Mama gufron sesat
Oleh: Ummu Hanun (Aktivis Islam Kota Kendari)
Islam adalah agama yang mulia. Kemuliaan Islam begitu besar, sehingga menjadikannya sebagai agama yang benar sepanjang masa. “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah islam ....” (QS Ali Imran : 19)
Akan tetapi, pada faktanya islam yang seharusnya menjadi agama yang mulia dianggap sebaliknya.
Seperti kasus yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Muncul video viral di media sosial , seorang pria bernama Mama Ghufron mengaku dirinya sebagai seorang wali yang telah mengarang 500 kitab berbahasa Suryani (bahasa suriah klasik) serta mampu berbicara dengan jin dan semut. Bahkan di video lainnya , dia mengaku bisa mengubah air biasa menjadi air zamzam.
Netizen yang melihat video tersebut, banyak meragukan terkait kemampuan yang dia sampaikan. Akan tetapi, dalam wawancaranya di TV one, mama Ghufron bersikeras bahwa kemampuannya adalah benar.
Aktifis Islam, Farid Idris mengatakan bahasa isi ajaran Mama Ghufroh adalah sesat. Ia meminta MUI Banten segera memanggil orang tersebut untuk berdiskusi. Selama ini, ia juga tidak melihat pria Asal Banten itu membaca Al-Qur’an atau hadits saat berceramah (Suara Nasional 19/6/2024).
Kasus viral yang terjadi seperti kasus di atas bukan terjadi sekali atau dua kali saja. Akan tetapi sudah sering terjadi. Mengapa? Ada banyak faktor yang menjadi penyebab. Salah satunya adanya jaminan kebebasan berbicara yang membuat orang boleh berbicara sesukanya meskipun berdusta. Hal ini wajar karena sistem yang dianut adalah sistem kapitalisme dengan asas sekulerisme . Dari sistem inilah melahirkan paham-paham lainnya seperti liberalisme, pluralisme dan demokrasi yang mengagungkan kebebasan.
Di dalam demokrasi, kebebasan berpendapat akan menjadi puncak dari segala kebebasan. Termasuk kebebasan beragama, menyatakan keyakinan yang sewenang-wenang dan tidak sesuai dengan aturan beragama. Terpisahnya aturan agama dari kehidupan menyebabkan banyak bermunculan berbagai sekte dari agama tertentu.
Selain itu, tidak adanya sanksi yang tegas bagi pelaku penistaan menyebabkan penistaan ini semakin menjamur. Karena jika ditindak tegas, akan berbenturan atas nama HAM dan kebebasan berpendapat.
Sebagai umat yang meyakini Islam sebagai agama, sudah semestinya memiliki aqidah yang kuat dan tidak mudah terpengaruh dengan bermacam-macam ajaran diluar Islam. Aqidah itu menjadi pondasi dasar seorang muslim dalam beraktivitas. Keterikatan pada hukum syara' sudah selayaknya menjadi konsekuensi keimanan dia. Dengan senantiasa mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Allah Swt berfirman “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran:31)
Namun dikondisi sekarang sangat sulit untuk menjalankan ketaatan kepada Allah swt secara total. Agar bisa menjalankan secara total butuh adanya sistem Islam yang dijadikan panduan dalam menetapkan hukum.
Sistem Islam berbeda dengan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat sedangkan islam menutup segala kesempatan untuk menistakan agama.
Aturan dalam sistem Islam berlandaskan keimanan. Salah satu fungsi aturan diterapkan adalah melindungi akidah Islam. Oleh karena itu, sanksi tegas akan diberikan bagi pelaku yang menistakaan agama baik dalam bentuk pendapat, pemikiran, dan tingkah laku.
Ketegasan Islam terhadap penistaan agama dicontohkan oleh salah satu Khalifah Abdul Hamid saat merespon pelecehan kepada Rasulullah saw. Saat itu beliau meminta penjelasan kepada duta besar Perancis karena menggelar teater yang melecehkan Nabi saw. Beliau berkata :” Akulah Khalifah umat islam Abdul Hamid! Aku akan menghancurkan dunia disekitarmu jika tidak menghentikan pertunjukan itu.”
Begitulah seharusnya sikap pemimpin muslimin. Tegas dalam memberikan sanksi. Jika tidak demikian, maka Islam akan terus dinistakan. Hanya dengan sistem Islamlah agama akan terlindungi. Maka dari itu, seruan penegakan Islam secara kaffah harus disuarakan. Agar umat memahami satu-satunya solusi dari permasalahan yang terjadi saat ini adalah dengan diterapkannya Islam secara kaffah.
COMMENTS