indonesia darurat LGBT
Oleh : Waryati (Aktivis Muslimah)
Keberanian publik figur yakni Deddy Corbuzier (DC) mengundang pasangan gay dalam acara podcastnya menuai kritik banyak kalangan. Terutama mereka yang menyadari betul bahwa perilaku menyimpang kaum L987 adalah perbuatan melanggar aturan agama yang sangat dibenci Allah SWT. Walau seusai mendapat kritik pedas dari para pengikutnya maupun sindiran keras dari masyarakat, DC Take Down video tersebut dari kanal You Tubenya.
Menerima eksistensi kaum L987 sama saja dengan mengakui keberadaannya. Itu berarti mendukung perbuatan mereka. Padahal, telah jelas larangan dalam Al Quran mengenai hubungan sesama jenis. Dan itu dapat mengundang laknat Allah turun ke bumi sebagaimana terjadi di jaman Nabi Luth.
"Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar," (terjemah Qs. Hud: 82).
Tak cukupkah peringatan Allah di masa dulu menjadi pembelajaran bagi orang yang berpikir? Makin maraknya video serupa wara-wiri di media sosial bukti bahwa umat ini semakin jauh dari ajaran Islam sebenarnya. Sekularisme telah sukses membelenggu manusia dengan kesesatan yang mereka lakukan. Pemisahan agama dari kehidupan menjadi candu atas nama kebebasan.
Pengakuan terhadap pencipta tak hanya meyakini adanya Allah semata, tanpa menjalankan seluruh syariatnya. Meninggalkan apa-apa yang dilarang adalah sebuah kewajiban. Termasuk mengatakan benar jika itu benar dan berani mengatakan salah jika itu salah. Seperti itulah konsekuensi dari sebuah keimanan.
Islam dengan seperangkat aturannya telah mengatur bagaimana manusia harus berpikir, berbuat dan berperilaku. Benar salah landasannya dari akidah Islam. Bukan berdasarkan perasaan apatah lagi dasar kebebasan yang diusung dari akidah sekularisme yang justru menjerumuskan manusia ke jurang dosa.
اَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُوْنَۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ
Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?
Ayat di atas dengan tegas menyatakan bahwa hukum Allah yang terbaik. Jika pun ada sebagian manusia meyakininya namun tak mau melaksanakan keseluruhan hukum-hukumnya, maka mereka termasuk orang-orang yang mendustakan agamanya.
Selama sistem sekular kapitalisme masih bercokol dalam benak kaum muslimin, berbagai penyimpangan perilaku seperti L987 akan terpelihara. Terlebih jika UU negara memihak atas kebebasan sebagai bentuk perlindungan terhadap warga negara. Hal demikian menjadi penyebab semakin banyak orang-orang yang terjangkit perbuatan laknat tersebut. Sehingga mereka kian berani menampakkan jati diri dan muncul di tengah masyarakat.
Untuk menghentikan perilaku menyimpang yang dapat menjerumuskan manusia pada kehinaan, maka dibutuhkan peran negara sebagai pembuat undang-undang. Tentu saja landasan benar dan salah harus sesuai dengan standar syariah. Islam mengatur perbuatan manusia dengan hukum-hukumnya. Jika melanggar, maka dianggap melakukan keburukan yakni kejahatan. Setiap pelaku kejahatan harus diberikan sanksi tegas dengan hukuman keras agar memberi efek jera. Sehingga dampak kejahatan tidak menyebar luas dan merusak masyarakat.
Maka dari itu, kembali pada aturan sesuai fitrah manusia adalah solusi paripurna atas segala problematika kehidupan. Islam satu-satunya aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Rabbnya, dirinya dan sesamanya. Ajaran Islam menjadi standar tuk mengatasi setiap persoalan kehidupan dan solusi setiap persoalan. Dengan diterapkan aturan Islam secara kaffah niscaya setiap insan akan berusaha maksimal menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya.
Wallahua'lam.
COMMENTS