Murtad dan Pindah Agama, Ironi di Negeri Para Wali

Khilafah Menjaga Akidah

Fenomena Murtad Pindah Agama

Oleh: Anita Ummu Taqillah (Pegiat Literasi)

Kejadian tentang artis pindah agama, baik yang masuk Islam atau yang murtad (keluar dari Islam) ramai memenuhi laman berita. Hingga diperbincangkan hampir di seluruh kalangan, baik di media sosial maupun di dunia nyata juga tak luput dari pembahasan tersebut. Seolah hal tersebut sengaja disemarakkan agar semakin ramai di telinga masyarakat. Sehingga kelak menjadi sesuatu yang seolah biasa dan kemudian akan dimaklumi.

Selain itu beberapa waktu lalu kabar tentang pemurtadan yang terjadi di Langkat, Sumatera Utara, yang dialami seorang wanita dan sempat menghebohkan jagad maya, juga turut meramaikan kasus ini. Namun yang lebih mengejutkan lagi, adalah tentang murtadnya 25 orang akibat ulah Muhammad Kece yang kini telah ditahan karena kasus penistaan agama.

Ketua MUI Pangandaran H Otong Aminudin saat itu menyebut, bahwa selama ini M. Kece selalu membuat kontroversi di desa dan bahkan pernah sampai diusir warga. Apalagi sudah ada 25 orang yang dimurtadkan oleh M. Kece (poskota.co.id, 21/9/2021).

Tentu hal ini menjadi sebuah ironi dimana negeri ini adalah negeri para Wali. Negeri yang penduduknya mayoritas Muslim, namun sangat rentan terjerat pemurtadan.

Sesungguhnya, ada beberapa faktor penyebab kenapa seseorang bisa murtad.

Pertama, faktor internal (dari individu) itu sendiri yang mempunyai pemahaman yang minim tentang Islam. Sehingga keimanannya mudah goyah.

Kedua, faktor eksternal atau dari luar. Faktor eksternal biasanya dipengaruhi oleh orang-orang yang memang secara sistemis mengajak untuk keluar dari agama Islam. Mereka tidak sendiri, tetapi berkelompok yang teroganisir dan bergerak untuk itu. Biasanya sasaran mereka adalah orang miskin dan diiming-imingi imbalan makanan, pekerjaan, dijanjikan akan dinikahi dan lain sebagainya.

Ketiga adalah faktor negara yang memang tidak mengatur tentang permasalahan pemurtadan. Sebab negeri ini mengacu pada sistem kapitalisme dengan azas sekuler-liberal. Negara memberi kebebasan dalam memeluk agama apa saja yang diyakini. Berpindah-pindah agamapun tidak masalah.

Beginilah jerat kapitalisme. Selama negeri ini masih menganut dan mengacu pada sistem kapitalisme, maka kasus-kasus murtad akan semakin banyak terjadi. Keyakinan dan keimana pada diri setiap Muslim pun sangat mudah digoyahkan.

Berkebalikan dengan sistem Islam, yang mana akidah atau keimanan benar-benar akan dijaga. Tidak hanya oleh masing-masing individu tetapi juga oleh lingkungan. Ditambah yang sangat berperan adalah dari negara.

Dari sisi individu, keimanan insyaallah akan kuat dan tidak mudah digoyahkan. Sebab, dari kecil dipahamkan oleh orang tua dan keluarga. Disekolahpun kurikulum diprioritaskan pada penguatan akidah. Di masyarakat akan saling beramar ma'ruf nahi mungkar, saling mengingatkan satu sama lain.

Apalagi negara, yang berkewajiban menjaga akidah umat dari seluruh aspek kehidupan. Baik dengan memberi pemahaman melalui media-media, kajian, kurikulum sekolah dan lain-lain. Selain itu juga menjaga dengan memberi sanksi tegas atas perilaku yang menghina agama, orang-orang yang keluar dari Islam (murtad) dan yang mempermainkan agama.

Sebab, murtad merupakan perbuatan yang merugikan, baik di dunia maupun diakhirat. Bahkan Allah subhanahu wata'ala telah mengancam dengan siksa neraka. Sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al Baqarah ayat 217, yang artinya : "Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Allah subhanahu wata'ala juga menyampaikan dalam Al Qur'an Surat Al Imran ayat 90-91 yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima tobatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati, sedangkan mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong."

Maka jelas sudah, murtad merupakan jalan yang buruk. Bahkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam juga bersabda tentang hukuman bagi orang yang murtad. "Barangsiapa mengganti agamanya, maka bunuhlah dia." (HR Bukhari).

Itulah sanksi tegas dalam aturan Islam, sehingga masyarakat tidak akan bermudah keluar dari Islam.

Wallahua'lam bishowab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,50,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3555,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Murtad dan Pindah Agama, Ironi di Negeri Para Wali
Murtad dan Pindah Agama, Ironi di Negeri Para Wali
Khilafah Menjaga Akidah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgl7VRtpQwuAvKZ1T5TENXPLCjn2VBQ_t5pyFd6zzYRa4rGTXRXvqi8Vn2gn_tb02yxAFZ-MzGInLOVZOmmYSr2Ufd4_7x8nyOultpLeeyEX9e4eGoj9jSjO2znGm_8NcYR4OnJD2OtkMHFZLJhkqJfewrt5O9tBsyGFGDRanpGppNC9ZAvI8tPVuJ/s16000/PicsArt_06-08-02.57.15_compress8.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgl7VRtpQwuAvKZ1T5TENXPLCjn2VBQ_t5pyFd6zzYRa4rGTXRXvqi8Vn2gn_tb02yxAFZ-MzGInLOVZOmmYSr2Ufd4_7x8nyOultpLeeyEX9e4eGoj9jSjO2znGm_8NcYR4OnJD2OtkMHFZLJhkqJfewrt5O9tBsyGFGDRanpGppNC9ZAvI8tPVuJ/s72-c/PicsArt_06-08-02.57.15_compress8.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/06/murtad-dan-pindah-agama-ironi-di-negeri.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/06/murtad-dan-pindah-agama-ironi-di-negeri.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy