khilafah memimpin dunia
Oleh : Miliani Ahmad
Joe Biden, Presiden AS terpilih dalam wawancara televisi pada Rabu (17/2) mengatakan bahwa China harus berusaha dengan keras untuk mendapatkan kepercayaan dunia agar bisa menjadi pemimpin dunia. Biden juga mengingatkan, jika China masih terlibat dalam kegiatan yang melanggar HAM maka akan sulit bagi China untuk mencapai tujuannya.
Biden menyinggung aksi pelanggaran negara China terhadap Muslim Xinjiang sekaligus AS akan memperkuat peran globalnya dalam menyuarakan HAM dan bekerjasama dengan komunitas internasional agar China mau melindungi penduduk muslimnya (kontan.co.id, 17/02/2021).
Ada peribahasa mengatakan gajah di pelupuk mata tak terlihat, semut di seberang bisa terlihat. Nampaknya peribahasa ini amat tepat di alamatkan kepada AS yang diwakili oleh lisan Biden. AS sangat pandai bersilat lidah dengan mengatakan bahwa China memiliki pelanggaran HAM berat sehingga tak layak memimpin dunia.
Dalam pertarungan ideologi, saling menjatuhkan dan saling memukul adalah hal yang wajib dilakukan demi mempertahankan eksistensi. Dengan statement yang dikeluarkan Biden nyata sekali upaya memunculkan ketidakpercayaan dunia terhadap China. Seakan lupa bahwa AS juga merupakan negara dengan tingkat pelanggaran HAM berat di dunia. Berikut beberapa catatan hitam AS dalam pelanggaran HAM nya :
Pertama, perang Irak yang berlangsung delapan tahun dari 2003-2011. Perang ini dilakukan atas nama war on terorism pasca meledaknya menara WTC di tahun 2001. Pada perang ini terjadi kejahatan perang yang mengakibatkan sekitar 1,3 juta warga Irak yang tak berdosa meninggal dunia.
Kedua, perang di Afganistan yang terjadi sejak 2001 silam. Sama seperti Irak, Afganistan dibombardir AS dengan alasan mencari Osama bin Laden tertuduh pelaku peledakkan gedung WTC. Dalam operasi bernama "Operasi Kebebasan Afganistan" yang dilancarkan AS telah mengakibatkan puluhan ribu warga sipil Afganistan terbunuh.
Ketiga, pelanggaran HAM di penjara Guantanamo. Penjara ini merupakan penjara yang paling menakutkan di dunia. Setiap siapapun yang dikirim ke penjara ini nasibnya akan mengenaskan. Mereka akan diperlakukan layaknya hewan, tidak memiliki hak hidup dan tidak akan mendapatkan pengadilan yang layak.
Keempat, melakukan kejahatan perang dengan menjatuhkan bom atom di Hiroshima Jepang pada 6 Agustus 1945 dengan muatan setara 12.000 - 15.000 TNT. Bom atom ini merupakan bom atom yang pertama kali digunakan dalam perang. Tiga hari kemudian, bom kembali dijatuhkan Amerika ke wilayah Nagasaki. Total korban tewas atas kejahatan perang ini mencapai 210.000 jiwa.
Kelima, membantu Israel dalam mencaplok Palestina. Dengan bantuan miliaran dolarnya, AS memperkuat militer Israel dengan pengembangannya. Dengan bantuan tersebut Israel makin kuat untuk mencaplok dan membantai rakyat Palestina.
Selain kelima hal diatas masih banyak pelanggaran HAM lainnya yang dilakukan AS demi menancapkan hegemoninya di dunia.
Dari banyak fakta diatas, baik China maupun AS sama-sama tak layak memimpin dunia. Keduanya sama saja. Sangat tepat perkataan Malcom X untuk mengumpamakan dua musuh yang harus dipilih salah satu untuk menjadi pemimpin.
"A fox and a wolf are both canine, both belong to the dog family. Now you take your choice. You going to choose a Northern dog or a Southern dog? Because either dog you choose, I guarantee you’ll still be in the dog house."
Khilafahlah yang Layak Memimpin Dunia
Sepanjang sejarah dunia, satu-satunya negara yang paling layak memimpin dunia adalah Khilafah Islamiyah. Dengan kekuasaan yang membentang dan menyelimuti 2/3 dunia, khilafah mampu menunjukkan eksistensinya sebagai satu-satunya negara yang paling manusiawi dan jauh dari kata dzalim terhadap manusia. Jangankan manusia, hewan dan segala sesuatu yang ada di permukaan kekuasaannya diperlakukan seadil-adilnya.
Will Durant seorang sejarahwan barat mengakui keunggulan dan keagungan Khilafah Islamiyah. Dalam bukunya The Story of Civilization ia menuliskan,
"Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para Khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas".
Fenomena seperti ini belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan tersebar luas, hingga berbagai ilmu, sastra, filsafat, dan seni mengalami kemajuan luar biasa, yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad.”
Apa yang dituliskan oleh Will Durrant memang terbukti keabsahannya. Khilafah telah memberikan sistem perlindungan terbaik bagi wilayah-wilayahnya. Khilafah akan memastikan semua sistem kenegaraan dan pengurusan umat berjalan dengan baik. Baik dari sistem pendidikan, kesehatan, keamanan, pemenuhan kebutuhan pokok dan yang lainnya diberikan secara mudah tanpa memberatkan. Semua aset negara dikelola secara mandiri agar semua rakyat bisa menikmati. Tak heran sumber-sumber kekayaan khilafah begitu berlimpah yang memberikan efek sejahtera kepada rakyatnya.
Khilafah pun bukanlah negara yang egois. Khilafah juga tak segan-segan membantu negara-negara lain yang membutuhkan tanpa motif apa pun dibaliknya.
Sebagai contoh bantuan khilafah ke Irlandia pada tahun 1845-1852M yang dilanda bencana kelaparan hebat yang dikenal dengan peristiwa "The Great Hunger atau The Greet Irish Famine". Setidaknya pada bencana ini sebanyak satu juta penduduk meninggal dunia. Dengan segala kemuliaannya, Khilafah memberikan bantuan sebesar 10.000 sterling melalui tangan Khalifah Abdul Majid 1 demi membantu Irlandia.
Sebuah surat yang ditulis pendeta Kristen Rev. Henry Natal pada tahun 1853 menjadi bukti tak terbantah bantuan Khilafah terhadap Irlandia.
".... Selama tahun kelaparan di Irlandia, Sultan mendengar penderitaan yang ada di negara bagian Inggris itu. Ia segera menyampaikan kepada Duta Besar Inggris tentang keinginannya untuk membantu dengan sejumlah besar uang..."
Begitulah, kedigdayaan khilafah dan segala keutamaannya. Tak sebanding dengan AS ataupun China. Hal ini bisa ada karena khilafah merupakan bagian yang bersumber dari Islam sekaligus amal nabi yang harus ditegakkan. Semua aturan dilandaskan kepada syariat yang berasal dari Allah yang Maha Kuasa.
Jika demikian agungnya dan terbukti keampuhannya dalam memimpin dunia , kenapa kita masih berpangku tangan dari menegakkannya?
Wallahua'lam bish-showwab
COMMENTS