Konsumsi Miras, Pemuda Jadi Tak Waras

By : Elis Jiddah Ghunayma | Pegiat Literasi Kota Tangerang yang terletak di Provinsi Banten merupakan salah satu daerah penyangga ibu kota k...

Islam telah menjadikan pemimpin sebagai orang yang bertanggung jawab penuh dalam urusan rakyat dan berfungsi untuk menjaga akal rakyatnya. Sehingga dalam perihal miras negara akan melarang rakyatnya minum miras, menghentikan produksi serta pendistribusiannya, tanpa khawatir kas negara akan berkurang.

By : Elis Jiddah Ghunayma | Pegiat Literasi

Kota Tangerang yang terletak di Provinsi Banten merupakan salah satu daerah penyangga ibu kota karena berbatasan langsung dengan Jakarta. Tangerang Selatan memiliki motto Cerdas, Modern dan Religius. Sifat-sifat mulia yang menjadi tantangan dan harapan semua pihak. Namun tak lepas dari fenomena yang sangat memprihatinkan yang terjadi pada generasi hari ini membuat kita semakin miris.

Diberitakan sejumlah muda-mudi pesta minuman keras (miras) sambil berkaraoke di Kantin Sekretariat Daerah (Setda) Pusat Pemerintah Kabupaten (Puspemkab) Tangerang. Dalam pengaruh alkohol, mereka juga berjoget joget ria. Tak jauh dari lokasi tengah digelar penutupan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 tingkat Kabupaten Tangerang. Tindakan tersebut adalah hal yang tidak etis dilakukan. Apalagi, lokasinya dekat Gedung Bupati dan DPRD. Kantin di kawasan Pemkab dijadikan aktivitas yang tidak beretika. Tangerangnews.com (13/1/23).

Semakin banyaknya remaja yang menjadi pelaku minuman keras, akan berkolerasi juga dengan maraknya kriminalitas. Baru-baru ini di Neglasari Tangerang, puluhan remaja diamankan polisi, diduga hendak melakukan tawuran usai menenggak miras. Liputan6.com. Tangerang. (15/1/2023).

Tak bisa dimungkiri hal tersebut marak terjadi ditengah-tengah masyarakat. Tindak kriminalitas terjadi karena berkaitan erat dengan anak muda usia produkif sebagaimana yang banyak terjadi di wilayah lainnya. Adanya penggunaan miras di kalangan anak muda sudah tak bisa disembunyikan lagi. Itulah yang pada akhirnya membuat anak muda semakin beringas dan tak bermoral.

Adapun pengaruh miras pada generasi muda Indonesia telah sangat merusak. Sebuah riset yang dilakukan pada tahun 2014 oleh Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) menunjukkan 23 persen remaja adalah pengonsumsi miras. Jika saat itu jumlah remaja mencapai 63 juta jiwa maka 14,4 juta remaja di antaranya terkontaminasi miras. Sungguh sebuah angka yang besar dan dapat menghancurkan generasi suatu bangsa.

Bukan tanpa sebab, tata aturan yang diterapkan di masyarakat saat inilah penyebabnya, yaitu kapitalisme dalam sistem ekonomi plus demokrasi dalam bidang politik. Dua-duanya berasaskan sekulerisme, pemisahan agama dari kehidupan. Akibatnya semua diukur berdasarkan kebebasan berperilaku dan berpendapat. Wajar jika Kantin Sekretariat Daerah dijadikan sarang mencari kesenangan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

Miras Induk Kejahatan

Tak ada yang mengelak bahwa miras (khamr) sebagai ummul khabaits ( induk segala kejahatan). Saat miras menjadi candu dan dianggap kebutuhan, maka fungsi akal akan berkurang, bahkan akan menggiring pemiliknya pada ranah tidak tidak waras. Sebagaimana sabda Baginda Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani berikut:
“Khamr adalah induk dari kekejian dan dosa yang paling besar, barang siapa meminumnya, ia bisa berzina dengan ibunya, saudari ibunya, dan saudari ayahnya.” (HR. ath-Thabrani).

Oleh karena itu, individu muslim tidak akan menjadikan miras sebagai aktivitas kesenangan unfaedah melepas penat atau lari dari masalah. Karena ia betul-betul memahami bahwa itu adalah aktivitas yang dilarang yang akan mendatangkan murka Allah Swt.

Islam Tegas Mengharamkan Miras

Islam menjaga akal umat manusia. Oleh karenanya, Islam tegas mengharamkan miras. Tak ada perdebatan di kalangan jumhur ulama bahwa miras adalah haram. Allah Swt. berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 90 berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang beriman, sungguh meminum khamr (miras), berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah termasuk perbuatan setan. Karena itu, jauhilah semua itu agar kalian memperoleh keuntungan."

Bahkan pelakunya akan mendapat sanksi ta’zir dari negara penerap syariat seperti jilid/cambuk 80 kali sebagaimana yang dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khaththab r.a.

Adapun hukuman yang diberikan pada produsen serta distributor miras/khamr akan lebih berat lagi dari sekadar cambuk karena bahaya yang ditimbulkan lebih besar dan meluas. Sebab, hukuman (sanksi) dalam syariat Islam berfungsi sebagai pencegahan (jawabir) bagi masyarakat luas dan hukuman (jawazir) bagi pelaku. Maka dengan begitu, rakyat akan merasa tenang dan tidak perlu turun tangan langsung untuk melakukan razia miras.

Semua regulasi dalam sistem Islam demikian terperinci dilakukan negara dalam tanggung jawabnya menjaga umat dari kegiatan yang haram. Nabi saw. telah melaknat sepuluh golongan berkaitan dengan khamr, yakni:
“Orang yang memerasnya, orang yang minta diperaskan, orang yang meminumnya, orang yang membawanya, orang yang minta di antarkan, orang yang menuangkannya, orang yang menjualnya, orang yang makan hasil penjualannya, orang yang membelinya, dan orang yang minta dibelikan.” (HR. Tirmidzi).

Sedangkan dalam tatanan negara, Islam telah menjadikan pemimpin sebagai orang yang bertanggung jawab penuh dalam urusan rakyat dan berfungsi untuk menjaga akal rakyatnya. Sehingga dalam perihal miras negara akan melarang rakyatnya minum miras, menghentikan produksi serta pendistribusiannya, tanpa khawatir kas negara akan berkurang.

Aturan Islam berkaitan dengan khamr ini juga akan bisa membangun mindset yang benar pada masyarakat nonmuslim sehingga mereka menyadari kebaikan di dalamnya. Meskipun dalam hal ini mereka masih boleh mengkonsumsinya namun dengan aturan yang ketat agar tidak keluar dari lingkungan mereka.

Perbandingan kehidupan kapitalisme saat ini dengan Islam terdapat perbedaan real tentang ri’ayah suunil ummah oleh negara. Maka, jika kita masih mempertahankan sistem kapitalisme yang minim pengurusan terhadap publik, kesejahteraan dan keamanan bagi mereka hanya ilusi belaka.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,185,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,49,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3555,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Konsumsi Miras, Pemuda Jadi Tak Waras
Konsumsi Miras, Pemuda Jadi Tak Waras
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXOFC7wyEEm-IMi1KAScZZQAWKAvZ41jNSR2aMmToFOl2l3p86nT1ivBgp3PFPwDskn4AM7fxdWgVCDPu4IoyWlYP1R24yenTR90B8ybpD00IzlsNz8hVNHkbI455Mx0PZy0_l3tRWEwAhNgi7nTaJ9j6-I_I66VtnVZyf9wwUFos2fYTwuYw2kYuj/s16000/20230126_000932_0000_compress15.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXOFC7wyEEm-IMi1KAScZZQAWKAvZ41jNSR2aMmToFOl2l3p86nT1ivBgp3PFPwDskn4AM7fxdWgVCDPu4IoyWlYP1R24yenTR90B8ybpD00IzlsNz8hVNHkbI455Mx0PZy0_l3tRWEwAhNgi7nTaJ9j6-I_I66VtnVZyf9wwUFos2fYTwuYw2kYuj/s72-c/20230126_000932_0000_compress15.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2023/01/konsumsi-miras-pemuda-jadi-tak-waras.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2023/01/konsumsi-miras-pemuda-jadi-tak-waras.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy