pemerintah mengambil langkah Work from Bali. Langkah ini digencarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitn
Oleh : Winda K | Komunita Ibu Bahagia
Sudah setahun lebih wabah corona menyelimuti dunia. Keberadaannya nyata. Dan kini virus covid-19 ini sudah bermutasi untuk kesekian kali. Makin hari virus ini makin menunjukkan "kekuatannya". Terbaru, Mei 2021 varian Inggris dan India dinyatakan menyebar dengan cepat via udara. Berita keganasan corona telah merata diketahui. Berita kematian karenanya pun berseliweran di media-media yang ada. Negara2 yang memiliki kasus tinggi corona memberanikan diri untuk menutup / lockdown negaranya. Bahkan meski setelah negara tersebut menunjukkan penurunan kasus, namun ketika kasus ini kembali naik di negara tersebut. Pemerintah setempat memutuskan lockdown kembali. Dua, tiga kali beberapa negara lockdown. Negara jiran pun memutuskan lockdown.
Tapi tidak dengan Indonesia. Dilansir kompas.com, per 9 Mei 2021 kasus positif Covid-19 sebanyak 1juta 8 ratus lebih orang. Sejauh ini langkah yang diambil pemerintah adalah prokes 5M 3T. 5M : memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan , dan mengurangi mobilitas. 3T : testing, tracing, treatment. New normal yang dicanangkan membuat masyarakat menganggap corona sudah melemah. Ditambah program vaksinasi yang mengasumsikan manusia kebal dari serangan virus ini jika sudah disuntik. Akhirnya berjalanlah kehidupan seperti biasa. Cukup dengan masker, aman. Berputarlah roda perekonomian negara. Meski banyak sektor ekonomi yang pailit , setengah mati akibat efek corona. Tapi yang jelas, hidup tetap harus berjalan dan ini berarti ekonomi harus hidup.
Bicara soal menghidupkan kembali ekonomi yang lesu dampak corona. Terutama di wilayah Bali, pemerintah mengambil langkah Work from Bali. Langkah ini digencarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitn bagi kementerian dibawah koordinasinya. Apakah orang-orang disuruh bekerja di Bali semua? Bukan. Work from Bali artinya pegawai kementerian akan melakukan pekerjaannya dari Pulau Bali. Alasan kenapa Bali? Karena wilayah inilah yang dinilai paling parah perekonomiannya karena corona dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Bali seolah mati suri. Karena daerah ini memang mengandalkan sektor wisata untuk perekonomiannya. Tak ada wisata, ekonomi hampa.
Sisi positif usulan ini hanya berdampak pada 'hidupnya' kembali wisata di Bali. Namun lebih dari itu, timbul tanya darimanakah para ASN ini mendanai perjalanan dan layanan wisata selama di Bali? Tentu saja negara. Bukankah ini justru menambah beban APBN? Bukankah anggaran ini lebih baik digunakan fokus untuk menangani pandemi. Akan ada juga semacam kecemburuan dari wilayah lain. Sebab meski Bali mengalami kelambatan pertumbuhan ekonomi pasca wabah corona 1. Bukan berarti provinsi lain sudah mapan ekonominya bukan?
Melihat pada perkembangan virus yang kini mulai menyebar merata. Tidak ada solusi lain memang , selain lockdown total seluruh negara yang ada di dunia. Tapi lockdown menuntut konsekwensi besar. Yakni negara harus menanggung kebutuhan dasar setiap warga negara. Berarti negara harus mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk itu. Pertanyaannya, maukah negara yang diatur dengan sistem sekuler kapitalis saat ini berkorban untuk warganya? Sementara dalam kapitalis sendiri hal yang terpenting adalah ekonomi, barang & jasa. Sedangkan manusia bukan hal yang pentting untuk diselamatkan. Mungkinkah negara melakukan lockdown disaat SDA negara-negara miskin / berkembang dieksploitasi dan dikuasai negara-maju maju? Maka kita lihat, solusi yang diambil pemerintah -manapun- tidak serius mengatasi pandemi hingga tuntas.
Mari kita bandingkan bagaimana Daulah Islam memelihara kehidupan warga negara tanpa membedakan agama, warna kulit , dll. Dalam pembukaan undang-undang negara Daulah Islam. Salah satunya adalah bahwa negara wajib memastikan kebutuhan pokok terpenuhi tiap individu. Bukan perr kepala keluarga, tapi per individu. Jika negara lalai. Jika ada satu warga yang luput dari riayah dasar ini , maka Khalifah selaku pemimpin negara Islam akan diingatkan oleh mahkamah madzalim atau bahkan bisa jadi dijatuhi sanksi.
Dari sini kita lihat ada pandemi atau tidak, individu warga negara Islam tercukupi kebutuhan dasarnya. Tentu saja akan sangat mudah bila harus melockdown seluruh negara Islam. Dalam masa pandemi negara tetap hidup perekonomiannya. Salah satunya karena tidak diijinkan adanya investor asing dalam bentuk apapun. Dan negara tidak menjadikan sektor wisata menjadi sumber pendapatan negara. Maukah mengambil solusi tuntas ini?
COMMENTS