sistem ekonomi islam
Oleh; Titin (owner Angkringan Jahe Merah)
Dahulu ada kisah Karun yang namanya abadi sangat lengket terbawa oleh kondisi dunia di mana pun, karena harta dan kematiannya. Namun sayang kini, yang di ambil hanya separuh saja dari kisah tersebut, dan diterapkan pada peradaban sekuler kapital saat, yaitu harta.
Iya, siapa pun tidak akan pernah bisa membantah, kebenaran sistem ini karena tujuannya sudah benar tidak menyertakan agama sebagai pengontrolnya. Sehingga di sana terbentang kebebasan dalam hal meraup harta. Tanpa kenal dan memikirkan kanan atau kiri. Boleh atau tidak, halal apa haram. Dan akhirnya bisa mematikan hati. Wujud tuntutan pribadinya adalah untung dan keuntungan besar.
Pada kisah si Karun disebutkan abadi dalam Alquran surat Al-Qaṣaṣ : 78
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِنْدِي ۚ أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا ۚ وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ
Dia (Qarun) berkata, \"Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku.\" Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat dari padanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka.
Lihatlah sifat yang ada pada Karun sombongnya tingkat dewa. Hartanya akan menutup hati dan sikapnya, membuatnya lupa diri akan bahaya besar siap menerkamnya. Kekayaan yang Allah berikan merasa karena kepintarannya(Q.S. 39:49).
Karun lupa hartanya adalah ujian. Karun lupa bahwa orang-orang yang terdahulu yang kekayaannya melebihinya, mati hina dan Allah binasakan sebagai bukti mereka itu siapa. Mereka telah berani mengambil baju Allah. Sifat sombong yang melampaui batas, yang tiada seorang pun pantas untuknya, kecuali Allah.
Tetapi Karun walaupun kunci-kunci perbendaharaan hartanya tidak kuat dipikul oleh empat puluh lelaki besar yang kuat. Ia tetap sombong dan tetap berlaku aniaya. Akhirnya Karun dan kekayaan serta kesombongannya di tenggelamkan ke dasar bumi dan tidak seorang pun yang bisa menyelamatkannya. Apalagi hartanya. Allah timpakan azab sebagai peringatan manusia karena memperoleh harta tidak di gunakan pada jalan yang Allah ridhoi.
Kini lain lagi, penampakan harta di zaman digital milenial. Ekonomi kapital telah menghimpit masyarakat pandemi. Tingkat ekonomi masyarakat sangat merosot tajam dan minus. Namun mencuat di media, berita pejabat naik kekayaannya di tengah bertambahnya penduduk miskin.
Terbukti setelah KPK mengadakan analis terhadap laporan LHKPN setahun terakhir pandemi, “kekayaan pejabat naik mencapai 70,3 persen”. Pahala penyebutnya. Waw Nilai yang fantastis. Padahal, Badan Pusat Statistik melaporkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 mencapai 27, 54 juta orang(kompas.com 13/9/2021)
Apakah mereka ada rasa antar sesama? Tidak! Apakah dia paham bahwa di dalam harta, rezeki yang Allah berikan di sana ada hak orang lain? Tidak! Lalu tahukah perampasan hak itu di larang? Tentu boleh karena semuanya sudah sesuai dengan sistemnya yaitu negara penganut ekonomi sekuler kapitalis. Apa pun dijadikan halal bisnis. Dan sampai kapan pun sudah benar akan terus begini!
Kecuali sistemnya yang di ganti. Sistem Islam. Sistem ekonomi Islam bila itu bidang Ekonomi. Dan sistem Islam kaffah akan melindungi siapa saja termasuk para pejabat penguasa negara untuk tidak semena-mena terhadap penguasaan harta dan menuntun pendistribusiannya ke jalan yang Allah Ridhoi. Tentu sistem Islam kaffah akan memberikan jembatan para penerapnya menuju janah-Nya nan abadi.
Ini lah sebenarnya kunci perbendaharaan harta yang sesungguhnya. Bedanya dengan Karun siapapun mereka harus segera takut, terlebih berada di dunia yang secanggih ini harus segera mengambil pelajaran dari terhina dan terbinasakannya Karun karena hartanya. Ia lenyap ditelan bumi tanpa berarti. Hartanya tak sedikit pun bisa menolongnya juga kedudukannya
COMMENTS