politik gen z
Gen Z Bersuara Tolak Kenaikan PPN: Pentingnya Kesadaran Politik Islam
Oleh: Eva Hana (Pendidik Generasi)
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% dari sebelumnya 11% menuai penolakan dari berbagai kalangan, termasuk Gen Z. Dikutip dari Kompas.com, berbagai kelompok, mulai dari mahasiswa hingga komunitas K-popers, berdemo di depan Istana pada Kamis (19/12/2024). Mereka menyuarakan penolakan atas kebijakan yang mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025 ini.
Presiden BEM Unair menyatakan bahwa kenaikan PPN ini merupakan kebijakan yang menyengsarakan rakyat (Beritajatim.com, 21/12/2024).
Kesadaran Politik Gen Z
Kepedulian Gen Z terhadap kebijakan yang merugikan rakyat adalah hal yang penting. Gen Z, sebagai salah satu kekuatan umat, harus membangun kesadaran politik yang benar. Mereka perlu memahami bahwa kebijakan semacam ini muncul dari penerapan sistem yang rusak. Penolakan tidak cukup hanya ditujukan kepada kebijakan pajak, tetapi juga kepada sistem kehidupan yang melahirkannya, yaitu sistem kapitalisme.
Kesadaran politik Gen Z harus dimulai dengan memahami akar persoalan yang terus menimpa negeri ini. Pergantian pemimpin dari berbagai latar belakang—militer, sipil, intelektual, hingga ulama—belum mampu membawa kesejahteraan. Sejak awal kemerdekaan hingga hari ini, kondisi rakyat justru semakin memburuk.
Menyikapi Sistem yang Rusak
Gen Z perlu melihat permasalahan ini dari sudut pandang sistem. Pergantian pemimpin tanpa perubahan sistem hanya akan memperpanjang masalah. Sistem demokrasi yang diterapkan saat ini telah terbukti rusak dan merusak. Bertahan dalam sistem ini sama saja dengan melanggengkan persoalan yang ada.
Potensi besar Gen Z saat ini justru dibajak oleh sistem demokrasi kapitalisme. Mereka hanya dipandang sebagai aset ekonomi atau target pasar konsumtif dan hedonis. Jika tidak menghasilkan materi, mereka dianggap tidak produktif.
Perspektif Islam terhadap Gen Z
Berbeda dengan kapitalisme, Islam memiliki cara pandang yang mulia terhadap manusia, termasuk Gen Z. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang harus dipenuhi seluruh kebutuhannya oleh negara. Dalam sistem Islam, pemimpin bertanggung jawab untuk benar-benar mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui penerapan Islam secara kaffah.
Islam juga menawarkan sistem pendidikan yang membekali Gen Z dengan ilmu pengetahuan agar mereka produktif dan mampu berkarya untuk umat. Pendidikan politik Islam, misalnya, mampu mengarahkan Gen Z untuk tidak terjebak dalam arus politik demokrasi. Dengan pemahaman ini, mereka dapat menggunakan dunia maya sebagai media dakwah untuk mengubah dunia, alih-alih terpengaruh oleh arus negatif media sosial yang dikendalikan Barat.
Membangun Kesadaran melalui Partai Politik Islam
Untuk mendapatkan pendidikan politik Islam yang benar, Gen Z perlu bergabung dengan partai politik Islam ideologis. Kelompok dakwah politik ini dapat mengarahkan perjuangan mereka menuju perubahan hakiki: kehidupan yang diatur oleh Islam secara kaffah.
Dengan demikian, Gen Z dapat menjadi trendsetter yang menginspirasi hijrah total bagi generasi mereka. Dunia maya pun dapat diubah menjadi sarana dakwah yang efektif.
Waallahu'alam bishawab.
COMMENTS