idul adha ppkm
Oleh : Gita Agustiana (Penulis Ideologis)
Pemerintah telah resmi melakukan kebijakan PPKM Darurat ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ) sejak tanggal 3 Juli yang lalu dan akan berlangsung hingga tanggal 20 juli mendatang. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi dan mencegah penyebaran covid 19 yang saat ini tengah melonjak.
Ada beberapa aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melaksanakan kebijakan PPKM Darurat ini. Salah satunya, menyuruh masyarakat untuk melaksanakan ibadah (seluruh agama) dirumah saja. Itu artinya, untuk pelaksanaan salat idul adha yang jatuh pada tanggal 19 Juli mendatang juga akan ditiadakan.
Hal ini telah disampaikan oleh menteri agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada hari Jumat (2/7/2021) yang lalu. Ia menegaskan bahwa salat id di zona PPKM Darurat akan ditiadakan. Begitupun aktivitas takbiran menyambut idul adha 1442 H juga dilarang. Hanya diperkenankan dilakukan di rumah masing-masing. Adapun dalam penyembelihan kurban hanya disaksikan oleh pihak yang melakukan penyembelihan kurban dan daging kurban akan dibagikan ke rumah masing-masing warga. Ini dilakukan supaya menghindari kerumunan.
Sementara rakyat disuruh untuk beribadah di rumah masing-masing, pemerintah malah tetap menjalankan kegiatan proyek konstruksi seratus persen. Ini diutarakan oleh menko kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Panjaitan. Beliau menyebutkan pelaksanaan kegiatan kontruksi beroperasi seratus persen dengan menerapkan protokol kesehatan.
Terlihat jelas bagaimana kebijakan yang dibuat oleh rezim ini. Begitu carut marutnya. Kebijakan yang dibuat tidak seiring dengan kebijakan pada sektor lain. Pemerintah mengekang satu kebijakan, akan tetapi melonggarkan kebijakan lainnya. Seperti sikap pemerintah yang menyuruh salat id adha di rumah saja, tetapi tetap melaksanakan proyek konstruksi. Rakyat harus mentaati aturan kebijakan PKKM darurat, sementara pemerintah membolehkan WNA masuk ke Indonesia hingga muncul berbagai macam varian virus. Dan lagi, pemerintah menyuruh segala aktivitas daring, akan tetapi tetap membolehkan mall, supermarket, dan pasar. Padahal disinilah banyak terjadi kerumunan.
Sungguh ironi, beginilah wajah buruk dari kepemimpinan kapitalis. Ibadah menurutnya hanya urusan pribadi saja. Kepemimpinan kapitalis yang sekuler akan terus menghalau syiar-syiar Islam dengan iming pandemi covid 19. Seperti pelarangan shalat berjamaah, shalat id, takbiran dan semacamnya. Padahal ditengah kondisi pandemi covid 19, seharusnya negara memfasilitasi umat untuk semakin bertakwa kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman :
ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ
Artinya : "Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati" (QS Al hajj : 32).
Atas kondisi pandemi ini, seharusnya kita sebagai umat muslim semakin mendekatkan diri kepada Allah, bukan malah meninggalkan ibadah. Namun lagi dan lagi watak pemimpin sekuler dalam sistem kapitalisme akan terus menggerus umat muslim untuk jauh dari agama.
Adanya kebijakan ini akibat kegagalan pemerintah dalam menangani pandemi. Hingga urusan beribadahpun terganggu. Dari banyaknya kebijakan pemerintah tidak satupun yang berhasil menangani pandemi covid 19. Rakyat juga dibebani dengan aturan PKKM tanpa solusi bagaimana penghidupan mereka. Sementara pemerintah tetap memberikan perlakuan istemewa kepada para kapitalis.
Umat harus segera sadar bahwa solusi tuntas hanya ada pada Islam. Dalam Islam, negara wajib untuk mensyiarkan agama. Sosok Khalifah dalam daulah Islam ialah yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Sehingga ketika diberikan ujian dari Allah berupa pandemi Khalifah berupaya untuk selalu menanamkan iman dan takwa kepada umat sembari mencari solusi sesuai syariat Islam. Khalifah dalam Islam ialah wakil umat yang tugasnya hanya untuk mengurusi umat. Ketika ada ujian berupa pandemi, maka seorang Khalifah akan bertanggung jawab penuh terhadap urusan umat, bukan malah berlepas tangan. Beginilah sosok pemimpin yang dirindukan oleh umat sekarang. Pemimpin yang beriman lagi bertanggungjawab atas yang ia pemimpin. Sosok ini hanya bisa kita temukan ketika daulah Khilafah Islamiyyah tegak. Semoga segera. Aamiin ya rabbal alamiin.
Referensi :
https://www.liputan6.com/news/read/4597119/kemenag-meniadakan-salat-iduladha-1442-di-masjid-dan-melarang-takbiran
https://pangandaran.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-102146764/ppkm-darurat-tempat-ibadah-ditutup-total-proyek-jalan-100-persen
COMMENTS