Ketika Pezina Dianggap Lebih Mulia Daripada Ulama

demokrasi kapitalisme

seorang selebritis yang sengaja menyebar video zina diperlakukan begitu mulia bak putri dan tidak diperlihatkan penghinaan pada pelakunya bahkan dimaklumi ketika dia mangkir dari panggilan polisi hanya dengan alasan ada keperluan keluarga ( kayak absen izin anak sekolah ) berbeda sekali ketika seorang ulama tidak bisa memenuhi panggilan tersebab beliau sedang sakit karena baru pulang dari berpergian jauh, dan pemanggilan itupun terkesan dipaksakan dengan tuduhan yang seolah-olah dibuat-buat, beliau diperlakukan bak penjahat kelas kakap. Inna lillahi dimana iman umat Islam saat ini.

Oleh : Emmy Emmalya (Penggiat Literasi)

Di era Kapitalisme saat ini semua serba terbalik, seorang selebritis yang sengaja menyebar video zina diperlakukan begitu mulia bak putri dan tidak diperlihatkan penghinaan pada pelakunya bahkan dimaklumi ketika dia mangkir dari panggilan polisi hanya dengan alasan ada keperluan keluarga ( kayak absen izin anak sekolah ) berbeda sekali ketika seorang ulama tidak bisa memenuhi panggilan tersebab beliau sedang sakit karena baru pulang dari berpergian jauh, dan pemanggilan itupun terkesan dipaksakan dengan tuduhan yang seolah-olah dibuat-buat, beliau diperlakukan bak penjahat kelas kakap. Inna lillahi dimana iman umat Islam saat ini.

Bukankah ulama itu pewaris para nabi. Merekalah sebagai wali-wali Allah yang ada di muka bumi. Apakah manusia hari ini khususnya kaum muslimin sudah tidak perduli lagi dengan adanya adzab Allah Swt?

Mereka berdalih HAM ketika seorang yang terang-terangan bermaksiat untuk merusak akhlak dan mental masyarakat.

Tapi ketika seorang ulama menyampaikan kebenaran dan memberi masukan pada pemangku kekuasaan malah dianggap teroris dan radikal. Dimana logika bangsa ini?

Kita saksikan saat ini perbuatan zina sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan dan dianggap biasa, di mana perempuan-perempuan menjajakan dirinya di sosial media, auratnya disingkap untuk menarik perhatian laki-laki.

Dan makin maraknya foto dan video porno yang direkam sendiri oleh para pelaku zina, dengan tujuan disebarluaskan ke khalayak ramai. Lalu perzinaan online pun tak kalah ramainya. Naudzubillahi min dzalik.

Padahal perbuatan zina yang dilakukan secara terang-terangan merupakan perbuatan keji dan penyebab datangnya bencana untuk suatu kaum.

Rasulullah Saw pernah memperingatkan kita :

“Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima hal yang jika kalian terjatuh ke dalamnya –dan aku berlindung kepada Allah supaya kalian tidak menjumpainya- (niscaya akan turun kepada kalian bencana): 1.Tidaklah nampak zina di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya,” (HR. Ibnu Majah).

Lalu hadits :

“Apabila perbuatan zina dan riba sudah terang-terangan di suatu negeri, maka penduduk negeri itu telah rela terhadap datangnya adzab Allah untuk diri mereka,” (HR. Hakim)

Pantas saja wabah virus covid-19 hingga hari ini tidak belum juga usai, malah WHO mengingatkan bahwa dunia kemungkinan akan menghadapi pandemi yang lebih buruk. Bisa jadi ini sebagai peringatan bagi kita semua kalau perbuatan zina sudah sedemikian rupa merajalela saat ini.

Maka sudah saatnya umat untuk melakukan perubahan menuju perbaikan tatanan kehidupan yang diridhoi oleh Allah, yaitu penegakan syariat-Nya.

Di era ini dimana sistem Sekuler kapitalisme diagung-agungkan, semua aturan dibuat sebebas-bebasnya sesuai hawa nafsu manusia sehingga tidak bisa lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah, ternyata tidak membawa menuju peradaban yang beradab malah semakin melebihi tingkahlaku binatang.

Apakah sistem seperti ini yang akan kalian lestarikan? Dimana para pelaku kemaksiatan lebih dimulaikan daripada para ulama, sudah berapa banyak ulama yang dilecehkan bahkan dipenjarakan hanya karena memberi masukan pada pemangku kekuasaan.

Model negara seperti apa yang kalian kehendaki? Apakah kalian lebih menghendaki orang-orang bodoh yang menguasai kalian? Ataukah para ulama yang jelas-jelas memiliki ilmu yang tinggi tentang kehidupan?
Mana yang lebih memberi kebaikan bagi umat, apakah para pemaksiat ataukah para ulama? Wahai kaum muslimin, kalian adalah mayoritas di negeri ini kalian pasti mengetahui kalau ulama adalah pewaris para nabi, tetapi mengapa kalian bungkam dan diam seribu bahasa ketika ulama-ulama kalian diperlakukan tidak adil?

Pantas saja semua keadilan menimpa umat Islam hari ini karena orang yang benar diam dan orang yang salah berani untuk berbicara.

Inilah wujud masyarakat yang diciptakan oleh sistem sekuler kapitalis yang bersifat individualis dan egois. Selama tidak mengusik kehidupan pribadinya mereka tidak akan bergerak untuk melawan.

*Sistem Islam Memuliakan Para Ulama*

Pengertian secara harfiyah ulama adalah orang-orang yang berilmu. Menurut Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Ulama adalah orang yang ilmunya menyampaikan mereka kepada sifat takut kepada Allah.

Dengan demikian para ulama adalah orang yang lebih faham tentang kehidupan dan siapa penciptanya sehingga mereka memiliki sifat hati-hati dalam berbuat karena mereka menyadari bahwa Allah Swt selalu mengawasinya.

Oleh karena itu Islam sangat memuliakan para ulama. Karena tersebab merekalah manusia di dunia ini tahu akan makna kehidupan dan siapa yang menciptakan kehidupan.

Pada masa Islam diterapkan, posisi ulama lebih tinggi dibandingkan dengan para penguasa karena ulama dijadikan tempat rujukan dan nasihat oleh penguasa dalam mengambil kebijakan. Bukan dijadikan musuh seperti yang terjadi saat ini.

Bersikaplah obyektif terhadap ulama sebagaimana Rasul memuliakan ulama dan tidak menjelekkan dan merendahkannya.

Diriwayatkan dari Ubadah bin Al-Shamit , Rasul bersabda, “Bukanlah dari golongan umatku orang yang tidak menghormati orang lebih besar di antara kami, tidak menyayangi anak kecil dan tidak mengetahui hak ulama kami (HR.Ahmad dan Thabrani).

Bahkan, Allah menjelaskan bahwa perbuatan menjelek-jelekkan, mengolok-olok, dan merendahkan orang beriman itu salah satu perbuatan dan kebiasaan orang kafir dan munafik. “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal, orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka pada hari kiamat. Dan, Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS al-Baqarah [2]: 212).

Maka muliakanlah para ulama, karena lewat merekalah pintu-pintu rahmat dibukakan dan berkat merekalah kemurkaan Allah tertahan. Wallahu’alam bishowab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,50,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3555,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Ketika Pezina Dianggap Lebih Mulia Daripada Ulama
Ketika Pezina Dianggap Lebih Mulia Daripada Ulama
demokrasi kapitalisme
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdJ_zb-yYOyoeJsi7pIbMcNnazdvMj6ZeSSHiOCcA_umkjChIUfeDRYrM_fPMgWcREo40MF7WIQKWts03K8opNqjNC0hxCSlOq4cmzMt9Q8zP_Y-jVSkkMU-NcA_38f-V77BgMK1UF06w/w640-h320/images+-+2021-01-07T234012.238_resize_68.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdJ_zb-yYOyoeJsi7pIbMcNnazdvMj6ZeSSHiOCcA_umkjChIUfeDRYrM_fPMgWcREo40MF7WIQKWts03K8opNqjNC0hxCSlOq4cmzMt9Q8zP_Y-jVSkkMU-NcA_38f-V77BgMK1UF06w/s72-w640-c-h320/images+-+2021-01-07T234012.238_resize_68.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2021/01/ketika-pezina-dianggap-lebih-mulia.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2021/01/ketika-pezina-dianggap-lebih-mulia.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy