Pelangi Yang Tak Dirindukan, Ancaman Masyarakat Sekuler

Bahaya LGBT


Oleh: Zulhilda Nurwulan (Relawan Opini Kendari)

Pengesahan UU TPKS dan Permendikbud No. 30 tahun 2021 menjadi jalan pelegalan tindak penyimpangan seksual. Bisa dilihat semakin banyak kaum “pelangi” yang berani menampakkan diri di tengah publik.

Pasangan LGBT Ragil Mahardika dan Frederik Vollert yang selama ini berdomisili di Jerman kini berani muncul di permukaan setelah diundang di salah satu podcast milik selebriti. Meskipun banyak yang mengecam kehadiran mereka di podcast tersebut namun tidak sedikit orang yang bahkan mengidolakan dan mendukung tindakan miring mereka. Parahnya, akun Instagram milik Ragil Mahardika diikuti oleh 182 ribu orang yang notabene beragama Islam. Miris!

Setelah kemunculan Ragil dan Frederick di media akhirnya memunculkan Ragil -Ragil yang lain bahkan dengan penuh percaya diri para kaum “pelangi” itu mengakui kemiringan mereka. Naudzubillah.
Keberanian para kaum “pelangi” menampakkan diri di tengah publik tidak hadir secara spontan. Hal ini disebabkan adanya dukungan dari berbagai pihak mulai dari para pelaku bisnis, elit penguasa hingga selebriti.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengungkapkan ada lima fraksi di DPR RI yang dianggap “menyetujui perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)”.

Sebagaimana yang dilansir dari Antara news, Ia mengungkapkan bahwa saat ini di DPR sedang dibahas soal Undang-Undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Meskipun Ia enggan menyebutkan fraksi mana yang tengah membahas perkara tersebut.

Kemudian, dari sisi pelaku bisnis bisa dilihat dari dukungan berbagai bren ternama mulai dari lokal hingga internasional ternyata adalah pendukung kaum “pelangi” yang tak dirindukan ini.

Seperti yang dilansir dari Tagar.id, 30 Juni 2020, perusahaan yang mendukung gerak LGBT ini ialah Unilever, Facebook, Apple, Microsoft, Nike, Starbucks dan Walt Disney.

Dari fakta diatas bisa disimpulkan bahwa LGBT ini adalah perkara penting sehingga dibahas dalam rapat DPR dan mendapat dukungan dari berbagai bren ternama.

LGBT, Ancaman Masyarakat Sistem Sekuler

Penerapan sistem sekuler di tengah masyarakat membuat manusia semakin pongah menindaki hukum. Parahnya, manusia malah tidak peduli lagi jika tindakan mereka menyalahi norma dan aturan hukum.
Merebaknya tindakan penyimpangan seksual seperti LGBT adalah hasil dari kepongahan sistem sekuler ini. Sistem yang memberikan kebebasan pada manusia untuk menentukan kebebasan pribadinya ini memang telah mengakibatkan kerusakan dalam berbagai hal mulai dari masalah individu hingga negara.

Kesalahan semacam kasus LGBT adalah bagian dari kebebasan yang diagungkan oleh sistem ini. Masalah ini tidak bisa dibiarkan karena merupakan ancaman bagi masyarakat. Terlebih, bagi para orang tua yang memiliki anak remaja. Hari ini, LGBT menjadi tantangan sendiri bagi para orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak-anak. Hari ini, menjaga anak laki-laki sama sulitnya sebagaimana menjaga anak perempuan. Seorang anak bisa dengan mudah tersentuh tindakan LGBT dari lingkungan main di luar rumah. Sehingga, orang tua perlu memberikan perhatian penuh terhadap anak yang sudah mulai beranjak remaja yang mulai mengalami ketertarikan pada orang lain.

Virus LGBT merupakan virus berbahaya dan sangat mudah menular

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Dewi Inong Irana, memaparkan bahwa perilaku seksual lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) mempunyai risiko yang tinggi tertular IMS dan HIV/AIDS. Ia menambahkan, kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL) atau yang dikenal sebagai LGBT 60 kali lipat lebih mudah tertular HIV-AIDS dan penularan yang paling mudah melalui dubur.

Sejatinya, LGBT bukanlah merupakan penyakit medis melainkan sebuah penyakit sosial yang tumbuh di tengah masyarakat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Arif Satria.

“LGBT merupakan penyakit sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat pada hari ini. Perilaku ini adalah perilaku yang tidak bermoral dan dapat menghilangkan kehormatan bagi pelakunya,” ujar Arif saat menyampaikan sambutan dalam webinar yang mengangkat tema “Zina, LGBT, dan Ketahanan Keluarga” pada Jumat (11/3).

Maraknya kasus LGBT disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pola asuh yang keliru, keluarga yang berantakan, pergaulan bebas dan korban kejahatan seksual.

Dengan demikian, pemberantasan LGBT menjadi tugas seluruh kalangan mulai dari keluarga, lingkungan, masyarakat bahkan negara. Terutama, negara sebagai regulator memiliki tanggung jawab terbesar dalam pemberantasan masalah ini. Pemerintah perlu mengeluarkan tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang coba menyebarkan perilaku miring ini dengan sanksi hukum yang tegas agar kasus penyimpangan seksual seperti LGBT ini tidak semakin banyak.

Islam Menghukumi pelaku LGBT

Cukuplah kisah nabi Luth menjadi pembelajaran bagi manusia hari ini jika pelaku penyimpangan seksual sangat dibenci oleh Allah. Ingatlah, istri nabi Luth diazab bukan karena melakukan tindakan penyimpangan seksual (sodom) melainkan sekadar mendukung perbuatan keji itu. Naudzubillah.

Dalam kisah nabi Luth diceritakan bahwa Istri Nabi Luth dan pengikutnya yang berkhianat kepada Nabi Luth diazab Allah. Azab yang diberikan Allah kepada kaum Nabi Luth berupa bencana longsor, gempa bumi, dan hujan batu yang menimpa para kaum Sodom secara bertubi-tubi. Dalam sekejap mata, rumah, gedung, dan bangunan lainnya hancur lebur.
Rasulullah Saw pun telah memperingatkan kepada pengikutnya untuk menjauhi perlakuan menyimpang kaum Luth. Rasulullah bahkan memperingatkan sebanyak tiga kali untuk larangan ini. Sebagaimana sabda beliau:

“Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, Rasulullah SAW bersabda: Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth, Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth, Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth.” (HR. Ahmad).

Bisa disimpulkan, Islam sangat membenci perlakuan kaum sodom (LGBT) bahkan memberikan peringatan yang keras serta hukuman yang sangat pedih bagi pelaku maupun orang yang mendukung perilaku sodom (LGBT) tersebut. Olehnya itu, sebagai muslim yang taat kepada Allah sudah saatnya menantang perilaku yang menyimpang dari syariat seperti LGBT agar terhindar dari murka Allah. Kemudian, perlu menyadarkan masyarakat untuk kembali kepada fitrah mereka bahwa mendukung pelaku sodom (LGBT) berarti mengakui keberadaan kaum menyimpang itu. Sehingga, umat harus sadar bahwa azab tidak hanya menimpa pelaku LGBT melainkan orang-orang yang berdiam diri melihat kemungkaran ini. Naudzubillah.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Pelangi Yang Tak Dirindukan, Ancaman Masyarakat Sekuler
Pelangi Yang Tak Dirindukan, Ancaman Masyarakat Sekuler
Bahaya LGBT
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2JyYZgyZCYulWwoV9zeIDiOM1yfuxOmVKhfgZJcQVWbPw3XGMx9OSpZiBGoAMbN7XUWVFtRQLDymhiE-hfeseQFkxVZen74wnj3NjOazGBvDZwMHYMjlMIumMw1zujmc5NbD6lnv39GnW_DD_ghtvk7sXEDyrXkMfL8ZFnV6USq9yX8PY13ii8rq4/s16000/PicsArt_06-06-08.05.12_compress63.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2JyYZgyZCYulWwoV9zeIDiOM1yfuxOmVKhfgZJcQVWbPw3XGMx9OSpZiBGoAMbN7XUWVFtRQLDymhiE-hfeseQFkxVZen74wnj3NjOazGBvDZwMHYMjlMIumMw1zujmc5NbD6lnv39GnW_DD_ghtvk7sXEDyrXkMfL8ZFnV6USq9yX8PY13ii8rq4/s72-c/PicsArt_06-06-08.05.12_compress63.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/06/pelangi-yang-tak-dirindukan-ancaman.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/06/pelangi-yang-tak-dirindukan-ancaman.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy