Wabah Pandemi Covid-19 masih belum saja hilang di belahan dunia ini. Terkhusus Indonesia yang juga masih belum menemukan solusi penanganan wabah ini.
Oleh: Dede Nurmala
Wabah Pandemi Covid-19 masih belum saja hilang di belahan dunia ini. Terkhusus Indonesia yang juga masih belum menemukan solusi penanganan wabah ini. Sudah cukup lama wabah ini bersarang. Aktivitas masih belum sepenuhnya pulih. Semua masih dalam ketidak normalan. Pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan masih banyak lainnya.
Ketidakstabilan dalam kehidupan ini menuntut banyak pihak untuk terus memperluas kesabaran dan mencari cara alternatif untuk tetap bergerak tanpa dibatasi apapun.
Namun, nyatanya keadaan benar-benar memaksa rakyat untuk tetap dalam kesengsaraan. Semua ingin segera berhenti dari wabah ini. Jika wabah ini makin panjang maka semua pihak harus melakukan evaluasi. Termasuk pemerintah. Solusi yang ditawarkan lokal ataupun internasional ternyata terbukti tak berdampak baik bisa menangani bahkan menghilangkan virus ini.
Semua ranah sudah merasakan dampak buruk dan lelahnya dalam situasi sulit ini. Berharap pemerintah mendapat titik terang dari kondisi ini. Bagaimana pun rakyat mengharapkan penyelesaian ini kepada pemerintah. Pemerintah sebagai orang tertinggi di negara, maka tugasnya adalah memikirkan solusi dari masalah yang sedang terjadi.
Karena sangat jelas wabah ini adalah masalah dari ketidaknormalan semua aspek. Apalagi semua sudah mendapatkan informasi terkait wabah ini yang semakin menggila terkhusus di India. Itu menjadi bahan renungan agar tidak terjadi kepada Indonesia.
Banyak puluhan nakes yang sudah terpapar virus tersebut. Ini menjadi satu dari banyaknya keprihatinan yang terjadi. Seperti yang dilansir www.liputan6.com (24/5/2021) yang menyatakan hal berikut:
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap memastikan sterilisasi ruangan dan skrining tenaga kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 dapat dilaksanakan lebih cepat, sehingga layanan rawat jalan dapat kembali beroperasi lebih awal.
Penutupan itu merupakan dampak dari terpaparnya puluhan nakes, setelah tracing dan testing pegawai yang sempat berinteraksi atau merawat 13 ABK Filipina yang terkonfirmasi Covid-19 varian India B.1617.2.
Ini terbukti bahwa wabah ini semakin meningkatkan korban jiwa. Apalagi penemuan jenis Covid-19 yang baru yaitu jenis varian India
Sebaran mutasi virus corona penyebab Covid-19 varian B1617 terus bertambah di Indonesia. Teranyar, sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Filipina yang melakukan bongkar muatan di Cilacap, Jawa Tengah, dinyatakan terpapar varian corona asal India itu.
Belasan ABK tersebut kini tengah menjalani isolasi dan perawatan di RSUD Cilacap. Pemerintah Kabupaten Cilacap lantas menindaklanjuti temuan itu dengan melakukan penelusuran kontak erat terhadap tenaga kesehatan dan pegawai RSUD Cilacap yang menangani para ABK.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes terhadap 13 anak buah kapal berkewarganegaraan Filipina yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah varian India B.1617.2," kata Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, Sabtu (22/5). www.cnnindonesia.com
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut dalam enam hari terakhir terjadi kenaikan kasus positif virus corona. Selain penambahan kasus harian, kasus aktif juga mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir.
Ini sungguh sangat miris. Kenaikan kasus positif Covid-19 melonjak drastis. Bukannya semakin turun justru malah naik. Inilah mengapa kondisi Indonesia masih memprihatinkan.
Lalu apakah pemerintah Indonesia tetap dalam kebijakannya yaitu mencoba solusi dari lokal ataupun internasional yang terbukti gagal dalam penanganan wabah ini.
Semoga segera ada solusi terbaik untuk Indonesia dan berharap Allah segera mengabulkan dari setiap do'a yang memanjatkan keinginannya untuk segera dihilangkan wabah ini. Karena hanya kepada-Nya lah semua makhluk berharap. Dan semoga setelah ini banyak keberkahan yang didapatkan dan hikmah yang bisa diambil dari musibah ini.
WaAllahua'lam biishowab.
COMMENTS