Anak Racuni Keluarga, Kapitalisme Mencetak Generasi ‘Malin Kundang’

Kapitalisme sekulerisme

Anak Racuni Keluarga, Kapitalisme Mencetak Generasi ‘Malin Kundang’

Oleh : Rima Septiani, S.Pd (Freelance Writer)

Sungguh biadab, zaman sekarang banyak anak yang berlaku buruk terhadap orang tuanya. Fenomena baru-baru ini sungguh mengejutkan. Satu keluarga warga Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang ditemukan tewas di dalam rumah diduga akibat racun yang dibeli oleh sang anak secara online.

Adapun satu keluarga yang tewas itu terdiri dari sang ayah berinisial AA(58), istrinya HR(54), dan anak perempuan DK (25). Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan terduga pelaku merupakan anak kedua dari keluarga korban, yakni DDS(22)

Kepada polisi DDS mengaku meracuni kedua orang tuanya dengan racun yang dibeli secara online. Mulanya DDS berstatus sebagai saksi, namun belakangan dia mengakui telah meracuni kedua orang tuanya. (cnnindonesia/29/11/2022)

Potret Kapitalisme Mencetak Anak Durhaka

Tak masuk akal, seorang anak tega menghabisi nyawa keluarganya. Pengorbanan orang tua selama ini tak ada yang melekat pada diri anak. Ibu yang telah mengandung, melahirkan , membesarkan dan mendidik sang anak seakan hilang dari ingatan.

Munculnya perilaku buruk anak terhadap orang tua bukanlah tanpa sebab, banyak faktor yang mempengaruhinya. Disfungsi peran keluarga dalam mendidik generasi salah satu penyumbang terjadinya fenomena seperti ini. Sebagaimana diketahui, keluarga merupakan benteng pertama dalam mendidik anak-anak. Tugas utama seorang ibu adalah ummun wa rabbatul bait dan madrasah pertama dan utama bagi anak. Di rumah lah penanaman karakter bisa diajarkan pada diri anak. Ibu sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya wajib memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak. Jika peran ibu tidak dijalankan secara utuh, maka wajar apabila generasi kehilangan teladan yang baik dari keluarga.

Problematika kehidupan manusia saat ini sudah kompleks dan berkaitan satu sama lain. Krisis akhlak pada generasi disertai faktor ekonomi yang sulit menjadi kolaborasi terbentuknya perilaku yang jauh dari ajaran Islam. Tidak sedikit kasus kedurhakaan anak pada orang tua karena dipicu masalah ekonomi.

Walhasil, ini semua bermuara pada satu sebab yakni diterapkannya sistem kapitalisme. Inilah akibat dari derasnya gempuran pemikiran kapitalisme yang menyerang keluarga. Sistem ini telah memproduksi anak durhaka yang mati fitrah. Anak tak lagi paham kewajiban berbakti pada orang tua. Pemahaman tentang memuliakan orang tua kini menjadi pudar. Orang tua tidak dipandang lagi sebagai sosok yang seharusnya dihormati dan disegani. Sehingga terlihat wajar kasus yang terjadi di mana anak menelantarkan orang tua, bak sampah dibuang ke jalan. Jika orang tua sudah memasuki masa renta, itu akan dianggap beban kehidupan. Miris memang keadaan seperti ini.

Inilah fenomena yang dihasilkan dari peradaban sekulerisme-kapitalisme. Paham ini meminggirkan peran agama sebagai pengatur kehidupan. Sekulerisme melunturkan nilai-nilai agama dalam lini kehidupan. Pengaruh paham ini sangat terasa di kalangan keluarga. Perjalanan orang tua ketika mendidik orang tua mendapat tantangan luar biasa. Hingga menyebabkan hubungan antara orang tua dan anak pun bisa terbutus. Paham yang salah ini menjadikan kasus-kasus anak durhaka semakin bertambah dengan berbagai macam latar belakang.

Paradigma sekuler liberal saat ini, telah ‘mendidik’ para anak menjadi karakter ‘malin kudang’. Rambu-rambu agama ditabrak. Anak-anak jauh dari nilai-nilai Islam sehingga tidak memahami hak dan kewajiban antar anggota keluarga. Anak tidak lagi mengenal kata haram dan larangan. Kebebasan berekspresi sudah menjadi panduan generasi dalam bertindak. Akhlak dan adab tidak lagi dikedepankan. Tidak jarang kita mendapati anak yang bersikap kasar pada orang tua, baik membentak atau memarahi. Alhasil, ajaran agama pun tidak lagi dijadikan panduan dalam mengatur aktivitas manusia.

Islam Memuliakan Orang Tua

Islam dengan seperangkat aturannya yang lengkap telah mewajibkan untuk seluruh manusia agar menyandarkan perbuatannya kepada Al-Qur’an dan As-sunnah. Ketaatan kepada Allah harus dipahami sebagai konsekuensi beriman kepada Allah. Islam mewajibkan anak untuk berbuat baik, bertutur kata yang sopan kepada ibu bapaknya, dan merawat mereka jika sudah renta, lebih-lebih sakit.

Uwais al-Qarni bisa menjadi contoh bagi kita bagaimana kecintaan seorang anak kepada ibunya. Pemuda saleh yang merawat ibunya yang renta dan lumpuh. Dia rela menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah untuk berhaji. Uwais meninggal dunia dengan didatangi ribuan malaikat yang mengurusi jenazahnya. Dengan pengorbanan yang mulia kepada ibunya, Allah menjanjikan surga kepadanya.

Inilah Islam, Islam mengajarkan cara memuliakan orang tua. Ketika orang tua masih hidup, seorang anak berkewajiban taat kepada orang tuanya, segera datang ketika dipanggil, menafkahinya sesuai kemampuan, berbicara dengan sopan, menghindari hal-hal yang tidak disukainya serta menjaga nama baiknya.

Rasulullah Saw. bersabda “Dosa besar yaitu menyekutukan Allah dan durhaka pada orang tua” (HR Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR At-Tirmidzi, Al-Hakim, Ath-Thabrani)

Sungguh sempurna ajaran Islam. Karakter Uwais Al –Qarni hanya lahir dari penerapan Islam secara kaffah. Aqidah islam dan syariah Islam akan menjamin lahirnya generasi yang paham dan tanggung jawab terhadap orang tua. Pendidikan Islam juga akan mencetak generasi yang berbakti pada orang tuanya. Wallahu alam bi ash shawwab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,185,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,49,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3555,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Anak Racuni Keluarga, Kapitalisme Mencetak Generasi ‘Malin Kundang’
Anak Racuni Keluarga, Kapitalisme Mencetak Generasi ‘Malin Kundang’
Kapitalisme sekulerisme
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJCti9mR_HJz-rbVPwf0Jq65oFjthSzcDrmKryYZ3Lbdkae9iOaGhC64PMsh5tib_usGUsoZCaG2je_9e3pJuAeStGN1HST14oxbwrWnD4oga_ndkwYSklej4APWgs4LOhlMWdzXUXg-66JEAxI267iLYAmmP7Np86EQXB5L7Y3Z3b48nmiHCvGwdH/w640-h480/png_20221217_093323_0000_compress3.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJCti9mR_HJz-rbVPwf0Jq65oFjthSzcDrmKryYZ3Lbdkae9iOaGhC64PMsh5tib_usGUsoZCaG2je_9e3pJuAeStGN1HST14oxbwrWnD4oga_ndkwYSklej4APWgs4LOhlMWdzXUXg-66JEAxI267iLYAmmP7Np86EQXB5L7Y3Z3b48nmiHCvGwdH/s72-w640-c-h480/png_20221217_093323_0000_compress3.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/12/anak-racuni-keluarga-kapitalisme.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/12/anak-racuni-keluarga-kapitalisme.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy