konflik israel palestina
Yerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia. Permukiman pertama yang diduga berasal dari masa empat ribu tahun sebelum masehi. Dalam pandangan Islam, Yerusalem mendapat posisi istimewa. Para Nabi, pernah mendiami kota Yerusalem dan menyebarkan ajaran tauhid. Juga, kota tersuci ketiga setelah Mekkah dan Madinah, Tanah yang diberkati, dan Kota diberkati, dengan tersebar dalam 21 surat Al-Qur'an. Misal tertera di Q.S al-Maidah ayat 21, yang artinya :"Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang merugi".
Selain itu, kiblat pertama umat Islam, Masjid Al-Aqsha, terletak di Yerusalem. Termasuk di dalamnya Qubbat Ash-Shakhrah, yang diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad saw berpijak sebelum Allah memberangkatkannya ke Sidratul Muntaha, Al-Qur'an mengabadikannya sebagai perjalanan Isra' Mi'raj Rasulullah saw.
Di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khaththab, Yerusalem kembali dibebaskan oleh umat Islam dari penguasaan Persia maupun Romawi Timur yang dibawah Kaisar Heraklius, dan turut menyebarkan ajaran Kristen ke Yerusalem. Sementara itu, umat Islam sedang bersemangat menyebarkan ajaran Rasulullah saw ke luar Arab, antara lain, dengan jalan penaklukan.
Pada 687 masa Khalifah dari Bani Umayyah, Abdul Malik, memulai pembangunan Qubbat Ash-Sakhrah di lokasi sebuah kota besar sebagai daya tarik para peziarah yang datang dari pelbagai penjuru dunia ke Yerusalem. Empat tahun kemudian Komplek Yerusalem selesai dibangun.
Pada 1192, Shalahudin al-Ayyubi melancarkan gencatan senjata di Yerusalem tatkala perang salib terjadi, dengan hasil kondisi tenang untuk tiga agama yakni Islam, Yahudi, dan Kristen.
Dari sejarah-sejarah tersebut Islam hadir dengan membawa toleransi yang penuh dengan penghormatan hidup nyaman ketiga agama dan tidak ditemukan pemaksaan dalam memeluk Islam. Ternyata pula Yerusalem pernah jadi pusat studi ilmuwan Islam dan Barat, bahkan tempat bermukimnya ulama sekaligus ilmuwan tersohor Al-Ghazali (lahir 1058).
Kini, Yerusalem kembali ternodai, terjadi konflik. Polisi Israel dan warga Palestina bentrok di Komplek Masjid al-Aqsha Yerusalem Jum'at,15 April 2022 pagi. Pasukan keamanan Israel menembaki demonstran dengan peluru karet dan granat, sementara pengunjuk rasa Palestina membalas dengan lemparan batu. Dan siangnya sejumlah kaum muslim membersihkan masjid, dan tetap menjalankan ibadah shalat jum'at.
Al-aqsha di mata orang-orang Yahudi menyebutnya sebagai "Temple Mount" situs paling suci di mana mereka dapat berdo'a, merujuk pada dua kuil yang dikatakan berdiri di sana sejak zaman kuno.
Terakhir sebelumnya pada Ramadhan 2021, menyebabkan konflik 11 hari. Ketegangan terjadi disebabkan bertepatannya bulan Ramadhan dengan perayaan paskah Yahudi.
Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh menyebut serbuan polisi Israel di Masjid Al-Aqsha itu sebagai "serangan brutal terhadap jama'ah selama bulan suci".
Kejahatan perang Israel sudah 74 tahun dan tak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari lembaga Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sikap hipokrit ini yang seolah menutup mata atas serangan pada bangsa Palestina. Serta platform media sosial membatasi penyebaran konten terkait konflik Israel dan Palestina, sesuai kepentingan Israel yang dilindungi lembaga Internasional.
Hanya dengan membumikan kembali syariah Islam secara menyeluruhlah kejadian ketidakadilan dan tidak transfarannya di Palestina akan tuntas terselesaikan. Sekaligus kesucian KotaYerusalem akan lebih terjamin.
Wallaahu'alaam.
Oleh : Ai Lulu (Pemerhati Umat)
COMMENTS