sekolah tatap muka
Oleh : Rosalina Nuning Sari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengizinkan pemerintah daerah untuk memutuskan pembukaan sekolah atau kegiatan belajar tatap muka di sekolah di seluruh zona risiko virus corona mulai Januari 2021. (Jakarta CNN Indonesia)
Mendikbud Nadiem Kariem juga mengatakan bahwa "keputusan pembukaan sekolah akan diberikan kepada tiga pihak, yakni pemerintah daerah, kantor wilayah (kanwil), dan orang tua melalui komite sekolah" ujarnya pada jum'at, (10/11/2020)
Keputusan yang diambil saat ini dapat menjadikan masyarakat dilema tentunya. Keadaan yang terjadi sekarang ini memang bukan untuk pemerintah saja namun masyarakat harus diperhatikan dengan baik juga. Dampak dari covid ini mengubah status kehidupan menjadi terancam contohnya angka kematian semakin meningkat, pengangguran apalagi, dan fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan seharusnya pemerintah bisa dalam mengatasi hal tersebut. Perekonomian tidak akan membaik jika pemerintah tidak mau turun langsung dalam pemecahan masalah yang terjadi saat ini.
Mendikbud sangat setuju sekali dengan adanya sekolah tatap muka yang dilakukan pada januari 2021, sebagai orang tua dari para murid pastinya akan merasa cemas dengan pemberitaan seperti itu. Pandemi belum berakhir tetapi pendidikan tatap muka akan dimulai sedangkan fasilitas dari pemerintah belum terpenuhi secara total untuk setiap sekolah-sekolah apalagi dengan bangunan sekolah yang sangat terpencil saja belum ada bantuan dari pemerintah. Pemerintah malah sibuk dalam pembukaan pariwisata, pusat pembelanjaan, dan layar lebar seperti bioskop yang bertujuan untuk meraih materialis saja, sehingga apa yang terjadi oleh masyarakat pemerintah tidak mau tahu.
Diketahui bahwa 40% sekolah di Indonesia masih belum mempunyai toilet, sedangkan 50% sekolah di Indonesia belum mempunyai washtafel dengan air mengalir yang diperlukan saat pandemi ini. Masyarakat berharap bahwa anggaran dalam mewujudkan adanya toilet, washtafel juga bisa terpenuhi. Begitupun dengan jaringan kuota saat pandemi ini belum seluruhnya diberikan kepada masyarakat jadi masih banyak siswa yang belum mendapatkan jaringan kuota bahkan ada juga daerah yang belum ada aliran listrik dan banyak yang tidak mempunyai HP/Laptop untuk proses belajar mengajar secara daring.
Sungguh sangat miris sekali melihat apa yang sedang terjadi dengan hari ini, masyarakat cemas dan juga ekonomi semakin melemah saja. Ketika masuk sekolah nanti para orang tua harus memikirkan biaya SPP anaknya pastinya akan sangat kebingungan sekali. Peran pemerintah dalam penanganan ekonomi sekarang sangat penting bagi masyarakat, karena masyarakat bisa apa untuk mengatasi semua masalah, masyarakat bahkan dijadikan boneka oleh para penguasa kapitalis.
Masyarakat butuh yang namanya perubahan dan semua masalah bisa teratasi satu persatu. Islam punya aturan yang sangat luar biasa sekali dalam mengatasi berbagai masalah yakni sistem khilafah yang berpegang teguh dalam aturan Allah yang berlandaskan pada Al-Qur'an dan as sunnah. Sehingga keamanan masyarakat bisa terjamin dan sejahtera.
Rasulullah SAW bersabda, "Hancurnya dunia lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa haq." (HR an-nasa'i dan at Tirmidzi). Kematian yang terjadi akibat virus covid 19 terus meningkat hingga mencapai belasan ribu orang. Sementara itu, pemerintah membuka kembali sekolah dengan tatap muka yang sudah benar-benar akan menambah terus angka seseorang yang terkena virus corona.
Islam punya solusi dalam pendidikan selama pandemi seperti pemisahan antara orang sehat dan sakit, pemenuhan jaringan listrik serta adanya jaringan internet di semua daerah, memberikan mata pelajaran yang tidak membingungkan murid secara daring, melaksanakan tes dan tracing covid secara teliti dan cepat. Sehingga proses belajar mengajar terus berjalan seperti biasanya.
Begitulah cara khilafah dalam pemecahan masalah saat pandemi dan perekonomian lancar. Keamanan dan kesehatan masyarakat menjadi fokus utama dalam sebuah penganganan.
Wallahu a'lam bishowab
COMMENTS