Fasilitas Umum Dalam Islam
Oleh : Gita Agustiana, S.Pd.
Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan satu video yang menayangkan ambruknya seluncuran kolam renang kenjeran park surabaya. Tragisnya, kejadian ini mengakibatkan 16 orang cedera. diantaranya satu anak terindikasi mengalami cedera otak.
Berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, sambungan seluncuran air di kolam renang Kenpark tiba-tiba ambrol jatuh ke bawah sekitar pukul 13.30 WIB.
Pada saat ambrol, banyak pengunjung yang bermain di wahana tersebut sehingga sebagian pengunjung berjatuhan dari seluncuran yang ambrol dari ketinggian 10 meter. Dugaan sementara penyebab ambrol sambungan seluncuran tersebut dikarenakan lapuk.
Pengelola Kenjeran Water Park, Bambang Irianto mengungkap perosotan kolam renang ambruk diduga karena overload.
"Karena overload yang naik, kita selama ini sudah melakukan perawatan," kata perwakilan pengelola Kenpark Surabaya, Bambang Irianto, seperti dilansir detikJatim, Sabtu (7/5/2022).
Kasus seperti ini bukanlah kali pertama terjadi. Ini menunjukan kurangnya perhatian pemerintah didalam mengawasi setiap usaha swasta. karena yang menjadi orientasi pihak swasta sebagai pemilik atau pengelola lebih mendominasi keuntungan dari pada mempertimbangan keamanan apalagi kenyamanan.
Tidak hanya fasilitas publik yang dikelola oleh swasta, fasilitas publik yang dikelola oleh negara pun masih banyak kelalaian dan kekurangan, bahkan tidak jarang memakan korban jiwa. Seperti jalan raya yang berlubang, jembatan yang ambruk, sekolah yang tidak layak dan lain-lain.
Berdasarkan data dari Korlantas Polri yang dipublikasikan Kementerian Perhubungan, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 Kasus pada tahun 2021, dimana kecelakaan tersebut 15 persen diakibatkan oleh rusaknya fasilitas jalan.
Dari dunia pendidikan, Laporan hasil riset terbaru yang dilakukan YAPPIKA-Action Aid menunjukkan, sebanyak 250.000 atau 1 dari 5 ruang kelas SD Negeri di Indonesia dalam kondisi rusak, rawan roboh, lembab, dan berdebu.
"Kondisi ini menempatkan 1 dari 5 anak SD setiap hari terancam bahaya belajar di ruang kelas yang rusak," ujar Direktur Eksekutif YAPPIKA-ActionAid, Fransisca Fitri pada acara diskusi virtual dengan media di Jakarta, Minggu (2/5/2021).
Sudah menjadi kewajiban negara untuk menjamin keamanan dan keselamatan rakyat. Mirisnya dalam sistem kapitalisme rakyat tidaklah dijadikan prioritas utama, melainkan keuntungan segelintir elit dan penyokongnya.
Islam mewajibkan negara bertanggung jawab penuh atas keselamatan warga Seperti dalam kisah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.
Suatu ketika Khalifah Umar mendapat laporan ada seekor keledai yang terperosok di wilayah Baghdad, karena jalan yang berlobang. Begitu mendengar laporan itu Khalifah Umar menangis sejadi - jadinya. Dia merasa bersalah. Ajudan Khalifah pun kaget dan heran, "Mengapa Amirul Mukminin menangis, toh ini hanya seekor keledai?" Mendapat pertanyaan ini Khalifah Umar tampak memerah wajahnya karena marah, "Bagaimana aku nanti mempertanggungjawabkan di depan Allah terkait nasib keledai ini?".
Betapa hati - hatinya Khalifah Umar dalam mengemban amanah sebagai pemimpin. Bahkan nasib seekor keledai pun menjadi perhatiannya. Konon akibat peristiwa itu di era kepemimpinannya,Khalifah Umar banyak membangun infrastruktur, di antaranya membangun jalan dan sarana transportasi yang menghubungkan antar daerah.
Membandingkan kepemimpinan Khalifah Umar dengan kepemimpinan para pemimpin di era sekarang ini, rasanya seperti membandingkan antara langit dan sumur. Begitu jauh perbedaannya.
Hari ini, betapa umat merindu pemimpin seperti sosok sang Khalifah Umar. Sosok pepimpin yang taat, tegas dan amanah terhadap tugas yang diembannya. Pemimpin seperti ini hanya ada ketika kita berada dalam naungan Khilafah.
Wallahu a'lam bishshawab. []
COMMENTS