Robot PNS
Oleh : Rochma Ummu Arifah
Presiden Jokowi melontarkan wacana mengenai penggantian Pegawai negeri sipil atau PNS dengan robot kecerdasan. Wacana ini pun mendapatkan sejumlah tanggapan dari masyarakat. Tak sedikit yang menentang hal ini serta mempertanyakan keefektifannya.
PNS Digantikan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan digantikan dengan robot kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan reformasi birokrasi di era kemajuan teknologi yang sedang berlangsung saat ini.
Jumlah PNS dari tahun ke tahun memang mengalami penurunan. Tentu hal ini disinyalir sebagai satu bentuk penyesuaian dengan tujuan akhir yaitu untuk menggantikan posisinya dengan robot ini.
Dalam sebuah perhitungan, memang memperlihatkan penurunan dari jumlah PNS ini. Jumlah PNS berstatus aktif per 30 Juni 2021 adalah 4.081.824 atau mengalami penurunan 3,33 % dibandingkan dengan 31 Desember 2020. Jumlah PNS terus mengalami penurunan sejak tahun 2016," tulis buku tersebut.
Secara rinci, pada 2015 jumlah PNS tercatat sebanyak 4.593.604 orang. Kemudian turun menjadi 4.374.341 di 2016 dan turun lagi menjadi 4.289.396 di 2017.
Lalu di 2018 jumlah PNS kembali turun menjadi 4.185.503 orang dan naik tipis menjadi 4.189.121 di 2019. Meski begitu, di 2020 jumlah PNS aktif kembali turun jadi 4.168.118 orang.
Kemudian pada 2021 per Juni jumlahnya menjadi 4.081.824 orang yang terdiri dari PNS bekerja pada instansi pemerintah pusat sebanyak 949.050 (23%) dan PNS yang bekerja pada instansi pemerintah daerah berjumlah 3.132.774 (77%).
Pengelolaan PNS
PNS sebagai satu komponen abdi negara secara nyata memang dibutuhkan untuk membantu jalannya roda pemerintahan di berbagai aspek. Pemerintah tentu sangat membutuhkan keberadaan pegawai-pegawai ini demi usaha untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup masyarakat.
Hanya saja, dengan jumlahnya yang cukup besar, tentu saja membutuhkan anggaran yang amat besar pula. Anggaran ini dibutuhkan dalam penggajian dan pemberian Tunjungan lainnya. Tentu saja, dengan keadaan anggaran negara yang ada saat ini, besarnya anggaran untuk memberikan gaji kepada PNS dirasa sangat berat.
Sejatinya, hal ini kembali kepada pengelolaan anggaran itu sendiri. Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang menggantungkan pemasukan kas negara dari pajak. Pajak ditarik dari rakyat dari berbagai aspek. Jumlah penarikan pajak dari tahun ke tahun ditingkatkan. Sejatinya penempatan pajak sebagai sumber pemasukan utama negara sangatlah tidak tepat. Karena seharusnya, hal ini bisa diambil dari pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang sangat melimpah ruah. Dari sinilah, seharusnya pemerintah mendapatkan banyak harta yang nantinya dapat digunakan untuk pemenuhan belanja negara yang salah satunya adalah untuk menggaji para PNS ini.
Allah SWT telah memberikan karunia-Nya yang amat besar untuk Indonesia. Sebagaimana yang disebutkan dalam s it rat At-taubah ayat 116, yang artinya berbunyi, "Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah." Tinggal manusianya sajalah yang punya kewajiban mengelolanya dengan tepat demi kemaslahatan manusia itu sendiri.
COMMENTS