Ibu, tanganmu harusnya tidak berdarah

Problematika keluarga

Ibu, tanganmu harusnya tidak berdarah

Belakangan ini, kasus pembunuhan makin sering terjadi, bahkan pelaku tak lain orang tedekat itu sendiri. Baru-baru ini, kasus pembunuhan yang sengaja di lakukan oleh seorang ibu kepada bayinya yang baru di lahirkan menjadi sorotan banyak masyarakat, lantaran sang ibu tak segan untuk membunuh bayi tersebut dengan cara yang memilukan, yaitu dengan menenggelamkan bayinya hingga merenggang nyawa. Setelah di telusuri, hal yang mendasari wanita tersebut tega melakukan pembunuhan adalah faktor ekonomi, lantaran merasa tidak sanggup untuk bisa menghidupi dan merawat bayi tersebut.

Itu hanyalah satu dari ribuan kasus pembunuhan yang bahkan dilakukan oleh ibu atau pun keluarga terdekat kepada seseorang yang harusnya menerima kasih sayang dar jiwa seorang ibu. Pada kasus yang lain, seorang ibu rela untuk menyiksa dan memukuli anaknya hingga tewas dengan alasan stres karena anaknya bersikap nakal, bahkan yang lebih ironi adalah mayat anak tersebut di buang ke saluran irigasi.

Apakah kita menyadari bahwa kasus-kasus serupa semakin banyak terjadi saat ini, di zaman di mana bahkan pembunuhan tidak lagi terkait dengan darah, dan bahkan tangan yang seharusnya lembut saat membelai anak menjadi tangan yang penuh darah karena tekanan hidup yang begitu berat.

Perlu kita pahami, bahwa posisi kita sekarang berada di tengah zaman yang penuh dengan tantangan. Jika kita memperhatikan setiap kasus yang terjadi seperti di atas, kita akan menemukan bahwa alasan tindakan tersebut akan bermuara pada faktor ekonomi. Banyak kasus yang kita temui seringkali berputar pada masalah paling mendasar dalam kehidupan, yaitu ekonomi atau masalah uang. Hari ini, kehidupan seakan makin mendorong wanita untuk keluar dari peran yang sesungguhnya, memaksa wanita untuk menanggalkan kemuliaannya.

Jika kita menelisik lebih dalam, pada kasus perempuan yang rela menjual dirinya, bahkan sampai ibu yang rela membunuh anaknya sendiri semuanya karena tuntutan hidup yang begitu tinggi. Namun begitulah hidup di dalam sistem yang menggerus fitrah seorang perempuan. Menjadi ibu, dapat di katakana sebagai hight level of women, ini karena perannya yang sangat penting dalam sebuah keluarga, bahkan negara.

Itulah sebabnya penting bagi seorang wanita untuk menuntut ilmu, bukan sekedar ilmu umum melainkan agama. Sebab, pada setiap kasus kita jumpai, akan di temukan bahwa ada berbagi faktor yang makin mendorong tindakan kriminalitas tersebut, yaitu lemahnya ketahanan iman, peran keluaga yang tidak terarah atau gagal, dan tidak akan adanya peran negara dalam menjamin kesejahteraan hidup rakyatnya, hal ini sekaitan dengan kehidupan negara yang sekuler/bebas.

Menjadi seorang ibu pada dasarnya, adalah fitrah semua wanita. Setiap wanita kan memiliki naluri keibuan yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupannya. Namun tuntutan kehidupan, mengalihkan sedikit demi sedikit fitrah keibuan tersebut dari diri seorang wanita. Beban hidup yang mencekik, membuat banyak tangan seorang ibu, penuh darah bahkan terhadap anaknya sendiri.

Oleh karenanya perlunya peran setiap elemen masyarakat untuk memperbaiki kehidpan ini. Pada masa kejayaan Islam, Negara mempunyai peran wajib dalam menjamin kesejahteraan seorang ibu dan anak dengan berbagai aturan dan kebijakan, mengatur setiap jalur nafkah, peran keluarga, lingkungan hingga pemberian santunan negara terhadap keluarga.

Islam pada hakikatnya memiliki sistem ekonomi dan pengaturan politik yang sungguh-sungguh mensejahterakan ummat, bahkan telah terbukti dalam penerapannya selama 14 abad lamanya, negara juga menjamin ketersediaan dana untuk mewujudkan setiap program kesejahteraan masyarakat. Sebabnya dalam kehidupan yang benar, tangan seorang ibu harusnya tidak berdarah, namun senantiasa hangat dalam mendidik generasinya.

Penulis : Riska Fadliah Angraeni

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Ibu, tanganmu harusnya tidak berdarah
Ibu, tanganmu harusnya tidak berdarah
Problematika keluarga
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpvjw07nD2Z5AUdgCaz5wPsQan438g3FTkZ3x0s0aoXjyvcAA0_rD2Vd2J-8uXl7nuyIXAcTX3GmGTjT0mlkdtvgSsK3cQnwb-a0IZRCM-wbzip54VHE9KApsG5CZRrAqY-RvD1UDBIiRqya6Chk5vZhNSYawvzFib_L4kLnbRFVhiP1JaFIeXTNIjEAQ/w640-h640/PicsArt_02-06-12.44.19_compress44.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpvjw07nD2Z5AUdgCaz5wPsQan438g3FTkZ3x0s0aoXjyvcAA0_rD2Vd2J-8uXl7nuyIXAcTX3GmGTjT0mlkdtvgSsK3cQnwb-a0IZRCM-wbzip54VHE9KApsG5CZRrAqY-RvD1UDBIiRqya6Chk5vZhNSYawvzFib_L4kLnbRFVhiP1JaFIeXTNIjEAQ/s72-w640-c-h640/PicsArt_02-06-12.44.19_compress44.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2024/02/ibu-tanganmu-harusnya-tidak-berdarah.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2024/02/ibu-tanganmu-harusnya-tidak-berdarah.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy