Tauhid pada anak
Oleh : Ummu Hudzaifah
Memiliki anak merupakan salah satu tujuan dari sebuah pernikahan. Ada kebahagian tersendiri ketika Allah mengamanahkan dan memberikan kepercayaan melalui dilahirkannya seorang anak yang melengkapi sebuah bahtera mahligai pernikahan. Bahkan semua orang menganggap sempurnanya sebuah keluarga jika terdiri dari suami, istri, dan anak.
Namun yang perlu diingat, anak adalah amanah yang Allah titipkan kepada kita. Maka penuhilah haknya sebagai seorang anak. Diantara hak seorang anak yang wajib kita tunaikan adalah mendidik serta membimbingnya ke jalan Allah.
Memang tidaklah mudah untuk menunaikan haknya. Apalagi kita hidup di zaman sekarang, perbuatan maksiat sangat mudah kita temui bahkan di pinggir jalan. mulai dari kasus tawuran antar remaja, hamil di luar nikah, pelecehan seksual, miras, pembunuhan, Pencurian dan lain-lain.
Dan itu semua terjadi disebabkan oleh tidak adanya nilai tauhid di hati para pelakunya. Andaikan nilai tauhid itu ada di hati seseorang, tentunya jika seseorang tersebut akan melakukan perbuatan maksiat, ia akan takut karena ia tahu kalau Allah Maha Melihat perbuatan hambanya dan azab Allah sangatlah pedih.
Oleh karena itu, begitu penting menanamkan nilai-nilai tauhid (mengenalkan Allah) pada anak. Dan Allah pun sudah membekali masing-masing pada diri anak sebuah fitrah (potensi diri yang suci).
Fitrah merupakan subtansi penciptaan manusia yang berasal dari ruh. Fitrah tersebut selalu condong pada kebenaran yang mutlak (Allah). Sebagaimana yang Allah SWT firmankan dalam surah ar-Rum ayat 30,
Mengenai ayat di atas, dalam tafsir Madinah al-Munawaroh dijelaskan bahwa, manusia diciptakan Allah dengan agama Islam sejak kelahiran mereka, maka janganlah merubah fitrah yang telah Allah tetapkan bagi hamba-Nya itu. Namun berpegang teguhlah di atas agama yang agung (Islam) dan jalan yang dapat mengantarkan kepada keridhaan Allah. Akan tetapi mayoritas hamba tidak mengetahui keagungan agama yang benar ini.
Dan perlu juga kita fahami, bahwa sejak di dalam ruh manusia telah mempunyai komitmen bahwa Allah adalah Tuhannya. Dan ini adalah bekal utama pada fitrah manusia. Allah SWT berfirman dalam surah al-A'raf: 172,
Artinya: " Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".
Fitrah ini menjadi modal awal yang harus kita kembangkan agar anak senantiasa menjalankan syariat Allah kapanpun dan di manapun.
Oleh karena itu, sangatlah urgen menanamkan tauhid pada anak sejak dini. bahkan sejak dalam kandungan pun hendaknya orang tua khususnya ibu, mengajarkan nilai-nilai tauhid kepada anak. Seperti, membacakan ayat suci Alquran atau mengajak ngobrol sang bayi (meskipun masih di dalam perut) dengan obrolan-obrolan yang berkaitan dengan mengenalkan Allah melalui nama-nama-Nya (Asmaul Husna).
Dengan harapan, semoga sang anak menjadi pribadi yang taat dan cinta kepada Allah dan Rasulullah, serta menjadi washilah atau perantara bagi kedua orang tuanya untuk berkumpul kembali di syurga-Nya.
Allahu A'lam bish showab.
Semangat sayanggg
ReplyDelete