Bahaya Sekularisme Membayangi Perempuan

Sekularisme perempuan

Bahaya Sekularisme Membayangi Perempuan

Oleh: Asma Sulistiawati (Pegiat Literasi)

Bayang-bayang hilangnya rasa aman terus saja menghantui kehidupan perempuan. Sebagaimana dikutip dari Beritasatu.com (7/1), Polda Metro Jaya telah menyatakan wanita korban mutilasi di Bekasi bernama Angela Hindriati Wahyuningsih. Berdasarkan penelusuran Beritasatu.com, Angela diketahui merupakan mantan aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) yang dinyatakan hilang sejak Juni 2019. Hal itu diketahui dari cuitan aktivis lingkungan hidup dan mantan Direktur Eksekutif Walhi Indonesia, Chalid Muhammad pada 16 November 2019.

Pemberitaan media terkait kejahatan yang menimpa perempuan semakin mudah ditemukan. Mulai dari kasus pemerkosaan, pelecehan, KDRT, hingga kasus pembunuhan. Mirisnya kasus kejahatan ini menimpa perempuan tanpa memandang umur dan latar belakang. Tentu hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri. Banyak pihak yang menilai bahwa kejahatan terhadap perempuan terjadi karena minimnya akhlak individu. Tidak salah, namun seyogyanya kita mengkaji ulang, sebab ada faktor lainnya yang menjadi sebab kejahatan ini.

Saat ini kita hidup dalam sistem kapitalisme dengan asas sekularisme yang menjadikan corak kehidupan masyarakat jauh dari aturan agama. Wajar jika perilaku masyarakat kini banyak yang menyimpang dan berbuat kerusakan. Akibatnya jiwa mereka kering dari nilai ruhiyah, hingga tidak lagi memiliki benteng untuk mempertahankan diri dari hal yang membawa pada kerusakan. Mereka kehilangan pedoman sahih sebagai standar kehidupan, semuanya boleh dilakukan dibawah jargon kebebasan (liberalisme).

Dalam sistem yang berlandaskan sekularisme ini, perempuan dipandang sebagai objek dan komoditas sehingga terwujud relasi yang keliru antara laki-laki dan perempuan. Hal inilah yang menjadikan wanita selalu berada dalam kondisi yang tidak aman dan dirugikan. Maka mustahil jika kita berharap rasa aman pada sistem kapitalisme, sebab kapitalisme tidak pernah memandang perempuan sebagai kehormatan yang harus dilindungi.

Jika kita mendamba tersedianya ruang aman bagi perempuan, seyogyanya kita mengganti sistem kehidupan yang diterapkan hari ini dengan sistem kehidupan yang memuliakan perempuan, yakni sistem kehidupan Islam. Islam memiliki beberapa mekanisme untuk melindungi kemuliaan dan kehormatan perempuan. Pertama, Islam mewajibkan perempuan menutup aurat secara sempurna, untuk mencegah timbulnya sensualitas sehingga kehormatan perempuan lebih terjaga. Disamping itu, laki-laki harus ghadul bashar (menundukkan pandangan).

Kedua, Islam menetapkan kehidupan yang terpisah bagi laki-laki dan perempuan. Kecuali, pada aspek yang diperbolehkan hukum syarak untuk berinteraksi, seperti dalam hal pendidikan, kesehatan dan aktivitas ekonomi. Ketiga, adanya negara mengawasi media penyiaran. Tidak dapat dimungkiri, salah satu yang menyebabkan terjadinya kejahatan seksual diawali dari tontonan.

Untuk itu, negara dalam sistem Islam akan menyaring segala jenis tontonan. Tontonan-tontonan yang bisa menimbulkan syahwat, merusak masyarakat dan melanggar ketentuan hukum syara’ akan dilarang tayang oleh negara. Keempat, untuk mencegah dan membuat jera berbagai pelaku kejahatan, termasuk kejahatan seksual, maka negara akan menerapkan sistem sanksi Islam yang tegas.

Sungguh, berbeda dalam pandangan Islam. Perempuan dan laki-laki di hadapan Allah sama saja. Yang menjadi pembeda hanyalah ketakwaannya. Dari awal kedatangannya, Islam telah menempatkan perempuan pada kedudukan yang mulia. Karena itu,
perlindungan dan penjagaan kehormatan perempuan oleh Daulah Islam banyak dibuktikan dalam sejarah pemerintahan Islam.

Sebagai contoh kisah laki-laki Yahudi yang mengganggu seorang Muslimah di pasar bani Qoinuqa', sehingga tersingkap auratnya. Perempuan itu pun berteriak kepada kaum muslimin, kemudian datanglah seorang laki-laki muslim yang membunuh sang Yahudi. Kemudian Yahudi yang lain mengeroyok dan membunuh laki-laki Muslim itu. Akhirnya Rasulullah saw mengepung perkampungan bani Qoinuqa', dan mengusir mereka dari Madinah.

Demikianlah mekanisme Islam untuk mewujudkan ruang aman bagi perempuan. Mekanisme tersebut bukanlah sekadar teori semata. Akan tetapi, jauh di masa yang terdahulu Islam pernah menerapkan aturan tersebut dalam kancah kehidupan. Hasilnya, Islam telah membuktikan buah penerapan aturan-aturan tersebut, kemuliaan dan kehormatan perempuan benar-benar terjamin dan terjaga. Inilah yang harusnya menjadi tuntunan umat. Hukum-hukum Islam yang agung terbukti menjaga kehormatan perempuan selama masa kejayaan Islam. Wallahu ‘alam bishawab

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Bahaya Sekularisme Membayangi Perempuan
Bahaya Sekularisme Membayangi Perempuan
Sekularisme perempuan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrpAEiWxhZ_tOabGoWB4bwDge04mDLeuOztyag4JcbVKNBRYykqgZfroBrd3alT91kuumnFFpNOH7yo8B7u7qPun_xvX0HFM2SXR__-PqNPf9YVyl-wmMa-kQ7z_Xs_NbjfhlmUNXbUhQUIouangHsbE7x2asHjOtnUV5N-bQOOW9eZ8KzdP_Jc37a/s16000/20230126_102233_0000_compress78.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrpAEiWxhZ_tOabGoWB4bwDge04mDLeuOztyag4JcbVKNBRYykqgZfroBrd3alT91kuumnFFpNOH7yo8B7u7qPun_xvX0HFM2SXR__-PqNPf9YVyl-wmMa-kQ7z_Xs_NbjfhlmUNXbUhQUIouangHsbE7x2asHjOtnUV5N-bQOOW9eZ8KzdP_Jc37a/s72-c/20230126_102233_0000_compress78.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2023/01/bahaya-sekularisme-membayangi-perempuan.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2023/01/bahaya-sekularisme-membayangi-perempuan.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy