampaikannya kepada masyarakat dan para pejabat sebagai tawaran untuk kebaikan Indonesia. Iya, untuk menyelamatkan Indonesia dari kehancuan akibat ketamakan para kapitalis dan oligarki. Bahkan HTI pernah membuat kampanye “selamatkan Indonesia dengan syariah”. Mengapa HTI memberi tawaran? Karena HTI menyadari hanya Islam yang akan menjadi solusi.

HTI berkeyakinan bahwa solusi hanya terwujud jika islam diterapkan seutuhnya. Dan Islam hanya diterapkan oleh masyarakat dan negara yang sadar.
Jadi, HTI hanya memberi tawaran, bukan memaksa. Belum pernah ada berita, HTI memaksa. Yang sering jadi berita adalah HTI dipaksa. Belum pernah ada berita, HTI membubarkan diskusi. Yang sering jadi berita adalah diskusi HTI dibubarkan.

Yang jadi fenomena aneh adalah mengapa HTI dianggap ancaman, padahal HTI tidak pernah mengancam? Mengapa HTI dianggap membahayakan, padahal HTI tidak pernah melanggar hukum? Mengapa HTI dianggap merugikan negara dan masyarakat, padahal HTI tidak pernah korupsi?

Selama ini HTI hanya memberi tawaran solusi, setelah berbagai solusi tidak membuahkan hasil. Seharusnya, jika memang tawaran HTI dianggap tidak baik, biarkan saja dia. Kalau solusi yang ditawarkan tidak solutif, toh dia akan mati sendiri ditinggal masyarakat. Mengapa pihak yang menawarkan solusi harus dimusuhi dan dimatikan?

Sebagian orang berargumen, bahwa HTI layak dileyapkan karena HTI memiliki mimpi dan cita-cita besar? Lho, apa yang salahnya orang bermimpi dan bercita-cita besar. Semua pemimpin dan negarawan di negeri ini, juga selalu memiliki mimpi dan cita-cita besar.

Sebagian orang lagi berargumen, HTI wajib dilarang karena HTI memiliki agenda politik terselubung? Lho, kalau memang begitu, seharusnya HTI jadi parpol resmi dan ikut pemilu. Jelas massa HTI cukup besar. Dapat dilihat saat aksi kemarin, massa yang hadir sangat banyak. Coba bandingkan aksi yang dilakukan oleh parpol-parpol besar di Indonesia. Logikanya dengan jadi parpol dan masuk senanyan, agenda-agenda politiknya dapat diwujudkan. Sangat sulit dinalar, HTI dianggap memiliki agenda politik tersembunyi, tetapi dia sendiri menghindari politik praktis.

Sebagain orang lagi berargumen bahwa HTI wajib dilarang karena HTI akan mengubah Indonesia? Pertanyaannya adalah mengubah apanya? Kalau mengubah UUD yang bisa melakukan hanya Masjlis Permusyawaratan Rakyat (MPR). HTI bukan parpol, bagaimana bisa menjadi bagian dari MPR? HTI juga tidak memiliki organ para-militer, seperti yang dimiliki ormas-ormas lain. Apakah pernah aktivius HTI pernah menggunakan seragam loreng?

Jadi, HTI hanya memberi tawaran solusi masyarakat. Mengapa tawaran? Karena dipahami oleh HTI yang dapat mengubah masyarakat hanya masyarakat itu sendiri. Tentu saja setelah mereka memiliki pemahaman baru tentang kehidupan.
Seandainya Indonesia menerima tawaran HTI yakni dengan menerapkan Islam secara kaffah, lalu petanyaannya: siapa yang jadi pemimpinnya menurut HTI? Sepanjang yang saya tahu dari berbagai diskusi dengan para aktivis HTI dan membaca berbagai buku HTI, mereka tidak mempermasalahkan sosok yang akan jadi pemimpinnya.

Bagi HTI yang terpenting adalah memenuhi syarat syar’i, memiliki kemampuan, dan memiliki niat yang tulus untuk kebaikan masyarakat. Seandainya pemimpin yang sekarang ada mau menerapkan Islam secara utuh, dan masyarakat menghendaki pemimpin tersebut, aktivis HTI tidak akan keberatan sedikit pun. Mereka akan sami’na wa atho’na.
Jadi, HTI hanya memberi tawaran. Dalam bahasa HTI, tawaran inilah yang dinamakan dakwah. Tawaran kebaikan, ini pula yang dipahami oleh HTI telah dilakukan oleh para nabi terdahulu dengan sungguh-sungguh.

***
Semua orang sudah tahu bahwa HTI dicabut badan hukumnya dengan pertimbangan politis (melalui perppu), bukan melalui pertimbangan hukum. Dengan pencabutan badan hukum secara semena-mena dan persekusi terhadap para aktivisnya, diharapkan HTI akan mati.

Namun, pihak-pihak yang memusuhi dan melarang HTI sebenarnya tidak paham HTI yang sebenarnya. Mereka mengira bahwa HTI adalah seperti kelompok-kelompok lain. Kalau tidak ada uang, tidak ada aktivitas dan akhirnya mati. Mereka mengira kalau setiap kegiatan dipersekusi, aktivitas HTI akan ketakutan dan hilang semangatnya.

Tidak. Aktivis HTI sama sekali bukan tipe seperti itu. Mereka berdakwah bukan karena uang. Mereka berdakwah bukan karena ketenaran. Mereka juga tidak peduli dengan semua persekusi dan tantangan. Kata-kata seorang aktivis HTI menggambarkan sikap ini saat pencabutan badan hukumnya beberapa tahun silam: “Bagi kami sholat adalah wajib. Seandainya, masjid kami dirobohkan, shloat tetap wajib dan kami akan tetap menjalankan dengan penuh semangat”.
Artinya, bagi aktivitas HTI, baik dakwah mereka memiliki badan hukum atau tidak, itu sama saja. Tidak ada perbedaan sama sekali. Mereka akan tetap berdakwah sesuai kemampuan dengan menyesuaikan kondisi yang ada. Kalau pun ada perbedaan adalah perbedaan dalam strategi sesuai dengan situasi dan kondisi.

Apa bukti paling jelas bahwa mereka tetap eksis dan terus berkembang? Buktinya adalah aksi kemarin. Memang, aksi kemarin tidak bisa dikatakan sebagai aksi HTI, karena tidak ada tulisan HTI. Yang jelas, jumlah massa pada aksi kemarin adalah sekitar 3-10 kali lipat dibanding sebelum HTI dicabut badan hukumnya. Jika tidak percaya, silahkan tanyakan ke para polisi penjaga aksi atau bandingkan rekaman aksi mereka sebelum dicabut badan hukumnya dengan aksi kemarin.

Jadi, jika diasumsikan bahwa HTI akan bubar dan mati dengan dilarang, asumsi itu salah besar. Jika diperkirakan bahwa HTI akan mengecil dengan berbagai persekusi, perkiraan itu juga salah besar.
Lagi pula bagi mereka nama itu tidak penting. Mau HTI, mau KTI, mau RTI atau lainnya itu tidak penting. Bahkan, tidak ada nama juga tidak apa-apa. Yang terpenting adalah terus berdakwah dengan ikhlas karena Allah untuk mengajak manusia dan masyarakat pada kebaikan.

Kelompok dengan pemahaman ini sebenarnya unstopable. Semakin distop justru semakin cepat. Semakin dihalangi, justru semakin lincah. Seamkin ditekan, justru ada di mana-aman. Mereka terus bergerak dan bergerak, baik orang-orang yang memusuhinya melihatnya atau tidak melihatnya.
Kalian tidur, mereka bergerak. Kalian bangun, mereka juga bergerak. Kalian tidur lagi, mereka juga terus bergerak.

Wallahu a’lam bish showab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,25,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,2,Editorial,4,Ekonomi,200,fikrah,8,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,12,gerakan,5,Hukum,95,ibroh,17,Ideologi,72,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,52,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,88,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,291,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,52,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,18,Musibah,4,Muslimah,91,Nafsiyah,9,Naratif Reflektif,1,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3686,opini islam,89,Opini Netizen,2,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,5,Pemberdayaan,1,pemikiran,22,Pendidikan,125,Peradaban,1,Peristiwa,19,pertahanan,1,pertanian,2,politik,325,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,6,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,Sistem Islam,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,75,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,47,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,33,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,8,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: MEMAHAMI TAWARAN HTI UNTUK INDONESIA
MEMAHAMI TAWARAN HTI UNTUK INDONESIA
MEMAHAMI TAWARAN HTI UNTUK INDONESIA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgat0_403EY_QHkGZnor7d39SKXhTNHmS5Wu5q-rM3zGoaoe3niAq8oYnDYroXFmFpA06h11cRGRchNMRmPWLADB6gKwAgqEFFrJzB0MeQ9XKDrmCRqV13LSLWeMDsHTP8jwSTGT8mBuVxbdmqBYHuSmZr94s0Y2bZ7PR9HBNElABQEdi0SvpwNmGAORvs/s16000/FB_IMG_1739263591780_compress93.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgat0_403EY_QHkGZnor7d39SKXhTNHmS5Wu5q-rM3zGoaoe3niAq8oYnDYroXFmFpA06h11cRGRchNMRmPWLADB6gKwAgqEFFrJzB0MeQ9XKDrmCRqV13LSLWeMDsHTP8jwSTGT8mBuVxbdmqBYHuSmZr94s0Y2bZ7PR9HBNElABQEdi0SvpwNmGAORvs/s72-c/FB_IMG_1739263591780_compress93.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2025/02/memahami-tawaran-hti-untuk-indonesia.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2025/02/memahami-tawaran-hti-untuk-indonesia.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy